Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro berupaya memaksimalkan pengelolaan bank sampah tingkat kelurahan untuk mengurangi sampah yang masuk di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) di kota setempat.
"Kita berupaya untuk memanfaatkan sampah semaksimal mungkin. Peran masyarakat dan pemerintah sangatlah besar agar dapat menjalankan pengurai sampah. Maka, diharapkan kita bisa terus melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah mulai dari hulu sampai ke hilir agar sampah itu sangat bermanfaat," kata Wali Kota Metro, Lampung Wahdi saat Seminar Sampah, di Wisma Haji Al-Khairiyah, Sabtu.
Ia mengatakan sampah plastik sangat lama untuk terurai, sehingga tentu hal ini akan berdampak pada lingkungan. Untuk itu, perlu ada upaya untuk pengurai sampah tersebut agar tidak terjadi kerusakan lingkungan.
"Kita ditekankan untuk tidak boleh merusak bumi. Kita harus mempersiapkan hidup untuk generasi ke depan. Metro sudah peka untuk melakukan itu, serta mengajak dan mengubah sikap. Kita juga lebih menguatkan budaya gotong royong. Kita tanamkan urusan sampah adalah urusan bersama bukan hanya pemerintah ataupun dinas saja," ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan, dalam pengelolaan sampah, peran rumah tangga sangatlah penting.
"Nah, disini kami minta untuk setiap orang dapat terakses dengan Bank Sampah. Bahkan, setiap ASN diharapkan dapat menjadi anggota bank sampah yang ada di lingkungannya," kata dia.
Dia menyebut, untuk di Provinsi Lampung ini sudah terbentuk sekitar 169 bank sampah guna percepatan penguraian sampah.
"Tentu, keberadaan bank sampah akan meningkatkan akses masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga, nantinya sampah yang masuk ke TPAS hanya yang residu saja," ungkapnya.
"Semoga kesempatan baik ini menjadi wahana edukasi pentahelix untuk menjembatani khususnya bersinergi memperkuat pengurangan sampah melalui bank sampah," pungkasnya.
Baca juga: Dukung program Metro Terang, Dishub rutin lakukan pemeliharaan LPJU
Baca juga: Angka stunting Metro turun dari 10 persen ke 7,1 persen
Baca juga: Hari kedua Operasi Krakatau, Satlantas Polres Metro tegur dan tilang ratusan pengendara
"Kita berupaya untuk memanfaatkan sampah semaksimal mungkin. Peran masyarakat dan pemerintah sangatlah besar agar dapat menjalankan pengurai sampah. Maka, diharapkan kita bisa terus melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah mulai dari hulu sampai ke hilir agar sampah itu sangat bermanfaat," kata Wali Kota Metro, Lampung Wahdi saat Seminar Sampah, di Wisma Haji Al-Khairiyah, Sabtu.
Ia mengatakan sampah plastik sangat lama untuk terurai, sehingga tentu hal ini akan berdampak pada lingkungan. Untuk itu, perlu ada upaya untuk pengurai sampah tersebut agar tidak terjadi kerusakan lingkungan.
"Kita ditekankan untuk tidak boleh merusak bumi. Kita harus mempersiapkan hidup untuk generasi ke depan. Metro sudah peka untuk melakukan itu, serta mengajak dan mengubah sikap. Kita juga lebih menguatkan budaya gotong royong. Kita tanamkan urusan sampah adalah urusan bersama bukan hanya pemerintah ataupun dinas saja," ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan, dalam pengelolaan sampah, peran rumah tangga sangatlah penting.
"Nah, disini kami minta untuk setiap orang dapat terakses dengan Bank Sampah. Bahkan, setiap ASN diharapkan dapat menjadi anggota bank sampah yang ada di lingkungannya," kata dia.
Dia menyebut, untuk di Provinsi Lampung ini sudah terbentuk sekitar 169 bank sampah guna percepatan penguraian sampah.
"Tentu, keberadaan bank sampah akan meningkatkan akses masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga, nantinya sampah yang masuk ke TPAS hanya yang residu saja," ungkapnya.
"Semoga kesempatan baik ini menjadi wahana edukasi pentahelix untuk menjembatani khususnya bersinergi memperkuat pengurangan sampah melalui bank sampah," pungkasnya.
Baca juga: Dukung program Metro Terang, Dishub rutin lakukan pemeliharaan LPJU
Baca juga: Angka stunting Metro turun dari 10 persen ke 7,1 persen
Baca juga: Hari kedua Operasi Krakatau, Satlantas Polres Metro tegur dan tilang ratusan pengendara