Metro (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy mendorong para generasi milenial untuk memperbanyak bermain di dunia virtual namun tetap mengedepankan konten positif.
Hal ini dikatakan Muhadjir usai menghadiri gathering Generasi Digital Revolusi Mental di Pasar Payungi Kota Metro, Minggu (14/7).
Dikatakannya, dalam dunia virtual saat ini banyak beredar konten negatif, kabar hoax, bullying dan caci maki.
Karena itu, pihaknya mendorong para generasi milenial untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial digunakan untuk menyebarkan hal-hal positif dan kreatif.
"Dan ini sangat memprihatinkan, tentu merubah jagad maya kita yang seperti itu dengan konten yang positif. Tapi ini tanggung jawab kita bersama, utamanya para milenial itu sendiri. Karena mereka banyak yang menggunakan media sosial," ujarnya.
"Untuk itu melalui gerakan Gen Digital Revolusi mental kita ingin mendorong para generasi milenial untuk membanjiri dunia virtual kita dengan konten positif dan juga kreatif," imbuhnya.
Dia menjelaskan, Gen Digital Revolusi Mental juga merupakan wadah bertemunya para local champion, educator/influencer, dan generasi muda penggiat media di daerah yang mewakili lima aksi nyata dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Gen Digital Revolusi Mental adalah mereka yang terlibat aktif mempublikasi konten di media sosial untuk berbagi praktik baik, mengamplifikasi, menstimulasi, serta memperluas gerakan aksi bagi masyarakat luas.
Salah satunya, yang dilakukan Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) Metro. Pihaknya memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan pasar rakyat ini menjadi salah satu destinasi favorit di Kota Metro, menggerakkan ekonomi lokal dengan omzet mencapai Rp.12 miliar dalam lima tahun terakhir.
"Pelibatan pedagang yang rata-rata perempuan menunjukkan inisiatif pemberdayaan ekonomi masyarakat yang patut kita apresiasi. Payungi telah mempraktikkan nilai-nilai utama Revolusi Mental, yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong dan sebaiknya apa yang dilakukan Payungi ini bisa diadopsi oleh daerah lain," ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut Muhadjir, Payungi juga memberikan perhatian yang sangat besar kepada para penyandang disabilitas terutama anak-anak. Dimana, para penyandang disabilitas dilatih untuk memiliki keterampilan seperti melukis, membatik dan lainua.
"Ini yang perlu kita dorong agar para penyandang mendapat perhatian. Apalagi anggaran, concern kita dan perhatian kita kepada anak difabel ini sangat rendah. Jadi masih banyak penyandang difabel kita yang masih butuh perhatian," terangnya.
Melalui gerakan revolusi mental inilah, Kemenko PMK ingin memberdayakan masyarakat khususnya yang kurang mampu agar bisa mandiri dan mampu terbebas dari kemiskinan.
"Kita tidak ingin membesarkan bangsa ini dengan masyarakat yang hanya mengharapkan bantuan. Kita ingin berdayakan agar masyarakat bisa mandiri dan berdaya saing. Apalagi kalau ada dari masyarakat lain atau generasi milenial yang melakukan gerakan ini tentu akan kita dukung," katanya lagi.
Muhadjir menambahkan, Kota Metro ini masuk dalam empat besar kota di Indonesia dalam implementasi gerakan nasional revolusi mental (GNRM).
"Dalam kaitannya dengan indeks revolusi mental, Kota Metro ini memang adalah empat besar kota yang indeksnya tertinggi. Oleh karena itu, wajar kalau tadi kegiatannya sangat bagus, dan saya mengapresiasi," katanya.
"Artinya cocok lah kalau di sini mendapatkan indeks nomer empat besar itu. Karena memang kegiatan-kegiatannya berkaitan dengan gerakan revolusi," tambahnya.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menuturkan, Pemkot Metro akan berupaya untuk terus melakukan pemberdayaan masyarakat di kota setempat.
"Iya Kota Metro ini urutan pertama kota dengan gerakan revolusi mental. Apa yang dilakukan Payungi ini sangat bagus. Kita akan terus upayakan untuk pemberdayaan masyarakat kita ini," ucapnya.
Dia menambahkan, untuk pemberdayaan penyandang difabel, Kota Metro kota inklusi yang merupakan kota pusat kegiatan wilayah (PKW) yang salah satunya adalah pusat autis.
"Disini ada 32 sekolah khusus. Dan untuk mewujudkan kota inklusif ini perlu dukungan dari semua pihak tidak hanya pemerintah saja," tandasnya.
Hal ini dikatakan Muhadjir usai menghadiri gathering Generasi Digital Revolusi Mental di Pasar Payungi Kota Metro, Minggu (14/7).
Dikatakannya, dalam dunia virtual saat ini banyak beredar konten negatif, kabar hoax, bullying dan caci maki.
Karena itu, pihaknya mendorong para generasi milenial untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial digunakan untuk menyebarkan hal-hal positif dan kreatif.
"Dan ini sangat memprihatinkan, tentu merubah jagad maya kita yang seperti itu dengan konten yang positif. Tapi ini tanggung jawab kita bersama, utamanya para milenial itu sendiri. Karena mereka banyak yang menggunakan media sosial," ujarnya.
"Untuk itu melalui gerakan Gen Digital Revolusi mental kita ingin mendorong para generasi milenial untuk membanjiri dunia virtual kita dengan konten positif dan juga kreatif," imbuhnya.
Dia menjelaskan, Gen Digital Revolusi Mental juga merupakan wadah bertemunya para local champion, educator/influencer, dan generasi muda penggiat media di daerah yang mewakili lima aksi nyata dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Gen Digital Revolusi Mental adalah mereka yang terlibat aktif mempublikasi konten di media sosial untuk berbagi praktik baik, mengamplifikasi, menstimulasi, serta memperluas gerakan aksi bagi masyarakat luas.
Salah satunya, yang dilakukan Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) Metro. Pihaknya memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan pasar rakyat ini menjadi salah satu destinasi favorit di Kota Metro, menggerakkan ekonomi lokal dengan omzet mencapai Rp.12 miliar dalam lima tahun terakhir.
"Pelibatan pedagang yang rata-rata perempuan menunjukkan inisiatif pemberdayaan ekonomi masyarakat yang patut kita apresiasi. Payungi telah mempraktikkan nilai-nilai utama Revolusi Mental, yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong dan sebaiknya apa yang dilakukan Payungi ini bisa diadopsi oleh daerah lain," ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut Muhadjir, Payungi juga memberikan perhatian yang sangat besar kepada para penyandang disabilitas terutama anak-anak. Dimana, para penyandang disabilitas dilatih untuk memiliki keterampilan seperti melukis, membatik dan lainua.
"Ini yang perlu kita dorong agar para penyandang mendapat perhatian. Apalagi anggaran, concern kita dan perhatian kita kepada anak difabel ini sangat rendah. Jadi masih banyak penyandang difabel kita yang masih butuh perhatian," terangnya.
Melalui gerakan revolusi mental inilah, Kemenko PMK ingin memberdayakan masyarakat khususnya yang kurang mampu agar bisa mandiri dan mampu terbebas dari kemiskinan.
"Kita tidak ingin membesarkan bangsa ini dengan masyarakat yang hanya mengharapkan bantuan. Kita ingin berdayakan agar masyarakat bisa mandiri dan berdaya saing. Apalagi kalau ada dari masyarakat lain atau generasi milenial yang melakukan gerakan ini tentu akan kita dukung," katanya lagi.
Muhadjir menambahkan, Kota Metro ini masuk dalam empat besar kota di Indonesia dalam implementasi gerakan nasional revolusi mental (GNRM).
"Dalam kaitannya dengan indeks revolusi mental, Kota Metro ini memang adalah empat besar kota yang indeksnya tertinggi. Oleh karena itu, wajar kalau tadi kegiatannya sangat bagus, dan saya mengapresiasi," katanya.
"Artinya cocok lah kalau di sini mendapatkan indeks nomer empat besar itu. Karena memang kegiatan-kegiatannya berkaitan dengan gerakan revolusi," tambahnya.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menuturkan, Pemkot Metro akan berupaya untuk terus melakukan pemberdayaan masyarakat di kota setempat.
"Iya Kota Metro ini urutan pertama kota dengan gerakan revolusi mental. Apa yang dilakukan Payungi ini sangat bagus. Kita akan terus upayakan untuk pemberdayaan masyarakat kita ini," ucapnya.
Dia menambahkan, untuk pemberdayaan penyandang difabel, Kota Metro kota inklusi yang merupakan kota pusat kegiatan wilayah (PKW) yang salah satunya adalah pusat autis.
"Disini ada 32 sekolah khusus. Dan untuk mewujudkan kota inklusif ini perlu dukungan dari semua pihak tidak hanya pemerintah saja," tandasnya.