Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga masih menahan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, yakni Pertamax series dan Dex series agar tidak naik pada Juli 2024.
Dikutip dari laman resmi Pertamina yang diakses dari Jakarta pada Senin, harga BBM Pertamina, yakni Pertamax Rp12.950 per liter; Pertamax Green 95 Rp13.900 per liter; Pertamax Turbo Rp14.400 per liter; Dexlite Rp14.550 per liter; Pertamina Dex Rp15.100 per liter.
Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Harga Pertalite tetap berada di angka Rp10.000 per liter dan berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan demikian, Pertamina masih menahan harga BBM subsidi dan nonsubsidi hingga Juli 2024.
Pertamina telah menahan kenaikan harga BBM, baik subsidi dan nonsubsidi, sejak awal 2024.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pertimbangan penahanan harga BBM untuk tetap stabil hingga Juni 2024, yakni untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat setelah pandemi COVID-19.
Akan tetapi, gejolak harga minyak dunia, eskalasi konflik di Timur Tengah, hingga pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS membuat kompensasi dan anggaran subsidi BBM di dalam negeri membengkak.
Oleh karena itu, ketika dihubungi oleh ANTARA pada Jumat (28/6), Irto Ginting yang saat itu merupakan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga mengatakan bahwa Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM nonsubsidi.
“Ini yang sedang kami tinjau,” kata Irto.
Hingga saat ini, penyesuaian harga BBM nonsubsidi masih dalam proses evaluasi.
Baca juga: Pertamina raih peringkat tiga perusahaan terbesar versi Fortune 500 SEA
Baca juga: Direktur Utama Pertamina apresiasi transformasi bisnis PIS berjalan sukses
Baca juga: Pertamina jamin ketersediaan LPG 3 kg dan imbau warga beli di pangkalan resmi
Dikutip dari laman resmi Pertamina yang diakses dari Jakarta pada Senin, harga BBM Pertamina, yakni Pertamax Rp12.950 per liter; Pertamax Green 95 Rp13.900 per liter; Pertamax Turbo Rp14.400 per liter; Dexlite Rp14.550 per liter; Pertamina Dex Rp15.100 per liter.
Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Harga Pertalite tetap berada di angka Rp10.000 per liter dan berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan demikian, Pertamina masih menahan harga BBM subsidi dan nonsubsidi hingga Juli 2024.
Pertamina telah menahan kenaikan harga BBM, baik subsidi dan nonsubsidi, sejak awal 2024.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pertimbangan penahanan harga BBM untuk tetap stabil hingga Juni 2024, yakni untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat setelah pandemi COVID-19.
Akan tetapi, gejolak harga minyak dunia, eskalasi konflik di Timur Tengah, hingga pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS membuat kompensasi dan anggaran subsidi BBM di dalam negeri membengkak.
Oleh karena itu, ketika dihubungi oleh ANTARA pada Jumat (28/6), Irto Ginting yang saat itu merupakan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga mengatakan bahwa Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM nonsubsidi.
“Ini yang sedang kami tinjau,” kata Irto.
Hingga saat ini, penyesuaian harga BBM nonsubsidi masih dalam proses evaluasi.
Baca juga: Pertamina raih peringkat tiga perusahaan terbesar versi Fortune 500 SEA
Baca juga: Direktur Utama Pertamina apresiasi transformasi bisnis PIS berjalan sukses
Baca juga: Pertamina jamin ketersediaan LPG 3 kg dan imbau warga beli di pangkalan resmi