Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin mengatakan bahwa layanan publik di provinsi itu tidak terganggu adanya serangan siber pada Pusat Data Nasional (PDN).
 
"Mengenai peristiwa serangan siber pada PDN, memang saya belum mendapatkan laporan secara langsung mengenai dampak di sini. Tapi sepertinya tidak ada masalah," ujar Samsudin di Bandarlampung, Jumat.

Ia pun memastikan pelayanan publik di Provinsi Lampung tidak mengalami kendala selama proses pemulihan PDN yang mengalami serangan siber beberapa waktu lalu.

"Nanti kalaupun ada gangguan, kami berharap tidak mengganggu secara signifikan untuk pelayanan publik di Lampung karena sudah dilakukan langkah antisipasi. Kami pun akan mendalami mengenai peristiwa ini lebih lanjut," katanya.

Tanggapan tambahan mengenai kondisi layanan publik di daerah setelah adanya kejadian serangan siber PDN,  Dikatakan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Lampung Achmad Saefulloh. 

"Dengan adanya kejadian peretasan pada PDN 2 di Surabaya, berdasarkan pernyataan Kepala BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan Menteri Kominfo masih ada backup di pusat data nasional di Batam, dan saat ini masih terus proses pemulihan," ujar Achmad Saefulloh.

Untuk layanan publik di Provinsi Lampung, kata dia, tidak mengalami gangguan karena menggunakan pusat data nasional 1 di Tangerang.

"Kebetulan karena wali data kita, termasuk data-data di Lampung, diserahkan ke PDN 1 di Tangerang, Sampai saat ini tidak ada kebocoran data serta nanti kita menggunakan backup server yang ada," tambahnya.

Ia pun mengharapkan dengan adanya langkah antisipasi bisa mencegah dampak yang lebih luas atas peristiwa serangan siber di PDN ke berbagai data di daerah.

"Semoga semua bisa teratasi dan tidak berdampak serius kepada data serta sistem di daerah," ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur Lampung minta semua pihak tindak tegas pungutan liar

Baca juga: Pj Gubernur Lampung ajak ASN jangan ikut politik praktis

Baca juga: Pj Gubernur Lampung sebut 26 RUU kabupaten/kota masih dikaji

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024