Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Puji Raharjo mengatakan bahwa pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih merupakan bagian penting dalam proses demokrasi.
"Coklit merupakan bagian penting dari proses demokrasi karena semua bermula dari data dan nanti jika ada permasalahan di kemudian hari, juga kembali ke data," kata Puji Raharjo, di Bandarlampung, Selasa, usai pencoklitan data pemilih yang dilakukan oleh KPU Bandarlampung.
Menurutnya, data pemilih yang valid akan menghasilkan kepala daerah yang legitimate, sehingga akurasi data pemilih adalah hal yang vital untuk menjaga integritas pemilu dan mencegah terjadinya kecurangan.
"Tidak itu saja, data pemilih yang valid akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu," kata dia.
Puji Raharjo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menyukseskan proses coklit ini guna Pilkada Serentak 2024 mendatang.
"Partisipasi kita semua dalam proses ini sangat krusial. Dengan data yang valid, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihitung dan diakui secara sah," kata dia.
Ketua PWNU Lampung itu juga mengatakan bahwa proses pencoklitan ini juga adalah kesempatan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
"Mari bersama-sama memastikan data pemilih yang legitimate demi kesuksesan Pilkada Serentak 2025," kata Puji Raharjo yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandarlampung, Ika Kartika, mengharapkan partisipasi aktif seluruh masyarakat di kota dalam kegiatan coklit guna Pilkada Serentak 2024.
"Pak Ketua PWNU yang sibuk saja berkenan untuk menerima petugas coklit. Ini menunjukkan betapa pentingnya proses coklit, tentu kami berharap semua warga dapat meluangkan waktu untuk memastikan data mereka akurat dan valid," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandarlampung mengatakan bahwa Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih Pilkada Serentak 2024 di kota ini akan diawali dari tokoh-tokoh masyarakat (opinion leader) yang diharapkan mereka dapat ikut menyosialisasikan tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih kepada publik.
Coklit adalah kegiatan mencocokkan data pemilih KPU hasil sinkronisasi Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu terakhir dengan dokumen pemilih/warga. Dokumen yang harus disiapkan oleh warga adalah KTP elektronik, KK (Kartu Keluarga), Biodata Kependudukan, atau IKD (Identitas Kependudukan Digital).
Petugas Pantarlih akan mencentang data pemilih yang memenuhi syarat (MS) dan cocok, mencoret data yang tidak memenuhi syarat (TMS), serta mencatat pemilih MS yang belum terdaftar dalam data yang dibawa oleh Pantarlih.
Baca juga: Bawaslu Lampung Selatan buka layanan kawal hak pilih Pilkada 2024
Baca juga: Bawaslu Lampung: Jangan sampai ada masyarakat tak terdaftar dalam DPT
Baca juga: Bawaslu Lampung berkomitmen cegah praktik politik uang
"Coklit merupakan bagian penting dari proses demokrasi karena semua bermula dari data dan nanti jika ada permasalahan di kemudian hari, juga kembali ke data," kata Puji Raharjo, di Bandarlampung, Selasa, usai pencoklitan data pemilih yang dilakukan oleh KPU Bandarlampung.
Menurutnya, data pemilih yang valid akan menghasilkan kepala daerah yang legitimate, sehingga akurasi data pemilih adalah hal yang vital untuk menjaga integritas pemilu dan mencegah terjadinya kecurangan.
"Tidak itu saja, data pemilih yang valid akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu," kata dia.
Puji Raharjo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menyukseskan proses coklit ini guna Pilkada Serentak 2024 mendatang.
"Partisipasi kita semua dalam proses ini sangat krusial. Dengan data yang valid, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihitung dan diakui secara sah," kata dia.
Ketua PWNU Lampung itu juga mengatakan bahwa proses pencoklitan ini juga adalah kesempatan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
"Mari bersama-sama memastikan data pemilih yang legitimate demi kesuksesan Pilkada Serentak 2025," kata Puji Raharjo yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandarlampung, Ika Kartika, mengharapkan partisipasi aktif seluruh masyarakat di kota dalam kegiatan coklit guna Pilkada Serentak 2024.
"Pak Ketua PWNU yang sibuk saja berkenan untuk menerima petugas coklit. Ini menunjukkan betapa pentingnya proses coklit, tentu kami berharap semua warga dapat meluangkan waktu untuk memastikan data mereka akurat dan valid," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandarlampung mengatakan bahwa Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih Pilkada Serentak 2024 di kota ini akan diawali dari tokoh-tokoh masyarakat (opinion leader) yang diharapkan mereka dapat ikut menyosialisasikan tahapan pencocokan dan penelitian data pemilih kepada publik.
Coklit adalah kegiatan mencocokkan data pemilih KPU hasil sinkronisasi Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu terakhir dengan dokumen pemilih/warga. Dokumen yang harus disiapkan oleh warga adalah KTP elektronik, KK (Kartu Keluarga), Biodata Kependudukan, atau IKD (Identitas Kependudukan Digital).
Petugas Pantarlih akan mencentang data pemilih yang memenuhi syarat (MS) dan cocok, mencoret data yang tidak memenuhi syarat (TMS), serta mencatat pemilih MS yang belum terdaftar dalam data yang dibawa oleh Pantarlih.
Baca juga: Bawaslu Lampung Selatan buka layanan kawal hak pilih Pilkada 2024
Baca juga: Bawaslu Lampung: Jangan sampai ada masyarakat tak terdaftar dalam DPT
Baca juga: Bawaslu Lampung berkomitmen cegah praktik politik uang