Metro (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani, Kota Metro, Lampung mencatat jumlah penyakit tertinggi yang ditangani RS tersebut yakni neoplasma ganas payudara atau kanker payudara dan gagal ginjal.
"Dua penyakit ini masuk 10 besar penyakit tertinggi yang kami tangani di RSUD A Yani. Tapi tetap yang paling tinggi itu penyakit neoplasma ganas payudara," kata Direktur RSUD A Yani, dr. Fitri Agustina, Senin.
Fitri menjelaskan, sebagai RS rujukan regional, RSUD A Yani juga mengalami peningkatan angka kunjungan yang cukup tinggi. Pada tahun 2022 lalu, kunjungan rawat inap di RS tersebut sebanyak 21 ribu pasien dan rawat jalan 76 ribu.
"Sedangkan pada tahun 2023 kunjungan rawat inap meningkat menjadi 25 ribu pasien dan rawat jalan 96 ribu pasien," jelasnya.
"Lalu angka kelahiran bayi 2023 lalu yaitu sebanyak 356 kasus angka kematian ibu nihil," imbuhnya.
Selain itu, pendaftaran rawat jalan di aplikasi Silat juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dimana, pada tahun 2023 lalu sebanyak 92,14 persen pasien mendaftar melalui online dan 7,86 persen secara manual.
"Hal ini sangat baik sekali, karena pendaftar online kita tinggi mencapai angka 92,14 persen," terangnya.
Dia menambahkan, sebagai rumah sakit pendidikan utama, RSUD A Yani diterima di Asian Pacific Society of Respirology tahun 2023 di Singapura dan Europian Society Medical Oncology Singapura.
"Kemudian mahasiswa kita juga mendapat juara satu penelitan karya ilmiah dan 55 mahasiswa koas semuanya mengikuti uji kompetensi dan lulus semua pada bulan Desember 2023. Ini prestasi yang telah kita peroleh sebagai rumah sakit pendidikan utama fakultas kedokteran Universitas Malahayati," tandasnya.
"Dua penyakit ini masuk 10 besar penyakit tertinggi yang kami tangani di RSUD A Yani. Tapi tetap yang paling tinggi itu penyakit neoplasma ganas payudara," kata Direktur RSUD A Yani, dr. Fitri Agustina, Senin.
Fitri menjelaskan, sebagai RS rujukan regional, RSUD A Yani juga mengalami peningkatan angka kunjungan yang cukup tinggi. Pada tahun 2022 lalu, kunjungan rawat inap di RS tersebut sebanyak 21 ribu pasien dan rawat jalan 76 ribu.
"Sedangkan pada tahun 2023 kunjungan rawat inap meningkat menjadi 25 ribu pasien dan rawat jalan 96 ribu pasien," jelasnya.
"Lalu angka kelahiran bayi 2023 lalu yaitu sebanyak 356 kasus angka kematian ibu nihil," imbuhnya.
Selain itu, pendaftaran rawat jalan di aplikasi Silat juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dimana, pada tahun 2023 lalu sebanyak 92,14 persen pasien mendaftar melalui online dan 7,86 persen secara manual.
"Hal ini sangat baik sekali, karena pendaftar online kita tinggi mencapai angka 92,14 persen," terangnya.
Dia menambahkan, sebagai rumah sakit pendidikan utama, RSUD A Yani diterima di Asian Pacific Society of Respirology tahun 2023 di Singapura dan Europian Society Medical Oncology Singapura.
"Kemudian mahasiswa kita juga mendapat juara satu penelitan karya ilmiah dan 55 mahasiswa koas semuanya mengikuti uji kompetensi dan lulus semua pada bulan Desember 2023. Ini prestasi yang telah kita peroleh sebagai rumah sakit pendidikan utama fakultas kedokteran Universitas Malahayati," tandasnya.