Bandarlampung (ANTARA) - Gedung Kalianda Convention Center (KCC) di Lampung Selatan nantinya akan dilengkapi dengan bioskop untuk memenuhi permintaan masyarakat setempat.
Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto memberi lampu hijau atas rencana menghadirkan bioskop di Kecamatan Kalianda, ibu kota Kabupaten Lampung Selatan.
Permintaan dibangunnya bioskop pun kerap diutarakan masyarakat bumi Khagom Mufakat ini, khususnya dari kalangan milenial sebagai tempat hiburan di Kota Kalianda.
Rencananya bioskop tersebut akan dihadirkan di Kalianda Convention Center di bekas GSG yang saat ini sedang dalam tahap land clearing.
Bupati mengatakan, pemerintah daerah sudah merencanakan desain pembangunan gedung KCC, dengan lokasi yang sangat ideal.
Menurut Nanang, hadirnya KCC akan ikut meramaikan sarana hiburan bagi masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan, sehingga masyarakat tidak perlu jauh sampai keluar kota untuk bisa menikmati seluruh film yang baru dirilis.
“Nanti saya minta ada gedung bioskopnya. Jadi kita (warga) nggak usah jauh-jauh ke Bandarlampung lagi kalau mau nonton film di bisokop,” kata Nanang.
Ia menyampaikan, KCC tersebut diharapkan mampu melengkapi kebutuhan gedung yang representatif di Lampung Selatan, untuk memenuhi kebutuhan kota dan masyarakat modern. Diharapkan nantinya mampu meningkatkan pendapatan asli daerah.
“Selain bioskop, kita sediakan juga foodcourt untuk kuliner. Ada juga tempat konser band. Jadi rapat-rapat tidak lagi ke BandarLampung, kita bangun gedung yang representatif,” ujarnya.
Sementara itu, mewakili Kepala Dinas Pekerjaan Umum Lampung Selatan, Kepala Bidang Cipta Karya, Muhammad Almi, menjelaskan, biaya pembangunan KCC bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Selatan Tahun Anggaran 2024.
“KCC ini dibangun di atas lahan seluas 7.310,55 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 4.000 meter persegi yang mampu menampung sekitar 2.000 orang,” kata Almi.
Ia menambahkan, KCC akan dilaksanakan secara bertahap.
“Ada dua tahap, pertama nilainya sekitar Rp18,5 miliar. Kemudian tahap berikutnya, sekitar Rp20 miliar. Jadi total anggarannya, sekitar Rp30 miliar lebih,” ungkap Almi.