Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Lampung menyatakan bahwa pencarian harimau sumatera atau panthera tigris di Kabupaten Lampung Barat oleh satuan tugas penanganan satwa liar masih terus berlangsung.
"Kondisi terkini terkait penanganan konflik satwa liar berupa harimau sumatera, saat ini masih dilakukan pencarian satwa dilindungi tersebut oleh satuan tugas penanganan satwa liar," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah di Bandarlampung, Senin.
Ia menjelaskan, pencarian harimau sumatera tersebut masih terus dilakukan bersamaan dengan pemasangan kandang jebakan serta umpan.
"Indikasinya harimau sumatera ini adalah harimau jantan dewasa, namun secara teknis perlu dicari tahu kembali. Dan kondisi korban ketiga mulai membaik, karena merupakan salah seorang anggota satgas jadi dia tahu cara mengatasi serangan harimau," katanya.
Menurut Yanyan, harimau sumatera tersebut tidak akan dibunuh karena termasuk salah satu satwa liar dilindungi dan hampir punah. Penangkapan hanya dilakukan dengan memberikan obat bius dan direncanakan bila tertangkap akan di evakuasi ke lokasi aman.
"Lokasi untuk mengevakuasi harimau sumatera tersebut belum ada informasi lebih lanjut, yang pasti nanti akan ditempatkan ditempat yang aman. Sekarang masih pencarian oleh satuan tugas penanganan satwa liar beserta penembak bius," katanya.
Guna membantu pengendalian konflik antara satwa liar dengan manusia, Pemerintah Provinsi Lampung telah memberikan bantuan logistik dan makanan bagi satuan tugas penanganan konflik satwa liar.
"Pemerintah Provinsi Lampung melalui dinas sosial telah membantu logistik dan makanan untuk satuan tugas penanganan konflik satwa. Diharapkan kasus konflik satwa liar dengan manusia dapat diselesaikan dengan baik," katanya.
Dalam waktu yang berdekatan di Suoh Kabupaten Lampung Barat telah terjadi beberapa kali peristiwa harimau sumatera yang juga merupakan satwa dilindungi yang berasal dari kawasan Taman Nasional Bukit barisan Selatan (TNBBS) menerkam warga sekitar saat berkebun.
Penerkaman itu memakan korban jiwa sebanyak dua orang, yaitu dari Dusun Peninjauan, Pekon (Desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh pada Kamis (22/2), dan pada Kamis (8/2) di Dusun Sumber Agung Dua, Pekon (Desa) Sumber Agung, Kecamatan Suoh.
Peristiwa terbaru terjadi pada Selasa (11/3) di mana seorang warga asal Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh terluka akibat serangan harimau sumatera itu.
Ia menjelaskan, pencarian harimau sumatera tersebut masih terus dilakukan bersamaan dengan pemasangan kandang jebakan serta umpan.
"Indikasinya harimau sumatera ini adalah harimau jantan dewasa, namun secara teknis perlu dicari tahu kembali. Dan kondisi korban ketiga mulai membaik, karena merupakan salah seorang anggota satgas jadi dia tahu cara mengatasi serangan harimau," katanya.
Menurut Yanyan, harimau sumatera tersebut tidak akan dibunuh karena termasuk salah satu satwa liar dilindungi dan hampir punah. Penangkapan hanya dilakukan dengan memberikan obat bius dan direncanakan bila tertangkap akan di evakuasi ke lokasi aman.
"Lokasi untuk mengevakuasi harimau sumatera tersebut belum ada informasi lebih lanjut, yang pasti nanti akan ditempatkan ditempat yang aman. Sekarang masih pencarian oleh satuan tugas penanganan satwa liar beserta penembak bius," katanya.
Guna membantu pengendalian konflik antara satwa liar dengan manusia, Pemerintah Provinsi Lampung telah memberikan bantuan logistik dan makanan bagi satuan tugas penanganan konflik satwa liar.
"Pemerintah Provinsi Lampung melalui dinas sosial telah membantu logistik dan makanan untuk satuan tugas penanganan konflik satwa. Diharapkan kasus konflik satwa liar dengan manusia dapat diselesaikan dengan baik," katanya.
Dalam waktu yang berdekatan di Suoh Kabupaten Lampung Barat telah terjadi beberapa kali peristiwa harimau sumatera yang juga merupakan satwa dilindungi yang berasal dari kawasan Taman Nasional Bukit barisan Selatan (TNBBS) menerkam warga sekitar saat berkebun.
Penerkaman itu memakan korban jiwa sebanyak dua orang, yaitu dari Dusun Peninjauan, Pekon (Desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh pada Kamis (22/2), dan pada Kamis (8/2) di Dusun Sumber Agung Dua, Pekon (Desa) Sumber Agung, Kecamatan Suoh.
Peristiwa terbaru terjadi pada Selasa (11/3) di mana seorang warga asal Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh terluka akibat serangan harimau sumatera itu.