Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung dr Josi Harnos mengatakan upaya untuk tetap menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan asli.
"Makanan asli atau yang juga dikenal dengan real food itu sangat membantu menjaga metabolisme tubuh agar tetap terjaga selama berpuasa," ujarnya di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan dengan mengonsumsi makanan asli selama puasa akan mempermudah tubuh dalam menyerap nutrisi dan mengolahnya menjadi energi.
"Makanan yang sederhana itu yang mudah diolah oleh tubuh menjadi energi. Jadi selama puasa ini perbanyak makan makanan asli untuk menjaga kesehatan," katanya.
Dia melanjutkan selama menjalankan berpuasa masyarakat pun diharapkan dapat mengurangi konsumsi makanan ultra proses ataupun makanan cepat saji.
"Kalau bisa jangan makan makanan cepat saji, kembali ke real food. Orang zaman dahulu tetap sehat karena yang dikonsumsi adalah makanan asli, bukan makanan olahan atau ultra proses. Jadi selama puasa ini pilih makanan yang diolah dengan mudah oleh tubuh, bukan yang pabrikan," ucap dia.
Menurut dia, selama berpuasa pun harus dilakukan pengaturan pola makan, jangan terlalu berlebihan mengonsumsi makanan saat berbuka puasa guna menjaga keseimbangan tubuh.
"Manusia dalam kondisi sehat pasti punya cadangan lemak dan cadangan makanan yang bisa dibongkar metabolismenya menjadi energi baru. Tetapi konsumsi makanan sehat ini juga penting, terlebih lagi kita harus tetap menjaga konsumsi makanan jangan terlalu berlebihan saat berbuka puasa," ujarnya.
Ia menambahkan, selain mengonsumsi makanan asli, diharapkan pula masyarakat tetap mengonsumsi makanan kaya serat dan mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan selama berpuasa.
Baca juga: IDI Lampung: Kecukupan cairan tubuh jadi prioritas utama saat puasa
Baca juga: Terkait awal puasa, Kemenag Lampung ajak saling hargai dan toleransi
Baca juga: Din Syamsuddin ajak umat Islam wujudkan Ramadhan berkualitas
Ia mengatakan dengan mengonsumsi makanan asli selama puasa akan mempermudah tubuh dalam menyerap nutrisi dan mengolahnya menjadi energi.
"Makanan yang sederhana itu yang mudah diolah oleh tubuh menjadi energi. Jadi selama puasa ini perbanyak makan makanan asli untuk menjaga kesehatan," katanya.
Dia melanjutkan selama menjalankan berpuasa masyarakat pun diharapkan dapat mengurangi konsumsi makanan ultra proses ataupun makanan cepat saji.
"Kalau bisa jangan makan makanan cepat saji, kembali ke real food. Orang zaman dahulu tetap sehat karena yang dikonsumsi adalah makanan asli, bukan makanan olahan atau ultra proses. Jadi selama puasa ini pilih makanan yang diolah dengan mudah oleh tubuh, bukan yang pabrikan," ucap dia.
Menurut dia, selama berpuasa pun harus dilakukan pengaturan pola makan, jangan terlalu berlebihan mengonsumsi makanan saat berbuka puasa guna menjaga keseimbangan tubuh.
"Manusia dalam kondisi sehat pasti punya cadangan lemak dan cadangan makanan yang bisa dibongkar metabolismenya menjadi energi baru. Tetapi konsumsi makanan sehat ini juga penting, terlebih lagi kita harus tetap menjaga konsumsi makanan jangan terlalu berlebihan saat berbuka puasa," ujarnya.
Ia menambahkan, selain mengonsumsi makanan asli, diharapkan pula masyarakat tetap mengonsumsi makanan kaya serat dan mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan selama berpuasa.
Baca juga: IDI Lampung: Kecukupan cairan tubuh jadi prioritas utama saat puasa
Baca juga: Terkait awal puasa, Kemenag Lampung ajak saling hargai dan toleransi
Baca juga: Din Syamsuddin ajak umat Islam wujudkan Ramadhan berkualitas