Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa ekonomi Lampung pada 2023 bertumbuh sebesar 4,55 persen.
"Ekonomi Provinsi Lampung 2023 tumbuh sebesar 4,55 persen, menguat dibandingkan 2022 (c to c) yang tumbuh sebesar 4,28 persen," ujar Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis dalam keterangannya secara daring di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 16,66 persen.
Penyediaan akomodasi tumbuh sebesar 15,38 persen, dan makan minum yang tumbuh 13,38 persen.
"Lapangan usaha perdagangan besar eceran tumbuh sebesar 9,75 persen, reparasi mobil sepeda motor 7,50 persen. Selanjutnya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi sebesar 7,06 persen dan jasa perusahaan tumbuh 5,79 persen," ucapnya.
Dia menjelaskan perekonomian Lampung masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan peran sebesar 27,29 persen diikuti oleh pengolahan sebesar 18,01 persen, perdagangan besar eceran dan reparasi mobil sepeda motor sebesar 13,98 persen, serta konstruksi sebesar 9,86 persen.
"Peran keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Provinsi Lampung mencapai 69,14 persen," ujar dia.
Menurut dia, jika menurut PDRB pengeluaran, dari pertumbuhan ekonomi Lampung di 2023 sebesar 4,55 persen, komponen pengeluaran yang tumbuh signifikan adalah komponen pengeluaran lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 10,59 persen.
Selanjutnya komponen ekspor barang dan jasa sebesar 5,89 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,15 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto 4,14 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah 2,06 persen, dan komponen impor barang dan jasa tumbuh 6,18 persen.
"Produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku di 2023 sebesar Rp448,8 miliar, dan berdasarkan harga konstan 2010 mencapai Rp269 miliar. Sedangkan bila per kapita di tahun yang sama sebesar Rp48.194.215," tambahnya.
Ia mengatakan dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 16,66 persen.
Penyediaan akomodasi tumbuh sebesar 15,38 persen, dan makan minum yang tumbuh 13,38 persen.
"Lapangan usaha perdagangan besar eceran tumbuh sebesar 9,75 persen, reparasi mobil sepeda motor 7,50 persen. Selanjutnya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi sebesar 7,06 persen dan jasa perusahaan tumbuh 5,79 persen," ucapnya.
Dia menjelaskan perekonomian Lampung masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan peran sebesar 27,29 persen diikuti oleh pengolahan sebesar 18,01 persen, perdagangan besar eceran dan reparasi mobil sepeda motor sebesar 13,98 persen, serta konstruksi sebesar 9,86 persen.
"Peran keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Provinsi Lampung mencapai 69,14 persen," ujar dia.
Menurut dia, jika menurut PDRB pengeluaran, dari pertumbuhan ekonomi Lampung di 2023 sebesar 4,55 persen, komponen pengeluaran yang tumbuh signifikan adalah komponen pengeluaran lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 10,59 persen.
Selanjutnya komponen ekspor barang dan jasa sebesar 5,89 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,15 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto 4,14 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah 2,06 persen, dan komponen impor barang dan jasa tumbuh 6,18 persen.
"Produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku di 2023 sebesar Rp448,8 miliar, dan berdasarkan harga konstan 2010 mencapai Rp269 miliar. Sedangkan bila per kapita di tahun yang sama sebesar Rp48.194.215," tambahnya.