Bandarlampung (ANTARA) - Berawal dari hobi merias wajah diri sendiri menjadi cikal bakal Restika Oktavia menjelma sebagai "make up artist" (MUA). Baginya, ketika memiliki suatu hobi tertentu lalu serius digeluti dan terus konsisten, mendatangkan beragam manfaat dan pengalaman tak terlupakan.

Ia menceritakan, beragam pengalaman seru saat meniti karier hingga kini meraih popularitas sebagai MUA terkemuka di Bumi Ruwa Jurai.

Restika mengatakan, meniti karier sebagai perias wajah dimulai 2014. Kala itu istilah MUA belum booming seperti saat ini. Pada tahun tersebut, mulanya diajak temannya sudah terlebih dahulu menekuni tata rias wajah. Statusnya kala itu sebagai asisten.

"Saya otodidak belajarnya, mulanya karena dulu ikut sanggar tari dan penari kan dituntut untuk bisa dandan sendiri sebelum tampil. Saya juga ikut teman selama beberapa bulan," ujarnya.

Ia menambahkan, periode awal meniti karier saat berstatus asisten rias wajah, sempat mengalami kecelakaan sepeda motor.

"Habis itu gak diajak lagi sampai akhirnya memutuskan coba sendiri. Awalnya khawatir karena nggak private (kursus), tapi saat itu nggak mikirin hasilnya gimana," ujar Restika.

Ia mengenang awal mula meniti karier sebagai MUA mendapat penghasilan Rp30 ribu merias klien. Itu pun mulanya merias tetangga dan temannya.

"Nge-job saya naik motor, saya jalanin semua. Saat itu setiap merias hasilnya saya upload ke IG. 2016 mulai stabil dan grafik (terima order merias) perlahan naik. Saya juga sering sharing ke teman-teman satu profesi untuk meningkatkan kemampuan," jelas perempuan kelahiran Natar 21 Oktober 1991 ini.

Kerja keras tak mengkhianati hasil. Restika kini "kebanjiran" order merias wajah klien. Ia pun konsisten mengunggah hasil merias klien ke akun IG miliknya. Bahkan hingga saat ini memiliki lebih dari 150 ribu followers di Instagram.

"Awalnya dari mulut ke mulut terima order. Tapi karena saya sering upload ke IG hasil merias wajah sangat berpengaruh menerima order. Medsos itu penting. Orang mau lihat hasil dari IG. Setelahnya mereka jadi tertarik karena sudah lihat hasil (riasan make up Restika) dan testimoni jadi pengin dirias," paparnya.

Restika mengatakan, rata-rata menerima order make up 8-10 klien per minggu. Ia paling banyak menerima jasa rias pengantin, wisuda. pesta dan sebagainya. Terkait tarif, untuk rias pengantin mulai Rp4 juta dan wisuda mulai Rp250 ribu.

Ia tak menampik, selama meniti karier sebagai MUA memiliki beragam pengalaman berharga. Ia bercerita, pernah merias pengantin perempuan dengan kondisi penglihatan satu mata tidak sempurna 2018 silam. Ternyata sang klien ingin tampil paripurna di hari bahagianya.

"Saat terima order kita kan tidak tahu latar belakang klien itu seperti apa. Baru tahunya pas hari H datang untuk makeup. Klien saya itu terkesan dengan hasil makeup saya," ujarnya.

"Pernah juga terima order rias pengantin dari latar belakang keluarga sederhana. Dulu juga 2017 pernah meris napi (di Lapas Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung) pas ada pelatihan," kenangnya.

Pengalaman berkesan lainnya merias wajah konsumen imbuh Restika, pada September 2022 lalu. Saat itu ia sedang hamil tapi pernah dalam satu hari merias sembilan pengantin.

"Start jam 12 (malam) sampai pagi waktu itu. Dibantu juga sama asisten. Tapi khusus pengantinnya saya yang tangani langsung," katanya.

Selain pengalaman berkesan merias pengantin, Restika tak menampik pernah mengalami tantangan terkait profesi yang digelutinya. Itu kala pandemik COVID-19 melanda Tanah Air khususnya di Lampung.

"Pas pandemik kan banyak kegiatan dilarang. Omzet drop banget. Pas COVID-19 bahkan pernah tiga bulan kosong, sama sekali gak ada order. Pernah juga ada order, tapi harga jadinya negosiasi," terangnya.

Restika pun tak menampik, saat ini banyak orang menekuni profesi MUA di Lampung. Kondisi itu mau tak mau ada tantangan tersendiri. Satu di antaranya dari sisi tarif.

"MUA sekarang makin banyak. Tarif beda-beda. Kalau MUA baru, kasih harga di bawah standar banyak. Yang udah duluan (meniti karier MUA) nggak turunin harga," papar ibu dua anak ini.

Menyikapi persaingan dengan MUA menurut Restika, konsistensi menjadi kunci. Pada akhirnya order merias itu datang menjadi keinginan klien itu sendiri. Mereka pilih sesuai kemampuan finansial dan keinginan memilih MUA dan ingin dirias tema apa.

Restika menyakini, prospek MUA ke depan bakal terus cerah meski banyak menggeluti profesi serupa. "Karena hobi, bakal lanjut terus sampai mungkin nggak ada lagi klien. Nggak nutup kemungkinan mulai realistis. Tapi selama masih ada job, sampai kapan pun lanjut," ungkapnya.

Optimistis Restika terkait profesi MUA lantaran mendatangkan banyak keuntungan. Penghasilan didapatnya dimanfaatkan untuk merenovasi rumah, membeli kendaraan roda empat, beli aset dan sebagainya.

Apalagi ia menilai, profesi yang digelutinya sangat didukung keluarga. "Suami mendukung banget. pernah ikut anter juga ke rumah klien," jelas pemilik akun Instagram @restika.oktavia ini.

Meski kerap menerima banyak order merias, Restika tak kesulitan membagi waktu bersama suami dan anak. "Kalau job kita ini kan biasanya dini hari ke pagi," katanya.

"Selesai kerja pulang ke rumah dan anak kadang masih tidur atau baru bangun. Aku juga punya banyak tim, kalau sudah (selesai) handle (rias) pengantin, dilanjutkan oleh tim. Jadi masih punya banyak waktu untuk keluarga," kata Restika.

Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024