Jakarta (ANTARA) - Sebagian besar penderita demensia berusia di atas 60 tahun, namun bukan berarti tidak dapat terdiagnosis Alzheimer sebelum berusia 60 tahun, bahkan dimulai di usia 30 tahun.
Fenomena ini biasa disebut dengan Young Onset Demensia (YOD) atau Early Onset Demensia (EOD).
Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia (ALZI) Michael Dirk R. Maitimoe mengatakan, terdapat beberapa faktor risiko dari fenomena ini.
"Ada yang baru berusia 30 tahunan sudah ada diagnosa demensia. Terdapat beberapa faktor, seperti faktor kesibukan, sehingga kita lupa untuk menstimulasi otak, dan otak menjadi tidak aktif dalam melakukan kegiatan keseharian," kata Michael dalam diskusi daring, Sabtu.
Baca juga: Dokter saraf: Cegah dimensia berat lansia dengan perkuat deteksi sejak dini
Selain dari keseharian yang sibuk dan lupa waktu, faktor lain yang memicu demensia di usia muda. Mulai dari faktor medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kolesterol. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga memegang peranan penting sebagai faktor risiko demensia.
"Beberapa gaya hidup yang dapat memicu lahirnya demensia alzheimer lebih dini antara lain kurang olahraga, kebiasaan minum alkohol, merokok, serta mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan gula, atau kurang bergizi bagi otak," jelas Michael.
Baca juga: Catat ! Depresi tidak selalu tampak murung
Fenomena ini biasa disebut dengan Young Onset Demensia (YOD) atau Early Onset Demensia (EOD).
Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia (ALZI) Michael Dirk R. Maitimoe mengatakan, terdapat beberapa faktor risiko dari fenomena ini.
"Ada yang baru berusia 30 tahunan sudah ada diagnosa demensia. Terdapat beberapa faktor, seperti faktor kesibukan, sehingga kita lupa untuk menstimulasi otak, dan otak menjadi tidak aktif dalam melakukan kegiatan keseharian," kata Michael dalam diskusi daring, Sabtu.
Baca juga: Dokter saraf: Cegah dimensia berat lansia dengan perkuat deteksi sejak dini
Selain dari keseharian yang sibuk dan lupa waktu, faktor lain yang memicu demensia di usia muda. Mulai dari faktor medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kolesterol. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga memegang peranan penting sebagai faktor risiko demensia.
"Beberapa gaya hidup yang dapat memicu lahirnya demensia alzheimer lebih dini antara lain kurang olahraga, kebiasaan minum alkohol, merokok, serta mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan gula, atau kurang bergizi bagi otak," jelas Michael.
Baca juga: Catat ! Depresi tidak selalu tampak murung