Bandarlampung (ANTARA) - Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Tulangbawang memperkuat sinergi pentaheliks untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat.

Dengan melibatkan unsur akademisi, tokoh masyarakat, dan Pramuka dilakukan sosialisasi kepada kepala sekolah dan pembina Pramuka se-Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang.

“Latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini karena masih ditemukannya peredaran obat tradisional atau jamu yang berbahaya mengandung bahan kimia obat di masyarakat. Untuk itu, kami bekerjasama dengan pihak terkait untuk memperkuat edukasi kepada masyarakat tentang bahaya obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat, dengan harapan setelah masyarakat mendapatkan pengetahuan, maka permintaan terhadap produk tersebut akan berkurang," kata Kepala Loka POM Tulangbawang Adjis Sandjaya.

Pihaknya menghadirkan kepala sekolah dan pembina Pramuka se-Kecamatan Menggala dengan tujuan agar informasi yang kami sampaikan dapat diteruskan kepada anak didik di sekolah.

Adjis mengajak peserta untuk mengonsumsi jamu sebagai obat tradisional Indonesia serta memperingatkan untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat, karena berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu dijelaskan pula langkah-langkah yang harus dilakukan apabila masyarakat mencurigai adanya obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat.

Selain sosialisasi, dilaksanakan pula pameran contoh produk obat tradisional ilegal dan mengandung bahan kimia obat hasil pengawasan Loka POM di Tulangbawang. Hal ini untuk menginformasikan kepada peserta upaya yang telah dilakukan Loka POM Tulangbawang dalam menangani produk-produk yang beresiko terhadap kesehatan tersebut.
Baca juga: BPOM temukan obat tradisional berbahaya bagi kesehatan


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024