Lampung Timur (ANTARA) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur mengadakan pentas seni tour tour kampung bersama Teater Meraki, Sabtu (19 Maret 2022).
Rilis dari BEM STIE Lampung Timur diterima Selasa, menjelaskan seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung.
Secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.
Kegiatan pentas seni teater tour kampung ini akan mementaskan pertunjukan teater keliling kampung di bulan Maret 2022 pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Labuhan Ratu dan Kecamatan Way Jepara.
Pentas seni tour kampung kali ini akan mempersembahkan Naskah "Ayahku Pulang" karya Usmar Ismail yang diselenggarakan pada tanggal 15 Maret di Balai Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu.
Tanggal 21 Maret di Balai Desa Labuhan Ratu Satu, Kecamatan Way Jepara, dan tanggal 26 di gedung pertemuan BPU Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur.
Dalam pentas seni tour kampung ini M Gigih Yowanda sebagai ketua pelaksana, dalam tim produksi diketuai Diki Wahyudi sebagai pimpinan produksi, sekretaris Eka Rahmawati, bendahara Hani Destya Yanti dan Khusnul khatimah, dokumentasi Ilham Cahya Pribadi dan Agung Dc, humas M Hidayatul Qomari, P3K Irma Aristya, dan konsumsi Prasetiyo.
Dalam tim artistik diketuai Yoga Setiawan, sutradara bangkit Budi, dan para aktor yaitu Tio Indra (ayah/Raden Saleh), Dinnas (Gunarto), Anggi Saputra (Maimun), Nanda Reffi(Mintarsih), dan Sabrina filza (Tina/ibu).
Penata musik Yudha Dewantoro, penata rias Hera Thulis, penata kostum Fernanda Fenturi, penata cahaya Reza Prasetya, dan Stage Manager Andi Prayogi.
Diki Wahyudi sebagai pimpinan produksi naskah mengatakan kegiatan pentas seni tour kampung ini adalah kegiatan yang pertama kali diadakan di Lampung Timur.
"Dalam kegiatan pentas seni ini kami menampilkan beberapa pertunjukan seni, yaitu seni musik, seni tari, dan seni teater. Saya mengajak untuk seluruh masyarakat di Lampung Timur untuk bisa menyaksikan sebuah karya yang dipersembahkan oleh pemuda dan mahasiswa di Lampung Timur," katanya.
Andi Prayogi Stage Manager mengatakan pengembangan dan pelestarian seni budaya adalah sebagai benteng dan penyangga ketahanan budaya. Selain itu, sebagai pendukung potensi pariwisata daerah khususnya Lampung Timur.
"Karena itu, saya berharap kegiatan pentas seni teater ini harus terus berkesinambungan dari segala elemen, baik mahasiswa, pemuda, masyarakat umum dan pemerintah agar kesenian ini khususnya teater tidak terkikis arus zaman dan modernisasi," ujarnya.
Prasetiyo selaku Wakil Presiden BEM STIE Lampung Timur mengatakan naskah Ayahku Pulang ini bukan hanya sekadar naskah biasa karena berpijak pada "Birrul walidaini ikhsan dan ridhallah fi Ridha wa lidain".
"Dan juga ada nilai nilai yang kita harus ketahui bersama, ada renungan yang harus kita resapi bersama, ada marah yang perlu kita pelajari bagaimana cara meredamkannya, ada rasa sakit, benci, luka dan segala rasa yang berkecamuk di dalam dada yang perlu kita taklukkan dengan cinta, karena apa pun yang terjadi ayah tetaplah ayah, kapan pun dan dimana pun bahkan selama lamanya," ujarnya pula.
Rilis dari BEM STIE Lampung Timur diterima Selasa, menjelaskan seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung.
Secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.
Kegiatan pentas seni teater tour kampung ini akan mementaskan pertunjukan teater keliling kampung di bulan Maret 2022 pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Labuhan Ratu dan Kecamatan Way Jepara.
Pentas seni tour kampung kali ini akan mempersembahkan Naskah "Ayahku Pulang" karya Usmar Ismail yang diselenggarakan pada tanggal 15 Maret di Balai Desa Labuhan Ratu VI, Kecamatan Labuhan Ratu.
Tanggal 21 Maret di Balai Desa Labuhan Ratu Satu, Kecamatan Way Jepara, dan tanggal 26 di gedung pertemuan BPU Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur.
Dalam pentas seni tour kampung ini M Gigih Yowanda sebagai ketua pelaksana, dalam tim produksi diketuai Diki Wahyudi sebagai pimpinan produksi, sekretaris Eka Rahmawati, bendahara Hani Destya Yanti dan Khusnul khatimah, dokumentasi Ilham Cahya Pribadi dan Agung Dc, humas M Hidayatul Qomari, P3K Irma Aristya, dan konsumsi Prasetiyo.
Dalam tim artistik diketuai Yoga Setiawan, sutradara bangkit Budi, dan para aktor yaitu Tio Indra (ayah/Raden Saleh), Dinnas (Gunarto), Anggi Saputra (Maimun), Nanda Reffi(Mintarsih), dan Sabrina filza (Tina/ibu).
Penata musik Yudha Dewantoro, penata rias Hera Thulis, penata kostum Fernanda Fenturi, penata cahaya Reza Prasetya, dan Stage Manager Andi Prayogi.
Diki Wahyudi sebagai pimpinan produksi naskah mengatakan kegiatan pentas seni tour kampung ini adalah kegiatan yang pertama kali diadakan di Lampung Timur.
"Dalam kegiatan pentas seni ini kami menampilkan beberapa pertunjukan seni, yaitu seni musik, seni tari, dan seni teater. Saya mengajak untuk seluruh masyarakat di Lampung Timur untuk bisa menyaksikan sebuah karya yang dipersembahkan oleh pemuda dan mahasiswa di Lampung Timur," katanya.
Andi Prayogi Stage Manager mengatakan pengembangan dan pelestarian seni budaya adalah sebagai benteng dan penyangga ketahanan budaya. Selain itu, sebagai pendukung potensi pariwisata daerah khususnya Lampung Timur.
"Karena itu, saya berharap kegiatan pentas seni teater ini harus terus berkesinambungan dari segala elemen, baik mahasiswa, pemuda, masyarakat umum dan pemerintah agar kesenian ini khususnya teater tidak terkikis arus zaman dan modernisasi," ujarnya.
Prasetiyo selaku Wakil Presiden BEM STIE Lampung Timur mengatakan naskah Ayahku Pulang ini bukan hanya sekadar naskah biasa karena berpijak pada "Birrul walidaini ikhsan dan ridhallah fi Ridha wa lidain".
"Dan juga ada nilai nilai yang kita harus ketahui bersama, ada renungan yang harus kita resapi bersama, ada marah yang perlu kita pelajari bagaimana cara meredamkannya, ada rasa sakit, benci, luka dan segala rasa yang berkecamuk di dalam dada yang perlu kita taklukkan dengan cinta, karena apa pun yang terjadi ayah tetaplah ayah, kapan pun dan dimana pun bahkan selama lamanya," ujarnya pula.