Bandarlampung (ANTARA) - Pihak Dinas Pekerjaan Umun (PU) Kota Bandarlampung mengatakan bahwa molornya renovasi jembatan Pulau Pasaran yang merupakan akses darat satu-satunya ke sentra ikan teri asin dikarenakan faktor alam.

"Rehabilitasi jembatan terhenti karena faktor alam, ya kalau airnya surut pontonnya kan tidak bisa gerak, maka dikerjakan kalau kondisi sudah normal," kata Kepala Dinas PU Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia pun berharap kondisi atau cuaca di Bandarlampung dapat bersahabat sehingga pekerjaan memasang tiang pancang yang kini baru terpasang empat buah dapat dilanjutkan.

"Kita juga ingin secepatnya ini selesai, maka kita sedang cari solusi lain agar pekerjaannya berlanjut," ujarnya.

Namun, ia mengatakan bahwa jembatan menuju Pulau Pasaran yang sebagiannya ambles tersebut tidak terlalu darurat untuk dikebut pekerjaanya sebab masih kokoh untuk dilalui.

"Sebenarnya kan ini jembatan hanya turun saja tapi masih kuat, maka kita hanya perbaiki sisi yang ambles kemudian disambungkan ke bagian yang masih bagus, jadi tidak terlalu darurat kecuali sudah terputus antarbagian," kata dia.

Kemudian, dia pun mengungkapkan bahwa Pemkot Bandarlampung berencana akan membuat jembatan baru yang bisa dilalui kendaraan roda empat guna menuju sentra Ikan teri asin tersebut.

"Tahun ini telah dianggarkan Rp5 miliar untuk membangun jembatan penyeberangan baru dengan luas 4 meter, jadi nanti mobil bisa masuk, sehingga mempermudah pengangkutan industri kecil menengah di sana," kata dia.

Jembatan Pulau Pasaran jadi pada tahun 2013 yang memiliki panjang kurang lebih 100 meter dan berada 2 sampai 3 meter di atas permukaan laut dangkal.

Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024