Lampung Timur (ANTARA) - Desa Wonosari, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur menjadi daerah percontohan penanaman jagung manis Perkasa F1 dari PT East West Seed Indonesia (Ewindo) karena jagung ini memiliki beberapa keunggulan yang akan menguntungkan para petani.
"Jadi ini peluncuran pertama kita untuk varietas jagung manis Perkasa F1 ini. Kenapa di Lampung karena Provinsi Lampung ini salah satu wilayah penghasil jagung manis terbesar di Indonesia. Nanti setelah ini kita lakukan di Jawa Timur," kata Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, di Lampung Timur, Selasa.
Dikatakannya, jagung manis Perkasa F1 memiliki tiga keunggulan utama yaitu pertama memiliki buah yang lebih besar dengan ukuran 21x4,6 cm. Dengan ukuran tersebut potensi hasilnya juga menjadi meningkat signifikan yaitu hingga 18 ton/hektare.
Kemudian, keunggulan kedua adalah tingkat kemanisannya yang tinggi mencapai 14,6 Brix. Selain itu rasa segar manisnya yang bertahan hingga 3--5 hari, karena itu jagung ini berpotensi digemari oleh konsumen.
"Keunggulan ketiga yang juga menjadi solusi dari tantangan yang ada saat ini adalah daya simpan yang lama yaitu hingga empat hari. Dengan daya simpan yang panjang, jagung manis ini akan disukai para pengepul dan pedagang karena jagung akan tetap manis hingga sampai ke tangan konsumen," ucapnya.
Glenn menjelaskan, Ewindo juga menghadirkan Rumah Perkasa di Desa Wonosari, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Rumah ini, bisa dijadikan wadah bagi para petani untuk konsultasi, diskusi terkait dengan penanaman jagung manis Perkasa F1.
Menurutnya, peluncuran varietas jagung manis Perkasa F1 dan pusat informasi petani ini sekaligus menjadi salah satu wujud keseriusan Ewindo dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan volume dan kualitas produksi hortikultura nasional sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi bangsa ini.
"Peluncuran jagung manis Perkasa F1 'Buah Besar dan Manis Tahan Lama' ini bagian dari upaya kami melayani dan menjadi sahabat petani yang paling baik. Kemudian juga upaya untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan produktivitas jagung manis di Indonesia," tambahnya.
Salah satu petani Desa Wonosari, Sariman mengatakan, varietas jagung manis Perkasa F1 memang memiliki buah yang lebih besar dibanding varietas lain dan jagung ini juga tahan terhadap hama.
"Saya sudah menanam jagung varietas ini dua kali dan hasil yang pertama bagus jadi saya tanam lagi. Serangan hama pasti ada, tetapi jagung Perkasa F1 ini tahan serangan hama bulai. Padahal tanaman jagung itu kalau sudah kena hama bulai pasti bakal mati atau tidak buah," katanya.
Ia menambahkan, jagung manis Perkasa F1 ini juga mudah dalam perawatannya, sebab jagung miliknya meskipun hanya dipupuk dua kali namun jagung tersebut tumbuh sangat baik dan tetap berbuah.
"Iya ini hanya dipupuk dua kali hasilnya sudah sangat bagus, apalagi kalau tiga kali seperti pada umumnya menanam jagung," ujarnya.
"Jadi ini peluncuran pertama kita untuk varietas jagung manis Perkasa F1 ini. Kenapa di Lampung karena Provinsi Lampung ini salah satu wilayah penghasil jagung manis terbesar di Indonesia. Nanti setelah ini kita lakukan di Jawa Timur," kata Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, di Lampung Timur, Selasa.
Dikatakannya, jagung manis Perkasa F1 memiliki tiga keunggulan utama yaitu pertama memiliki buah yang lebih besar dengan ukuran 21x4,6 cm. Dengan ukuran tersebut potensi hasilnya juga menjadi meningkat signifikan yaitu hingga 18 ton/hektare.
Kemudian, keunggulan kedua adalah tingkat kemanisannya yang tinggi mencapai 14,6 Brix. Selain itu rasa segar manisnya yang bertahan hingga 3--5 hari, karena itu jagung ini berpotensi digemari oleh konsumen.
"Keunggulan ketiga yang juga menjadi solusi dari tantangan yang ada saat ini adalah daya simpan yang lama yaitu hingga empat hari. Dengan daya simpan yang panjang, jagung manis ini akan disukai para pengepul dan pedagang karena jagung akan tetap manis hingga sampai ke tangan konsumen," ucapnya.
Glenn menjelaskan, Ewindo juga menghadirkan Rumah Perkasa di Desa Wonosari, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Rumah ini, bisa dijadikan wadah bagi para petani untuk konsultasi, diskusi terkait dengan penanaman jagung manis Perkasa F1.
Menurutnya, peluncuran varietas jagung manis Perkasa F1 dan pusat informasi petani ini sekaligus menjadi salah satu wujud keseriusan Ewindo dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan volume dan kualitas produksi hortikultura nasional sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi bangsa ini.
"Peluncuran jagung manis Perkasa F1 'Buah Besar dan Manis Tahan Lama' ini bagian dari upaya kami melayani dan menjadi sahabat petani yang paling baik. Kemudian juga upaya untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan produktivitas jagung manis di Indonesia," tambahnya.
Salah satu petani Desa Wonosari, Sariman mengatakan, varietas jagung manis Perkasa F1 memang memiliki buah yang lebih besar dibanding varietas lain dan jagung ini juga tahan terhadap hama.
"Saya sudah menanam jagung varietas ini dua kali dan hasil yang pertama bagus jadi saya tanam lagi. Serangan hama pasti ada, tetapi jagung Perkasa F1 ini tahan serangan hama bulai. Padahal tanaman jagung itu kalau sudah kena hama bulai pasti bakal mati atau tidak buah," katanya.
Ia menambahkan, jagung manis Perkasa F1 ini juga mudah dalam perawatannya, sebab jagung miliknya meskipun hanya dipupuk dua kali namun jagung tersebut tumbuh sangat baik dan tetap berbuah.
"Iya ini hanya dipupuk dua kali hasilnya sudah sangat bagus, apalagi kalau tiga kali seperti pada umumnya menanam jagung," ujarnya.