Parit Malintang (ANTARA) - Objek wisata Bukik Bulek di Nagari III Koto Aua Malintang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menyajikan pemandangan alam dan pantai di provinsi tersebut mulai dari Kota Pariaman hingga Kabupaten Pasaman dari ketinggian.
"Bukik Bulek ini merupakan lahan milik nagari yang dikembangkan untuk objek wisata," kata Wali Nagari III Koto Aua Malintang, Azwar Mardin di IV Koto Aua Malintang, Minggu.
Ia mengatakan selain menyajikan pemandangan alam berupa hutan dan pantai serta laut daerah itu juga dapat menerapkan konsep agrowisata karena terdapat perkebunan dan lahan pertanian warga.
Dengan adanya konsep tersebut maka wisatawan yang pulang menikmati keindahan alam dari Bukik Bulek dapat membeli buah segar yang baru dipetik di kebun warga.
Di atas bukit tersebut juga terdapat lokasi swafoto, kafe, serta aula serba guna untuk mengakomodir kegiatan-kegiatan wisatawan.
"Gedung serba guna ini merupakan aspirasi dari anggota DPRD Padang Pariaman, gedung ini nantinya tidak saja menjadi pusat kegiatan nagari namun juga disewakan kepada wisatawan untuk kegiatan," kata dia.
Namun saat ini objek wisata tersebut baru dapat diakses oleh wisatawan lokal karena masih terbatas dengan jalan yang masih berbatu sepanjang 1,5 kilometer.
"Jalan tersebut tidak saja untuk wisatawan namun juga akses warga ke kebun dan lahan pertanian mereka," katanya.
Ia menyebutkan setidaknya dana yang dibutuhkan untuk membangun akses jalan ke objek wisata Bukit Bulek tersebut mencapai Rp5 miliar yang mustahil dikerjakan melalui dana desa.
"Karena itu kami berharap pemerintah kabupaten hingga pusat membantu membangunkan akses jalan ke objek wisata ini," ujarnya.
Menurut dia, jika akses jalan ke lokasi objek wisata dibangun maka akan terjadi peningkatan ekonomi untuk warga di daerah itu.***1***
"Bukik Bulek ini merupakan lahan milik nagari yang dikembangkan untuk objek wisata," kata Wali Nagari III Koto Aua Malintang, Azwar Mardin di IV Koto Aua Malintang, Minggu.
Ia mengatakan selain menyajikan pemandangan alam berupa hutan dan pantai serta laut daerah itu juga dapat menerapkan konsep agrowisata karena terdapat perkebunan dan lahan pertanian warga.
Dengan adanya konsep tersebut maka wisatawan yang pulang menikmati keindahan alam dari Bukik Bulek dapat membeli buah segar yang baru dipetik di kebun warga.
Di atas bukit tersebut juga terdapat lokasi swafoto, kafe, serta aula serba guna untuk mengakomodir kegiatan-kegiatan wisatawan.
"Gedung serba guna ini merupakan aspirasi dari anggota DPRD Padang Pariaman, gedung ini nantinya tidak saja menjadi pusat kegiatan nagari namun juga disewakan kepada wisatawan untuk kegiatan," kata dia.
Namun saat ini objek wisata tersebut baru dapat diakses oleh wisatawan lokal karena masih terbatas dengan jalan yang masih berbatu sepanjang 1,5 kilometer.
"Jalan tersebut tidak saja untuk wisatawan namun juga akses warga ke kebun dan lahan pertanian mereka," katanya.
Ia menyebutkan setidaknya dana yang dibutuhkan untuk membangun akses jalan ke objek wisata Bukit Bulek tersebut mencapai Rp5 miliar yang mustahil dikerjakan melalui dana desa.
"Karena itu kami berharap pemerintah kabupaten hingga pusat membantu membangunkan akses jalan ke objek wisata ini," ujarnya.
Menurut dia, jika akses jalan ke lokasi objek wisata dibangun maka akan terjadi peningkatan ekonomi untuk warga di daerah itu.***1***