Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Prof Moh Mukri mendukung penuh atas penangkapan sejumlah pelaku terorisme oleh Tim Densus 88 Mabes Polti beberapa waktu lalu di Lampung.

"Saya sangat mendukung apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Densus 88 Polri untuk membasmi pelaku terorisme yang ada di Lampung," katanya di di Bandarlampung, Minggu.

Menurutnya aksi para pelaku terorisme tersebut telah membahayakan NKRI. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini negara harus melakukan tindakan preventif juga represif karena telah membahayakan NKRI.

"Jadi apa yang dilakukan Densus 88 saya kira kita semua harus memberikan dukungan. Jika perlu pemerintah dapat bekerja sama dengan MUI, NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas lain dalam hal tindakan tegas para pelaku terorisme maupun sejumlah kotak amal yang beredar," kata dia.

Mukri mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mempelajari agama. Menurutnya sebaiknya untuk belajar agama perlu kepada guru yang benar-benar dan juga didampingi oleh keluarga.

"Bukan tidak boleh belajar agama, tapi lebih baiknya belajar kepada orang yang benar-benar dan lebih baik lagi didampingi keluarga," kata dia.

Hal yang sama dikatakan oleh Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK-DMI), Gus Dimyati. Pihaknya juga mendukung tindakan tegas Tim Densus 88 Mabes Polri tersebut.

"Kami mendukung tindakan tegas dari Densus 88. Sudah sepatutnya para pelaku terorisme ini dibasmi," kata dia.

Terkait kotak amal, ia mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam menyumbang. Jika bisa masyarakat lebih baik menyumbang secara langsung agar lebih barokah dan mendapat doa.

"Karena informasi yang beredar di kalangan aparat penegak hukum kita bahwa aset mereka itu sampai miliaran rupiah. Jadi andai kata mau menyumbang, baik secara online atau melalui kotak amal yang ada harus benar-benar yang sudah kita kenal integritas, kredibilitas, dan pastikan dapat izin dari Dinsos," katanya.

Pewarta : Damiri
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024