Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengunjungi Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemenaker) dalam rangka menindaklanjuti rencana pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional di Palu, Senin.
 
"Tim Pemkot dipimpin langsung Wali Kota Palu Hadianto Rasyid telah memberikan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan ke Direktur Bina Lembaga Vokasi Kemenaker Agung Nur Rohmad sebagai syarat pembangunan BLK," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Palu Yuyun Yotomaruangi, di Palu, Senin petang.
 
Dari informasi ia terima, demi kelancaran teknis proses tahapan perencanaan hingga pembangunan, Pemkot Palu siap melengkapi kebutuhan dokumen dan informasi lebih lanjut, termasuk kesiapan lahan yang dibutuhkan dari hasil peninjauan lapangan oleh tim teknis Kemenaker beberapa waktu lalu, di Palu. 
 
"Harapan Wali Kota, bahwa tahun 2022 pembangunannya dapat direalisasikan. Pemkot Palu menyediakan lahan, proses pembangunan bagian dari Kemenaker," ujar Yuyun.
 
Menurutnya, BLK penting dibangun sebagai komitmen Pemkot untuk meningkatkan kompetensi keahlian para pencari kerja, selain itu diharapkan dapat membuka peluang lapangan kerja ke luar negeri, sehingga akan mempercepat proses penurunan angka pengangguran dan kemiskinan di daerah itu.
 
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto mengemukakan, lahan pembangunan BLK bertaraf internasional direncanakan di sekitar terminal induk Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara dengan luas areal kurang lebih 15 hektare, sebagai mana yang telah ditinjau oleh tim teknis Kemenaker beberapa waktu lalu.
 
Direncanakan, proses pembangunan infrastruktur balai latihan tersebut dilaksanakan secara bertahap, dan hingga kini kesiapan lahan yang telah memiliki alas hukum disediakan Pemkot Palu kurang lebih 10,5 hektare.
"Masih ada 4,5 hektare sedang diupayakan dengan berbagai model. Oleh karena itu perlu dikomunikasikan dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN)," demikian Setyo.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024