Bandarlampung (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) agar terus melakukan kegiatan ekspor terhadap potensi-potensi komoditas Indonesia, tidak hanya kopi.
"Saya sudah sampaikan bahwa komoditas Indonesia untuk diekspor ke mancanegara itu banyak, seperti pala, kapulaga, dan lainnya adalah potensi yang bisa diangkat sebenarnya," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, di Bandarlampung, Jumat.
Menurutnya, keunggulan komoditas Indonesia harus diangkat kembali ke dunia sebagaimana ratusan tahun lalu, dimana negara-negara Eropa datang kemari untuk mencari rempah-rempah di sini.
"Tadi Dirut PPI sudah bilang ekspor untuk komoditas lainnya selain kopi akan diupayakan untuk digalakkan ke depannya," kata dia.
Namun begitu, lanjut dia, dalam melakukan ekspor yang harus diperhatikan adalah standar mutu produk yang dihasilkan baik dari kualitas dan juga kandungannya.
"Kendalanya kan sekarang standar mutu dari sisi kandungan, karena itu saya kira dengan kembali ke organik itu adalah sebuah jargon yang penting sebab sekarang semua negara mengharuskan standar pangan yang ketat, sehingga seperti produk-produk yang mengandung pestisida, toksin, dan bahan kimia lainnya dibatasi dengan ketat harus menjadi konsen buat kita," ujarnya pula.
Karena itu, katanya lagi, kita harus informasikan kepada petani standar mutu yang memenuhi kriteria pasar seperti apa, tapi insya Allah dengan kerja sama yang baik antarinstitusi hal tersebut akan terus digalakkan.
"Namun, kita patut berbangga dan bersyukur karena di tengah pandemi COVID-19 masih bisa memulai kembali ekspor kita ke Mesir. Mudah-mudahan akan terus berlanjut ekspor-ekspor komoditas dan produk lainnya untuk kontribusi terhadap perekonomian Indonesia," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa kinerja perdagangan Indonesia periode Januari hingga Juli 2021 mencatatkan surplus terpanjang yakni 21 juta dolar AS.
"Tentunya kami mengapresiasi langkah-langkah progresif yang diambil oleh PPI terhadap ekspor nasional kita," kata dia lagi.
Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati mengatakan, ekspor kopi ke Mesir merupakan suatu dorongan bagi pihaknya untuk meningkatkan ekspor komoditas lainnya dari Indonesia.
"Potensi pasar Mesir bukan hanya kopi, mereka juga mengincar rempah-rempah lainnya di Indonesia dan kami nanti akan masuk ke sana," kata dia.
Menurutnya, dengan potensi yang dimiliki pihaknya dengan terdapat 32 cabang PPI di Indonesia yang bekerjasama dengan seluruh klaster pangan, kebutuhan akan ekspor komoditas dapat dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya.
"Sesuai dengan tujuan klaster pangan dengan inklusivitas, kami akan mengembangkan kemitraan lebih lanjut dengan petani, nelayan, peternak yang akan melibatkan pemerintah setempat," kata dia pula.
Baca juga: PPI ekspor kopi sebanyak 100 ton ke Mesir
Baca juga: Lampung mampu ekspor 237 ribu ton biji kopi pada tahun 2020
"Saya sudah sampaikan bahwa komoditas Indonesia untuk diekspor ke mancanegara itu banyak, seperti pala, kapulaga, dan lainnya adalah potensi yang bisa diangkat sebenarnya," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, di Bandarlampung, Jumat.
Menurutnya, keunggulan komoditas Indonesia harus diangkat kembali ke dunia sebagaimana ratusan tahun lalu, dimana negara-negara Eropa datang kemari untuk mencari rempah-rempah di sini.
"Tadi Dirut PPI sudah bilang ekspor untuk komoditas lainnya selain kopi akan diupayakan untuk digalakkan ke depannya," kata dia.
Namun begitu, lanjut dia, dalam melakukan ekspor yang harus diperhatikan adalah standar mutu produk yang dihasilkan baik dari kualitas dan juga kandungannya.
"Kendalanya kan sekarang standar mutu dari sisi kandungan, karena itu saya kira dengan kembali ke organik itu adalah sebuah jargon yang penting sebab sekarang semua negara mengharuskan standar pangan yang ketat, sehingga seperti produk-produk yang mengandung pestisida, toksin, dan bahan kimia lainnya dibatasi dengan ketat harus menjadi konsen buat kita," ujarnya pula.
Karena itu, katanya lagi, kita harus informasikan kepada petani standar mutu yang memenuhi kriteria pasar seperti apa, tapi insya Allah dengan kerja sama yang baik antarinstitusi hal tersebut akan terus digalakkan.
"Namun, kita patut berbangga dan bersyukur karena di tengah pandemi COVID-19 masih bisa memulai kembali ekspor kita ke Mesir. Mudah-mudahan akan terus berlanjut ekspor-ekspor komoditas dan produk lainnya untuk kontribusi terhadap perekonomian Indonesia," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa kinerja perdagangan Indonesia periode Januari hingga Juli 2021 mencatatkan surplus terpanjang yakni 21 juta dolar AS.
"Tentunya kami mengapresiasi langkah-langkah progresif yang diambil oleh PPI terhadap ekspor nasional kita," kata dia lagi.
Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati mengatakan, ekspor kopi ke Mesir merupakan suatu dorongan bagi pihaknya untuk meningkatkan ekspor komoditas lainnya dari Indonesia.
"Potensi pasar Mesir bukan hanya kopi, mereka juga mengincar rempah-rempah lainnya di Indonesia dan kami nanti akan masuk ke sana," kata dia.
Menurutnya, dengan potensi yang dimiliki pihaknya dengan terdapat 32 cabang PPI di Indonesia yang bekerjasama dengan seluruh klaster pangan, kebutuhan akan ekspor komoditas dapat dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya.
"Sesuai dengan tujuan klaster pangan dengan inklusivitas, kami akan mengembangkan kemitraan lebih lanjut dengan petani, nelayan, peternak yang akan melibatkan pemerintah setempat," kata dia pula.
Baca juga: PPI ekspor kopi sebanyak 100 ton ke Mesir
Baca juga: Lampung mampu ekspor 237 ribu ton biji kopi pada tahun 2020