Bandarlampung (ANTARA) - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung mencatat nilai ekspor perikanan triwulan I tahun 2021 sebesar Rp618 miliar atau meningkat 38,56 persen dibanding nilai ekspor triwulan I 2020 sebesar Rp446 miliar.

"Kenaikan nilai ekspor didorong melonjaknya volume pengiriman ikan yang mencapai 4,6 juta ton dari tahun sebelumnya sebesar 4,46 juta ton," ujar Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung, Rusnanto saat dihubungi di Bandarlampung, Selasa.

Ia menjelaskan, untuk volume ekspor perikanan naik tipis 3,5 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan untuk frekuensi ekspor naik 25,3 persen menjadi  416 kali dari sebelumnya hanya 332 kali.

"Ekspor didominasi jenis udang yang mencapai  69 persen dari total volume, selanjutnya daging rajungan, cumi-cumi, ikan dalam bentuk segar beku dan olahan," ujarnya.

Untuk tujuan ekspor perikanan Lampung masih seperti tahun sebelumnya yakni menyasar pasar Amerika Serikat, Tiongkok, Eropa, Jepang, dan negara Asia lainnya.

"Pasar ekspor memang masih seperti tahun sebelumnya, kita optimis triwulan selanjutnya akan meningkat dengan menerapkan sistem jaminan mutu dan keselamatan keamanan ikan dan hasil perikanan," ujarnya Rusnanto.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi*
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024