Lampung Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah menargetkan angka stunting atau gangguan tumbuh kembang anak di kabupaten setempat menurun menjadi 11,87 persen pada tahun 2022.
"Iya sesuai target nasional angka stunting tahun 2024 harus dibawah 14 persen. Tahun ini sebenarnya angka stunting Lampung Tengah dibawah nasional yaitu 13,4 persen. Dan tahun depan kita target diangka 11,87 persen," kata Wakil Bupati Lampung Tengah, dr. Ardito Wijaya usai melakukan rembuk stunting kabupaten setempat, Senin.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Lampung Tengah masih ada 30 desa yang angka stuntingnya masih cukup tinggi. Karena itu, pemerintah akan memfokuskan penanganan ke desa tersebut.
"Kalau 30 desa ini bisa kita intervensi insya Allah target kita bisa tercapai," jelasnya.
Menurutnya, beberapa upaya yang akan dilakukan Pemkab Lampung Tengah untuk menurunkan angka stunting yaitu membentuk tim penanganan stunting disetiap desa, pembinaan kepada masyarakat, intervensi gizi spesifik dan lainya.
Ardito menambahkan, stunting disebabkan karena ibu hamil tidak tahu cara menjaga kesehatan, menjaga asupan gizi. Karena itu, penting untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat.
"Mari sama-sama kita jaga generasi penerus dari usia 0 sampai 100 hari agar bisa tumbuh kembang dengan maksimal. Ini penting untuk menjaga generasi penerus, karena itu kami lakukan rembuk ini kita ingin agar stunting di Lampung Tengah terus menurun bahkan tidak ada," tambahnya.
"Iya sesuai target nasional angka stunting tahun 2024 harus dibawah 14 persen. Tahun ini sebenarnya angka stunting Lampung Tengah dibawah nasional yaitu 13,4 persen. Dan tahun depan kita target diangka 11,87 persen," kata Wakil Bupati Lampung Tengah, dr. Ardito Wijaya usai melakukan rembuk stunting kabupaten setempat, Senin.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Lampung Tengah masih ada 30 desa yang angka stuntingnya masih cukup tinggi. Karena itu, pemerintah akan memfokuskan penanganan ke desa tersebut.
"Kalau 30 desa ini bisa kita intervensi insya Allah target kita bisa tercapai," jelasnya.
Menurutnya, beberapa upaya yang akan dilakukan Pemkab Lampung Tengah untuk menurunkan angka stunting yaitu membentuk tim penanganan stunting disetiap desa, pembinaan kepada masyarakat, intervensi gizi spesifik dan lainya.
Ardito menambahkan, stunting disebabkan karena ibu hamil tidak tahu cara menjaga kesehatan, menjaga asupan gizi. Karena itu, penting untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat.
"Mari sama-sama kita jaga generasi penerus dari usia 0 sampai 100 hari agar bisa tumbuh kembang dengan maksimal. Ini penting untuk menjaga generasi penerus, karena itu kami lakukan rembuk ini kita ingin agar stunting di Lampung Tengah terus menurun bahkan tidak ada," tambahnya.