Bandarlampung (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung mencatat pada periode Januari hingga April 2021 Provinsi Lampung telah memasok sapi hidup siap potong sebanyak 28.161 ekor menuju Pulau Jawa.
"Berdasarkan data yang ada untuk lalu lintas sapi potong dari Lampung menuju Jawa pada Januari hingga Maret total berjumlah 20.547 ekor," ujar Kasi Karantina Hewan, Karantina Pertanian Lampung, Akhir Santoso di Bandarlampung, Sabtu.
Menurutnya, sedangkan di bulan April 2021 tercatat ada 7.614 ekor sapi siap potong yang dilalulintaskan menuju Pulau Jawa.
"Untuk angka sementara di bulan April ini ada 7.614 ekor sapi yang dilalulintaskan antardaerah yakni ke Jawa, jadi total tercatat ada 28.161 ekor sapi siap potong," katanya.
Baca juga: Feedlotter Lampung jamin ketersedian stok sapi jelang Lebaran
Ia mengatakan adanya lalu lintas sapi potong hidup asal Lampung tersebut dilakukan untuk memenuhi konsumsi daging sapi segar masyarakat di Pulau Jawa.
"Lampung menjadi salah satu daerah pemasok sapi potong terutama di Jawa, seperti DKI Jakarta, Cianjur, Tanggerang dan banyak daerah lainnya di Pulau Jawa untuk pemenuhan konsumsi daging segar di sana," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam satu bulan rerata lalu lintas sapi potong Lampung mencapai 7.000 ekor di tahun ini.
"Memang belum ada kenaikan signifikan per bulan diperkirakan ada 7.000 ekor yang dilalulintaskan, sebab di Lampung dari 12 perusahaan penggemukan sapi ada 4 perusahaan yang tidak beroperasi karena adanya kendala untuk memperoleh pasokan sapi bakalan," katanya.
Ia mengatakan bila dibandingkan dengan tahun lalu, lalu lintas sapi potong antardaerah di Lampung turun cukup banyak, tercatat pada 2020 lalu lintas sapi per bulan mencapai 16.000 ekor.
"Di tahun 2020 total yang dilalulintaskan ada 187.569 ekor, untuk pe rbulan mencapai 16.000 ekor, tahun ini cukup berkurang untuk lalu lintas sapi potong antar aerah," katanya.
Menurutnya, selain melalulintaskan sapi hidup siap potong melalui Pelabuhan Bakauheni, terdapat pula aktivitas melalulintaskan daging beku asal DKI Jakarta menuju sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
"Daging beku tidak begitu banyak yang dilalulintaskan ke Jambi, Palembang, Riau dan Lampung. Untuk Lampung paling banyak Toko Tani yang melalulintaskan daging sapi beku dengan volume mencapai 20 ton," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung pada Maret 2021 dari 9 perusahaan penggemukan sapi di Lampung tercatat stok yang dimiliki berjumlah 38.489 ekor dengan tujuan penjualan ke Pulau Jawa serta sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
"Berdasarkan data yang ada untuk lalu lintas sapi potong dari Lampung menuju Jawa pada Januari hingga Maret total berjumlah 20.547 ekor," ujar Kasi Karantina Hewan, Karantina Pertanian Lampung, Akhir Santoso di Bandarlampung, Sabtu.
Menurutnya, sedangkan di bulan April 2021 tercatat ada 7.614 ekor sapi siap potong yang dilalulintaskan menuju Pulau Jawa.
"Untuk angka sementara di bulan April ini ada 7.614 ekor sapi yang dilalulintaskan antardaerah yakni ke Jawa, jadi total tercatat ada 28.161 ekor sapi siap potong," katanya.
Baca juga: Feedlotter Lampung jamin ketersedian stok sapi jelang Lebaran
Ia mengatakan adanya lalu lintas sapi potong hidup asal Lampung tersebut dilakukan untuk memenuhi konsumsi daging sapi segar masyarakat di Pulau Jawa.
"Lampung menjadi salah satu daerah pemasok sapi potong terutama di Jawa, seperti DKI Jakarta, Cianjur, Tanggerang dan banyak daerah lainnya di Pulau Jawa untuk pemenuhan konsumsi daging segar di sana," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam satu bulan rerata lalu lintas sapi potong Lampung mencapai 7.000 ekor di tahun ini.
"Memang belum ada kenaikan signifikan per bulan diperkirakan ada 7.000 ekor yang dilalulintaskan, sebab di Lampung dari 12 perusahaan penggemukan sapi ada 4 perusahaan yang tidak beroperasi karena adanya kendala untuk memperoleh pasokan sapi bakalan," katanya.
Ia mengatakan bila dibandingkan dengan tahun lalu, lalu lintas sapi potong antardaerah di Lampung turun cukup banyak, tercatat pada 2020 lalu lintas sapi per bulan mencapai 16.000 ekor.
"Di tahun 2020 total yang dilalulintaskan ada 187.569 ekor, untuk pe rbulan mencapai 16.000 ekor, tahun ini cukup berkurang untuk lalu lintas sapi potong antar aerah," katanya.
Menurutnya, selain melalulintaskan sapi hidup siap potong melalui Pelabuhan Bakauheni, terdapat pula aktivitas melalulintaskan daging beku asal DKI Jakarta menuju sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
"Daging beku tidak begitu banyak yang dilalulintaskan ke Jambi, Palembang, Riau dan Lampung. Untuk Lampung paling banyak Toko Tani yang melalulintaskan daging sapi beku dengan volume mencapai 20 ton," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung pada Maret 2021 dari 9 perusahaan penggemukan sapi di Lampung tercatat stok yang dimiliki berjumlah 38.489 ekor dengan tujuan penjualan ke Pulau Jawa serta sejumlah daerah di Pulau Sumatera.