Lampung Tengah (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah sukses menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) tahap ke sembilan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di kabupaten setempat.
Pemberian bantuan tersebut dihadiri oleh Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial di kantor pos setempat, Selasa, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan, realisasi penyerahan BST di Kabupaten Lampung Tengah sudah sangat baik. Pasalnya, sampai saat ini penyaluran bantuan tersebut di Lampung Tengah tahap ke delapan mencapai angka 99,1 persen.
”Pada tahap delapan kemarin di Kecamatan Gunungsugih persentase 99,6 persen. Dan untuk penyaluran tahap kesembilan ya ini persentase angkanya sudah 96,7 persen. Tentu ini sangat baik, dan ke depan tentu akan terus kita tingkatkan,” katanya pula.
Ia menjelaskan, total KPM BST di Kabupaten Lampung Tengah pada tahap ke delapan sebanyak 34.383 jiwa, dengan besaran uang yang harus disalurkan sebanyak Rp10.314.900.000, dan yang berhasil disalurkan sebanyak 34.081 KPM beserta uang Rp10.224.300.000.
Sedangkan untuk BST tahap ke sembilan yang saat ini masih dalam proses penyaluran, jumlah KPMnya sebanyak 34.203 dengan jumlah uang yang harus disalurkan sebanyak Rp10.260.900.000. Sampai saat ini bantuan yang sudah tersalurkan sebanyak 31.670 dan jumlah uang sebanyak Rp9.501.000.000.
”Dan untuk tahap ke sembilan ini masih dalam proses berjalan. Mudah-mudahan nanti bisa tersalurkan 100 persen,” katanya lagi.
Persentase penyaluran BST oleh PT Pos Indonesia di Provinsi Lampung, juga menunjukkan angka yang baik. Dari total jumlah KPM sebanyak 266.513 dengan jumlah uang yang harus disalurkan sebanyak Rp79.953.900.000 sampai saat ini sudah tersalurkan 264.041 KPM dan uang yang sudah terbayarkan Rp79.212.300.000 atau secara persentase sebesar 99,1 persen.
Baca juga: Kemensos salurkan BST di Lampung Timur
Selama ini, lanjut Charles, yang menjadi kendala saat penyaluran BST yakni penerima bantuan tersebut sudah meninggal dunia atau pindah rumah, sehingga menyebabkan jumlah penyaluran bantuan ini belum bisa mencapai angka 100 persen.
”Kalau kendala hanya ini. Karena itulah sinergi antara Kemensos, PT Pos Indonesia dan pemerintah kabupaten/kota sangat penting. Karena data jumlah KPM itu kan dari pemerintah kabupaten/kota. Tetapi untuk penyaluran bantuan itu, kami tetap mengkroscek data penerima. Kita ada aplikasi yang untuk mengecek apakah yang mendapat bantuan itu memang benar,” katanya pula.
Dirjen PFM Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, penyaluran BST di Kabupaten Lampung Tengah menunjukkan angka 99 persen lebih. Hal ini tentu prestasi yang sangat baik dan dirinya yakin penyaluran BST di tahap ke sembilan ini bisa mencapai angka 100 persen.
”Ini artinya bantuan yang amanahkan kepada kami kemudian kami titipkan ke PT Pos Indonesia untuk disalurkan ke penerima sudah terlaksana dengan baik. Selain itu, masyarakat juga tidak ada kendala ketika mengambil bantuan ini. Dengan realisasi yang begitu tinggi, kami di Kemensos tentu akan lebih semangat ya dan ini membuktikan daerah ini memiliki kesiapan ketika ada bantuan yang lain,” katanya pula.
Ke depan pihaknya ingin semua daerah di Indonesia bisa bersinergi dengan baik terkait dengan BST dari Kemensos, agar masyarakat benar-benar mendapatkan manfaat yang maksimal dan optimal dengan adanya bantuan ini.
”Tahun ini Kemensos mendapatkan amanah untuk menyalurkan bantuan kepada sembilan juta masyarakat kurang mampu di Indonesia. Nah untuk tahun depan akan ditingkatkan menjadi 10 juta penerima. Tentu ini tidak mudah ya, karena itu kami tengah melakukan konsolidasi dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten kota untuk melakukan pendataan,” katanya lagi.
Ia menambahkan, dengan penambahan jumlah penerima, Kemensos juga akan melakukan penyesuaian dengan jumlah uang yang diterima. Kemudian, juga dengan data penerima yang terus akan diseleksi dengan ketat, agar masyarakat kurang mampu dan belum mendapatkan bantuan ini bisa mendapatkan bantuan.
”Nanti bisa juga masyarakat yang sudah menerima program ini lama kemudian keadaannya lebih baik dari calon penerima bisa saja nanti diganti. Kemudian juga karena jumlahnya bertambah kita akan lakukan penyesuaian,” ujarnya lagi.
Baca juga: Bupati Winarti salurkan BST di Banjar Agung
Pemberian bantuan tersebut dihadiri oleh Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial di kantor pos setempat, Selasa, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan, realisasi penyerahan BST di Kabupaten Lampung Tengah sudah sangat baik. Pasalnya, sampai saat ini penyaluran bantuan tersebut di Lampung Tengah tahap ke delapan mencapai angka 99,1 persen.
”Pada tahap delapan kemarin di Kecamatan Gunungsugih persentase 99,6 persen. Dan untuk penyaluran tahap kesembilan ya ini persentase angkanya sudah 96,7 persen. Tentu ini sangat baik, dan ke depan tentu akan terus kita tingkatkan,” katanya pula.
Ia menjelaskan, total KPM BST di Kabupaten Lampung Tengah pada tahap ke delapan sebanyak 34.383 jiwa, dengan besaran uang yang harus disalurkan sebanyak Rp10.314.900.000, dan yang berhasil disalurkan sebanyak 34.081 KPM beserta uang Rp10.224.300.000.
Sedangkan untuk BST tahap ke sembilan yang saat ini masih dalam proses penyaluran, jumlah KPMnya sebanyak 34.203 dengan jumlah uang yang harus disalurkan sebanyak Rp10.260.900.000. Sampai saat ini bantuan yang sudah tersalurkan sebanyak 31.670 dan jumlah uang sebanyak Rp9.501.000.000.
”Dan untuk tahap ke sembilan ini masih dalam proses berjalan. Mudah-mudahan nanti bisa tersalurkan 100 persen,” katanya lagi.
Persentase penyaluran BST oleh PT Pos Indonesia di Provinsi Lampung, juga menunjukkan angka yang baik. Dari total jumlah KPM sebanyak 266.513 dengan jumlah uang yang harus disalurkan sebanyak Rp79.953.900.000 sampai saat ini sudah tersalurkan 264.041 KPM dan uang yang sudah terbayarkan Rp79.212.300.000 atau secara persentase sebesar 99,1 persen.
Baca juga: Kemensos salurkan BST di Lampung Timur
Selama ini, lanjut Charles, yang menjadi kendala saat penyaluran BST yakni penerima bantuan tersebut sudah meninggal dunia atau pindah rumah, sehingga menyebabkan jumlah penyaluran bantuan ini belum bisa mencapai angka 100 persen.
”Kalau kendala hanya ini. Karena itulah sinergi antara Kemensos, PT Pos Indonesia dan pemerintah kabupaten/kota sangat penting. Karena data jumlah KPM itu kan dari pemerintah kabupaten/kota. Tetapi untuk penyaluran bantuan itu, kami tetap mengkroscek data penerima. Kita ada aplikasi yang untuk mengecek apakah yang mendapat bantuan itu memang benar,” katanya pula.
Dirjen PFM Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, penyaluran BST di Kabupaten Lampung Tengah menunjukkan angka 99 persen lebih. Hal ini tentu prestasi yang sangat baik dan dirinya yakin penyaluran BST di tahap ke sembilan ini bisa mencapai angka 100 persen.
”Ini artinya bantuan yang amanahkan kepada kami kemudian kami titipkan ke PT Pos Indonesia untuk disalurkan ke penerima sudah terlaksana dengan baik. Selain itu, masyarakat juga tidak ada kendala ketika mengambil bantuan ini. Dengan realisasi yang begitu tinggi, kami di Kemensos tentu akan lebih semangat ya dan ini membuktikan daerah ini memiliki kesiapan ketika ada bantuan yang lain,” katanya pula.
Ke depan pihaknya ingin semua daerah di Indonesia bisa bersinergi dengan baik terkait dengan BST dari Kemensos, agar masyarakat benar-benar mendapatkan manfaat yang maksimal dan optimal dengan adanya bantuan ini.
”Tahun ini Kemensos mendapatkan amanah untuk menyalurkan bantuan kepada sembilan juta masyarakat kurang mampu di Indonesia. Nah untuk tahun depan akan ditingkatkan menjadi 10 juta penerima. Tentu ini tidak mudah ya, karena itu kami tengah melakukan konsolidasi dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten kota untuk melakukan pendataan,” katanya lagi.
Ia menambahkan, dengan penambahan jumlah penerima, Kemensos juga akan melakukan penyesuaian dengan jumlah uang yang diterima. Kemudian, juga dengan data penerima yang terus akan diseleksi dengan ketat, agar masyarakat kurang mampu dan belum mendapatkan bantuan ini bisa mendapatkan bantuan.
”Nanti bisa juga masyarakat yang sudah menerima program ini lama kemudian keadaannya lebih baik dari calon penerima bisa saja nanti diganti. Kemudian juga karena jumlahnya bertambah kita akan lakukan penyesuaian,” ujarnya lagi.
Baca juga: Bupati Winarti salurkan BST di Banjar Agung