Bandarlampung (ANTARA) - Beberapa unit sepeda motor tengah antri untuk mengisi bahan bakar minyak jenis Pertamax di Pertamina Shop (Pertashop) Desa Karang Pucung Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan.

Petugas operator Pertashop dengan ramah melayani kendaraan konsumen untuk mengisi BBM tersebut.

Beberapa waktu lalu, perusahaan milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) meluncurkan inovas baru berupa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) berukuran mini bernama Pertashop.

Pertashop yang sudah beroperasi sejak tiga bulan lalu itu memberikan kemudahan bagi warga pedesaan untuk menjangkau BBM yang kualitas produk dan harganya sama dengan SPBU.

Narasito (43) warga Desa Karang Pucung Kecamatan Way Sulan Lampung Selatan mengatakan keberadaan Pertashop sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan energi bagi masyarakat di pelosok desa dan masyarakat yang tinggal jauh dari lokasi SPBU.

“Hadirnya Pertashop, masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan BBM mengingat SPBU terdekat jaraknya cukup jauh,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, harga BBM jenis Pertamax yang dijual juga sama dengan di SPBU yakni 9.200 per liter.

“Bandingkan dengan harga Pertalite yang dijual Rp9.000 per liter di pengecer. Hanya beda Rp200, kita dapatkan BBM dengan kualitas lebih bagus,” jelasnya.

M Wastono (50) warga Desa Karang Pucung lainnya mengatakan keberadaan Pertashop ini, masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan tidak perlu lagi kerepotan membeli BBM jenis Pertamax di SPBU.

“Jarak ke SPBU terdekat sekitar sepuluh kilometer dari tempat tinggal kami. Yang menarik, Pertamina tetap menerapkan harga yang sama untuk produk yang dijual di Pertashop,” katanya.

Ia menyebutkan harga Pertamax yang dijual di Pertashop Rp9.200 per liter atau sama yang dengan harga di SPBU. “Jika ingin memilih BBM berkualitas beli Pertamax,” ujarnya.

Menurutnya, PT Pertamina (Persero) MOR II Sumbagsel yang memilih Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sebagai salah satu lokasi pendirian Pertashop.

“Meski baru berdiri beberapa bulan, peluang bisnis Pertashop ini cukup menjanjikan,” katanya.

Wastono yang juga menjabat sekretaris desa itu mengatakan dalam dua hari SPBU mini ini dengan luas tidak lebih dari 100 meter tersebut mampu menjual lebih dari 3.200 liter Pertamax kepada warga sekitar yang sebagian besar petani.

Ia menyebutkan, inovasi baru berupa pembangunan Pertashop yang merupakan program Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia bersama PT Pertamina (Persero) itu juga bertujuan mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa.

"Kami memiliki proggam pemberdayaan masyarakat, dan peluang bisnis ini dimanfaatkan pelaku usaha melalui BUMDes untuk bermitra dengan PT Pertamina. Hasil keuntungannya akan masuk anggaran desa," tambahnya.


Pihaknya bersama Pertamina akan terus berupaya memonitor  pengoperasian Pertashop, agar kehadirannya dirasakan bermanfaat bagi pengelola maupun masyarakat.
 
"Semoga Pertashop ini memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat pedesaan yang kesulitan menjangkau produk bahan bakar berkualitas Pertamina," pungkasnya.

Percepat Pembangunan Pertashop
 
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia bersama PT Pertamina (Persero) kembali mempercepat proses pembangunan outlet Pertashop demi mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa.

Dengan pembangunan target 40 ribu outlet Pertashop hingga tahun 2024 sebagai lembaga penyalur resmi BBM, LPG, pelumas, dan produk ritel Pertamina berskala kecil yang digalakkan di desa-desa seluruh Indonesia, diharapkan masyarakat dapat menikmati energi berkualitas
dengan akses yang lebih mudah.

Memastikan target ini dapat tercapai, Pertamina membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis outlet Pertashop kepada calon mitra yang direkomendasikan Pemerintahan Desa, melalui kegiatan sosialisasi bersama Kemendagri RI untuk wilayah Provinsi Lampung, di
Bandarlampung, beberapa waktu lalu.

Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri RI, Natta Irawan, mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung dan Pertamina atas kolaborasinya dalam menentukan titik dan proses pembangunan Pertashop.

Menurutnya sinergitas ini bisa mempercepat tercapainya tujuan Pertashop yakni pemerataan akses energi bagi masyarakat serta pertumbuhan ekonomi pedesaan.

"Intinya adalah komitmen yang kuat dari pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota agar dapat memberikan pelayanan terbaiknya serta mendukung percepatan perizinan yang diperlukan untuk pelaksanaan program Pertashop. Kunci pembangunan ada disini, makin cepat, maka makin cepat juga masyarakat dan perekonomian desa menerima manfaatnya," jelas Natta Irawan, pada Sosialisasi Juknis Program Pertashop, di Bandarlampung, beberapa waktu lalu.

Natta melanjutkan, Kemendagri RI juga melakukan tugas pembinaan dan pengawasan secara umum kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota, serta penyelenggaraan pemerintahan desa untuk percepatan pencapaian target program Pertashop ini.

“Sumber daya manusia juga sekaligus kita tingkatkan kualitasnya, ini adalah bentuk pembinaan yang kita perlukan untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah Pertashop,” tambah Natta.


Siapkan Titik Pertashop

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi turut menyampaikan apresiasi serta komitmen seluruh jajarannya dalam proses pembangunan outlet Pertashop.

“Pertashop adalah amanah untuk membangun potensi desa dan seluruh perangkatnya. Kami sudah menentukan titik Pertashop di seluruh 2.400an desa di Provinsi Lampung, selanjutnya kami akan sinergi dengan Pertamina untuk menentukan kelayakannya," ujar Arinal.

Selain itu, Arinal juga akan bersinergi dengan Pertamina memastikan standar pelayanan, keselamatan, serta operasional Pertashop.

"Standar harus kita jaga, selain mendorong pertumbuhan ekonomi kita juga harus mengedukasi petugas ataupun perangkat desa bahwa ini adalah obyek vital yang harus dijaga dan memberikan kepercayaan bagi masyarakat yang ingin membeli," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina, Jumali mengatakan Pertamina disini diberikan amanah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa agar makin berkembang.

Karenanya, kerjasama kemitraan bisnis
outlet Pertashop ini dibuka untuk pemerintahan desa, koperasi, dan pelaku usaha atau UKM untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa.

“Program Pertashop bersama Kemendagri RI ini sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet (OVOO) Pertamina. Sebagai bentuk pemberdayaan pemerintahan desa, Pertamina memprioritaskan lembaga desa sebagai pengelola  sehingga kehadiran Pertashop selain
mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, juga dapat menggerakkan perekonomian desa dan manfaatnya dirasakan langsung masyarakat, ” ujar Jumali.

Pada tahun 2020 Pertamina, menargetkan 4.558 Pertashop di seluruh wilayah Indonesia. Adapun hingga bulan Oktober ini, terdapat total 753 outlet Pertashop yang sudah dan akan siap beroperasi di Indonesia.

Untuk wilayah Lampung, Executive General Manager Regional Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Asep Wicaksono Hadi memaparkan, saat ini telah beroperasi 17 Outlet Pertashop yang tersebar di Kota atau Kabupaten
berikut:

- 5 titik di Lampung Selatan
- 1 titik di Pesawaran
- 4 titik di Lampung Timur
- 4 titik di Mesuji
- 3 titik di Tanggamus

"Pertamina terus mempercepat pembangunan Pertashop untuk mencukupi kebutuhan energi bagi masyarakat di pelosok desa dan masyarakat yang tinggal jauh dari lokasi SPBU. Dengan demikian masyarakat tidak kesulitan akses lagi mendapatkan produk-produk Pertamina,” jelas
Asep.

Sementara di wilayah Sumbagsel total outlet Pertashop yang sudah beroperasi sebanyak 42 titik dari total target pemerintah tahap I tahun 2020 sebanyak 59 titik. Selain itu, dengan dibukanya pembukaan outlet Pertashop untuk umum, untuk Sumbagsel sudah masuk pendaftaran peminat usaha Pertashop sebanyak 238.

Dari segi kualitas, Asep memastikan produk yang dijual di outlet Pertashop memiliki standar yang sama dengan yang dijual di SPBU termasuk dari segi faktor keamanan dan akurasi takarannya sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Pasokan BBM disalurkan langsung menggunakan mobil tangki dari Fuel Terminal terdekat dari lokasi Pertashop. Dengan harga yang sama seperti di SPBU, masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya tanpa harus berkendara lebih jauh untuk mengisi BBM," tambahnya.


 

Pewarta : Agus Wira Sukarta
Editor : Samino Nugroho
Copyright © ANTARA 2024