Jakarta (ANTARA) - Pakar gizi medik dari FKUI-RSCM, Prof. Saptawati Bardosono menyarankan Anda menurunkan ketebalan sepatu bertumit tinggi atau high heels jika terus menerus merasa sakit pada tumit.
"(Saat pakai high heels) daerah tumit membutuhkan perhatian lebih untuk kesehatan tulang, kalau terus menerus (dipakai) dan merasa sakit berarti tubuh tidak mampu memperbaiki kepadatan tulang di daerah itu. Turunkan senti meter-nya, jangan sampai membebani tubuh dengan sinyal mekanik," kata Saptawati, Kamis.
Sebenarnya, mengenakan sepatu bertumit tinggi terkadang dianggap tak nyaman karena bisa menimbulkan rasa sakit pada kaki. Co-founder dan presiden Progressive Health Innovations Inc yakni perusahaan teknologi kesehatan, Matt Ferguson kepada Insider menuturkan, jika Anda tidak terbiasa mengenakan sepatu bertumit tinggi, risiko cedera seperti keseleo pergelangan kaki karena otot penstabil di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah tidak cukup kuat untuk menyeimbangkan tubuh saat Anda berjalan dengan gaya yang sangat berbeda.
Sementara itu, dokter bidang podiatri atau yang menangani masalah terkait kaki, Yolanda Ragland menuturkan, sendi di lutut hingga kaki Anda bisa terkena rematik jika Anda terlalu sering memakai high heels. Hal ini terjadi karena cara Anda mengimbangi diri saat berdiri atau berjalan dapat menyebabkan tulang rawan di sendi-sendi ini rusak.
Menurut dia, jika jari kaki Anda tertekuk secara permanen ke bawah akibat tekanan dari alas kaki Anda, maka mengenakan sepatu bertumit tinggi bisa membuat kondisinya lebih buruk. Anda justru akan semakin merasa sakit pada jari kaki yang tertekuk itu.
Walau begitu, bukan berarti Anda menghindari high heels. Ragland mengingatkan Anda jangan memakainya berlebihan atau terlalu sering.
"Saya pikir selama Anda tidak berlebihan, Anda akan baik-baik saja. Saya tidak benar-benar melarang orang memakai high heels, tapi mendorong mereka memakai sepatu mereka dengan bijaksana,” kata dia.
Ragland dan Ferguson merekomendasikan Anda melakukan peregangan untuk membantu mengimbangi beberapa efek negatif sepatu bertumit tinggi.
"(Saat pakai high heels) daerah tumit membutuhkan perhatian lebih untuk kesehatan tulang, kalau terus menerus (dipakai) dan merasa sakit berarti tubuh tidak mampu memperbaiki kepadatan tulang di daerah itu. Turunkan senti meter-nya, jangan sampai membebani tubuh dengan sinyal mekanik," kata Saptawati, Kamis.
Sebenarnya, mengenakan sepatu bertumit tinggi terkadang dianggap tak nyaman karena bisa menimbulkan rasa sakit pada kaki. Co-founder dan presiden Progressive Health Innovations Inc yakni perusahaan teknologi kesehatan, Matt Ferguson kepada Insider menuturkan, jika Anda tidak terbiasa mengenakan sepatu bertumit tinggi, risiko cedera seperti keseleo pergelangan kaki karena otot penstabil di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah tidak cukup kuat untuk menyeimbangkan tubuh saat Anda berjalan dengan gaya yang sangat berbeda.
Sementara itu, dokter bidang podiatri atau yang menangani masalah terkait kaki, Yolanda Ragland menuturkan, sendi di lutut hingga kaki Anda bisa terkena rematik jika Anda terlalu sering memakai high heels. Hal ini terjadi karena cara Anda mengimbangi diri saat berdiri atau berjalan dapat menyebabkan tulang rawan di sendi-sendi ini rusak.
Menurut dia, jika jari kaki Anda tertekuk secara permanen ke bawah akibat tekanan dari alas kaki Anda, maka mengenakan sepatu bertumit tinggi bisa membuat kondisinya lebih buruk. Anda justru akan semakin merasa sakit pada jari kaki yang tertekuk itu.
Walau begitu, bukan berarti Anda menghindari high heels. Ragland mengingatkan Anda jangan memakainya berlebihan atau terlalu sering.
"Saya pikir selama Anda tidak berlebihan, Anda akan baik-baik saja. Saya tidak benar-benar melarang orang memakai high heels, tapi mendorong mereka memakai sepatu mereka dengan bijaksana,” kata dia.
Ragland dan Ferguson merekomendasikan Anda melakukan peregangan untuk membantu mengimbangi beberapa efek negatif sepatu bertumit tinggi.