"Saya gembira, karena lahan tidur dan kering seluas kurang lebih satu hektare ini menjadi perkebunan melon yang dapat menghasilkan hampir 25 ton setiap panen dalam waktu tidak sampai tiga bulan," kata Rektor Universitas Lampung Prof. Karomani, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menyebutkan, proyek ini akan menjadi "best practice" bagi mahasiswa yang terlibat, dan pihaknya berencana akan menjadikan lahan milik Unila seluas 150 ha di Kota Baru, Lampung Selatan, bekerja sama dengan petani setempat membangun kebun melon seperti ini, sebagai upaya menjadikan petani Lampung berjaya seperti keinginan Gubernur Lampung.
Menurutnya, dengan adanya proyek ini, mitra usaha akan mulai melirik karena kualitas melon ini di atas standar yang diinginkan pasar modern seperti mal dan supermarket.
"Unila ingin menjadi model, ini perdana peluncurannya ya, mudah-mudahan bisa menginspirasi semua, utamanya para petani dan para pengusaha. Ini akan kita perluas mungkin dengan petani, mitra usaha dan Unila, kita ingin membantu para petani supaya perekonomian dan pertanian mereka maju," ujar Karomani.
Ada empat jenis melon yang ditanam di agrowisata Unila, salah satu yang terbaik adalah melon titanium dengan rasanya yang sangat manis, pengunjung dapat menikmati indahnya kebun melon dan berswafoto ria, merasakan sensasi memetik buah melon serta merasakan manisnya berbagai macam varietas melon.
Selain menjadi tempat agrowista baru di Bandar lampung, kebun ini diharapkan dapat menjadi wahana edukasi dan penelitian bagi kalangan perguruan tinggi maupun sekolah umum lainnya.