Magelang (ANTARA) - Borobudur Marathon 2020 yang tetap diselenggarakan pada masa pandemi COVID-19 bakal dilakukan dengan dua model yakni secara riil oleh 30 peserta profesional dan secara virtual untuk masyarakat umum penggemar olahraga lari.

"Secara realita Borobudur Marathon tahun ini hanya diikuti 30 peserta profesional dan secara virtual bisa diikuti ribuan masyarakat umum," kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng, Minggu.

Menurut dia dari 30 peserta profesional tersebut, semuanya merupakan atlet dalam negeri. Kegiatan Borobudur Marathon kali ini difokuskan pada pelari nasional.

"Konsep inilah yang akan kita lakukan dan besok Senin (31/8) hal ini akan dipaparkan di depan gubernur," katanya.
Baca juga: Anggota DPR dan artis komunitas "48 Bersepeda" promosikan wisata Borobudur


Ia menyarankan sebelum perhelatan itu dilaksanakan oleh 30 pelari profesional, perlu dilakukan simulasi juga dengan 30 pelari tetapi berganti-ganti orangnya, misalnya simulasi pertama 30 pelari dari Magelang, kemudian simulasi berikutnya 30 pelari dari kota lainnya.

"Simulasi ini sekaligus untuk menyosialisasi, mempublikasi, dan mengedukasi publik supaya perhelatan Borobudur Marathon tetap jalan terus dan secara riil hanya diikuti 30 orang atlet profesional," katanya.

Ia berharap hal ini akan memberikan contoh untuk menghelat sebuah kegiatan agar tetap bisa dilakukan dalam kapasitas terbatas. Dalam manajemen Gugus Tugas COVID-19 destinasi wisata bisa diselenggarakan maksimal kapasitas 50 persen, kalau ada kerumunan orang maksimal 50 orang sehingga kalau 30 orang masih bisa.

Sinung menyampaikan Borobudur Marathon yang bakal digelar pada 15 November 2020 akan dilakukan peresmian pada 8 September 2020.

"Launching pada 8 September 2020 akan menjadi momentum untuk penegasan bahwa modelnya seperti ini, kemudian ada prakondisi seperti tahun lalu ada kegiatan dengan masyarakat dan simulasi," katanya.

Ia menyebutkan peminat Borobudur Marathon sampai dengan bulan Juli 2020 sebelum ditetapkan bahwa kegiatannya akan dilakukan dalam dua model sudah terdaftar 9.800 orang.

"Tetapi mereka berasumsi masih seperti tahun lalu, dari 9.800 orang tersebut nanti akan dilakukan pendaftaran ulang yang virtual atau yang realita, karena yang realita kuotanya hanya 30 orang," katanya.
Baca juga: BKB secara rutin lakukan pengukuran stabilitas bangunan Candi Borobudur

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024