Bandarlampung (ANTARA) -
Tim Laznas Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Lampung menyalurkan daging kurban dalam bentuk abon ke Pekon (Desa) Way Haru, Kabupaten Pesisir Barat yang merupakan wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3 T).
"Sebanyak 530 paket abon disalurkan kepada para dhuafa di wilayah 3 T tersebut," kata Kabid Pendayagunan IZI Lampung Tomy Youngki, dalam keterangannya diterima di Bandarlampung, Minggu.
Ia menyebutkan pada Jumat (21/8) tim dengan dua kendaraan mobil berangkat dari Bandarlampung menuju Pekon/Desa Way Haru Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat dalam rangka menyalurkan daging kurban dalam bentuk abon.
Tim IZI yang berangkat terdiri atas 3 orang dengan dibantu 1 orang relawan daerah. Ada 520 kepala keluarga (KK) yang menghuni Pekon Way Haru ini dengan mayoritas bermata pencarian sebagai petani.
Selain itu Tim IZI juga membawa sembako berupa beras sebanyak 1.060 kg. Tim berangkat dari Kantor IZI di Rajabasa, Bandarlampung sekitar pukul 06.00 WIB dan sampai di Pekon Way Haru jam 14.30 WIB. Perjalanan kelokasi memakan waktu 8,5 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 150 km.
"Sangat tidak mudah Tim IZI bisa sampai ke Pekon Way Haru ini. Mengingat jauhnya jarak tempuh dari Bandarlampung serta sulitnya transportasi dan beratnya kondisi jalan menuju ke sana," kata Tomy.
Menurutnya, perjalanan selama 4 jam dengan mobil bisa ditempuh hanya sampai di Pekon Way Heni. Pekon yang terdekat dengan lokasi penyaluran. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek motor trail dengan jarak tempuh 15 - 20 km.
Ia mengatakan bahwa dengan kondisi jalan yang dilalui sebagian berupa tanah merah dan jika hujan maka jalan menjadi lengket dan becek berlumpur.
Sebagian lagi menurut dia, perjalanan dengan menyusuri pantai, jika ombak sedang besar semakin menyulitkan karena bisa-bisa kendaraan terhantam ombak.
Perjalanan menuju Pekon Way Haru jika kondisi normal hanya memakan waktu 2 jam. Sementara barang-barang diangkut dengan menggunakan gerobak sapi sebagai kendaraan transportasi menuju Pekon Way Haru.
"Jika kondisi habis hujan, jalan menjadi sulit Kalaupun dipaksakan bisa memakan waktu 6 jam perjalanan. Atau sementara menginap dulu di rumah penduduk sambil menunggu jalan agak kering," ujarnya.
Hal ini, lanjutnya, cukup menjadi kekhawatiran Tim IZI selama di dalam perjalanan. Mengingat kondisi sekarang di Lampung masih kerap turun hujan .
"Alhamdulillah kami ucapkan kepada IZI yang telah menyalurkan bantuan berupa abon dan beras. Berapapun bantuan yang kami terima itulah rezeki kami dan akan dibagikan kepada masyarakat di sini," ujar Peratin /Kepala Pekon Way Haru, Dian Setiawan.
Program bertema "Abon Kita, Qurban IZI" ini diluncurkan IZI untuk memudahkan para pekurban (mudhohy) dalam melaksanakan ibadah kurban yang akan disalurkan kepada warga terdampak COVID-19 di wilayah 3 T di 16 kantor perwakilan IZI termasuk salah satunya di Lampung yaitu di Pekon Way Haru, Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat.
"IZI menggandeng 3 (tiga) mitra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pengelolaan daging kurban olahan berupa abon ini. Di antaranya, UMKM Fatimah Azzahra dan UMKM Abon Kita. Keduanya merupakan UMKM yang berizin usaha di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selebihnya adalah UMKM yang berizin usaha di Lumajang, Jawa Timur, bernama UMKM Arya Wiraja," tambah Tommy.
Tim Laznas Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Lampung menyalurkan daging kurban dalam bentuk abon ke Pekon (Desa) Way Haru, Kabupaten Pesisir Barat yang merupakan wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3 T).
"Sebanyak 530 paket abon disalurkan kepada para dhuafa di wilayah 3 T tersebut," kata Kabid Pendayagunan IZI Lampung Tomy Youngki, dalam keterangannya diterima di Bandarlampung, Minggu.
Ia menyebutkan pada Jumat (21/8) tim dengan dua kendaraan mobil berangkat dari Bandarlampung menuju Pekon/Desa Way Haru Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat dalam rangka menyalurkan daging kurban dalam bentuk abon.
Tim IZI yang berangkat terdiri atas 3 orang dengan dibantu 1 orang relawan daerah. Ada 520 kepala keluarga (KK) yang menghuni Pekon Way Haru ini dengan mayoritas bermata pencarian sebagai petani.
Selain itu Tim IZI juga membawa sembako berupa beras sebanyak 1.060 kg. Tim berangkat dari Kantor IZI di Rajabasa, Bandarlampung sekitar pukul 06.00 WIB dan sampai di Pekon Way Haru jam 14.30 WIB. Perjalanan kelokasi memakan waktu 8,5 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 150 km.
"Sangat tidak mudah Tim IZI bisa sampai ke Pekon Way Haru ini. Mengingat jauhnya jarak tempuh dari Bandarlampung serta sulitnya transportasi dan beratnya kondisi jalan menuju ke sana," kata Tomy.
Menurutnya, perjalanan selama 4 jam dengan mobil bisa ditempuh hanya sampai di Pekon Way Heni. Pekon yang terdekat dengan lokasi penyaluran. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek motor trail dengan jarak tempuh 15 - 20 km.
Ia mengatakan bahwa dengan kondisi jalan yang dilalui sebagian berupa tanah merah dan jika hujan maka jalan menjadi lengket dan becek berlumpur.
Sebagian lagi menurut dia, perjalanan dengan menyusuri pantai, jika ombak sedang besar semakin menyulitkan karena bisa-bisa kendaraan terhantam ombak.
Perjalanan menuju Pekon Way Haru jika kondisi normal hanya memakan waktu 2 jam. Sementara barang-barang diangkut dengan menggunakan gerobak sapi sebagai kendaraan transportasi menuju Pekon Way Haru.
"Jika kondisi habis hujan, jalan menjadi sulit Kalaupun dipaksakan bisa memakan waktu 6 jam perjalanan. Atau sementara menginap dulu di rumah penduduk sambil menunggu jalan agak kering," ujarnya.
Hal ini, lanjutnya, cukup menjadi kekhawatiran Tim IZI selama di dalam perjalanan. Mengingat kondisi sekarang di Lampung masih kerap turun hujan .
"Alhamdulillah kami ucapkan kepada IZI yang telah menyalurkan bantuan berupa abon dan beras. Berapapun bantuan yang kami terima itulah rezeki kami dan akan dibagikan kepada masyarakat di sini," ujar Peratin /Kepala Pekon Way Haru, Dian Setiawan.
Program bertema "Abon Kita, Qurban IZI" ini diluncurkan IZI untuk memudahkan para pekurban (mudhohy) dalam melaksanakan ibadah kurban yang akan disalurkan kepada warga terdampak COVID-19 di wilayah 3 T di 16 kantor perwakilan IZI termasuk salah satunya di Lampung yaitu di Pekon Way Haru, Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat.
"IZI menggandeng 3 (tiga) mitra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pengelolaan daging kurban olahan berupa abon ini. Di antaranya, UMKM Fatimah Azzahra dan UMKM Abon Kita. Keduanya merupakan UMKM yang berizin usaha di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selebihnya adalah UMKM yang berizin usaha di Lumajang, Jawa Timur, bernama UMKM Arya Wiraja," tambah Tommy.