Kudus (ANTARA) - Pemkot Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Jawa Tengah, menambah jumlah objek wisata yang dibuka secara permanen dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Jika sebelumnya hanya tiga objek wisata yang melakukan simulai, maka saat ini ditambah agar masing-masing pengelola objek wisata di Kudus memiliki kesiapan untuk penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi virus corona," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Bergas Catur Sasi Penanggungan di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan objek wisata tambahan yang mulai mempersiapkan diri melakukan simulasi pembukaan objek wisata, yakni Objek Wisata Wonosoco, Kecamatan Undaan dan River Turbing Gondosari, Kecamatan Gebog.
Hal-hal baru yang harus dibiasakan untuk para pengunjung wisatawan, kata dia, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik antar pengunjung.
Baca juga: KTO Jakarta rilis buku panduan wisata ke Korea
Selain itu, setiap pintu masuk objek wisata juga harus disediakan petugas untuk mengecek suhu tubuh para pengunjung untuk menseleksi pengunjung yang benar-benar sehat atau tidak.
Semakin banyak objek wisata yang melakukan simulasi pembukaan, tentunya semakin baik karena menunjukkan kesiapan masing-masing objek wisata di Kudus dalam menerapkan adaptasi kebiasaan baru karena Pemkab Kudus juga mempersiapkan diri menuju adaptasi kebiasaan baru.
Hasil simulasi di tiga objek wisata sebelumnya, berjalan dengan baik karena baik pengelola objek wisata maupun pengunjung dan pedagang sudah mematuhi protokol kesehatan.
Pengelola objek wisata Makam Sunan Muria, juga sudah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, serta terdapat petugas yang akan melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermometer.
Baca juga: Kabupaten Lebak dukung "Wisata Badui" diganti "Saba Badui"
Hal serupa juga diterapkan di objek wisata Taman Sardi maupun Museum Kretek, setiap pengunjung yang datang diminta memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu.
Setelah dicek suhu tubuhnya, baru dipersilakan masuk dengan tetap menerapkan jarak fisik antar pengunjung.
Untuk pembukaan objek wisata di Kudus secara permanen, menunggu persetujuan pimpinan daerah yang akan dirapatkan dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Apabila disetujui dibuka, maka objek wisata yang sudah melakukan simulasi akan dibuka terlebih dahulu, sedangkan objek wisata lainnya di Kudus juga akan mengikuti dengan terlebih dahulu menyiapkan sarana dan prasarana penjunjang dalam menerapkan protokol kesehatan.
Di antaranya, mulai dari tempat cuci tangan hingga petugas jaga untuk mengingatkan pengunjung agar memakai masker maupun jaga jarak.
Baca juga: Ganjar Pranowo minta pengelola wisata Jateng kantongi izin sebelum buka lagi
Baca juga: Bamsoet dorong pemerintah lengkapi destinasi wisata dengan standar protokol kesehatan
Baca juga: Akibat pandemi COVID-19, Disparbud Tanjungpinang batalkan 20 kegiatan wisata
"Jika sebelumnya hanya tiga objek wisata yang melakukan simulai, maka saat ini ditambah agar masing-masing pengelola objek wisata di Kudus memiliki kesiapan untuk penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi virus corona," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Bergas Catur Sasi Penanggungan di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan objek wisata tambahan yang mulai mempersiapkan diri melakukan simulasi pembukaan objek wisata, yakni Objek Wisata Wonosoco, Kecamatan Undaan dan River Turbing Gondosari, Kecamatan Gebog.
Hal-hal baru yang harus dibiasakan untuk para pengunjung wisatawan, kata dia, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik antar pengunjung.
Baca juga: KTO Jakarta rilis buku panduan wisata ke Korea
Selain itu, setiap pintu masuk objek wisata juga harus disediakan petugas untuk mengecek suhu tubuh para pengunjung untuk menseleksi pengunjung yang benar-benar sehat atau tidak.
Semakin banyak objek wisata yang melakukan simulasi pembukaan, tentunya semakin baik karena menunjukkan kesiapan masing-masing objek wisata di Kudus dalam menerapkan adaptasi kebiasaan baru karena Pemkab Kudus juga mempersiapkan diri menuju adaptasi kebiasaan baru.
Hasil simulasi di tiga objek wisata sebelumnya, berjalan dengan baik karena baik pengelola objek wisata maupun pengunjung dan pedagang sudah mematuhi protokol kesehatan.
Pengelola objek wisata Makam Sunan Muria, juga sudah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, serta terdapat petugas yang akan melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermometer.
Baca juga: Kabupaten Lebak dukung "Wisata Badui" diganti "Saba Badui"
Hal serupa juga diterapkan di objek wisata Taman Sardi maupun Museum Kretek, setiap pengunjung yang datang diminta memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu.
Setelah dicek suhu tubuhnya, baru dipersilakan masuk dengan tetap menerapkan jarak fisik antar pengunjung.
Untuk pembukaan objek wisata di Kudus secara permanen, menunggu persetujuan pimpinan daerah yang akan dirapatkan dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Apabila disetujui dibuka, maka objek wisata yang sudah melakukan simulasi akan dibuka terlebih dahulu, sedangkan objek wisata lainnya di Kudus juga akan mengikuti dengan terlebih dahulu menyiapkan sarana dan prasarana penjunjang dalam menerapkan protokol kesehatan.
Di antaranya, mulai dari tempat cuci tangan hingga petugas jaga untuk mengingatkan pengunjung agar memakai masker maupun jaga jarak.
Baca juga: Ganjar Pranowo minta pengelola wisata Jateng kantongi izin sebelum buka lagi
Baca juga: Bamsoet dorong pemerintah lengkapi destinasi wisata dengan standar protokol kesehatan
Baca juga: Akibat pandemi COVID-19, Disparbud Tanjungpinang batalkan 20 kegiatan wisata