Jambi (ANTARA) - Para pelaku usaha pariwisata di kawasan Candi Muara Jambi berharap objek wisata itu dapat dibuka pada awal pelaksanaan 'new normal' di daerah itu.

"Sudah lebih dua bulan ini kawasan percandian Muara Jambi ditutup karena COVID-19. Kami sangat mendukung kebijakan itu, dan kami sangat berharap saat new normal nanti, bisa kembali dibuka," kata salah seorang pengelola gerai cenderamata di gerbang masuk kompleks percandian Muara Jambi, Minggu.

Percandian yang merupakan destinasi wisata di Provinsi Jambi itu tidak menerima kunjungan wisatawan sejak tiga bulan lalu. Pengumuman penutupan objek wisata oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi sebagai penanggung jawab kawasan itu.

Toko cinderamata di sana tetap buka, kendati tidak ada pengunjung. Sementara itu sepeda-sepeda alat untuk transportasi keliling candi juga 'dikandangkan' pemiliknya. Tidak ada aktivitas di pintu gerbang masuk yang biasanya dikawal oleh petugas tiket.

"Mudah-mudahan segera pulih lagi," kata pria itu.

Sebelumnya BPCP Jambi menutup obyek wisata hingga 4 Juni 2020. Sehingga batas akhir itu menjadi harapan bagi para pelaku wisata di sana.

"Penutupan berakhir 4 Juni nanti, namun bisa saja mulai buka 8 Juni nanti. Tapi itu semua tergandung dari BPCB Jambi," katanya lagi.

Sementara itu Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Iskandar ketika dihubungi menyebutkan berdasarkan surat terakhir penutupan hingga 4 Juni 2020.

Namun ia belum mendapat tembusan untuk tindak lanjut kelanjutan penutupan atau pembukaan dari kawasan percandian Muara Jambi itu.

"Saya belum tahu, kami hanya mengikuti perintah dari Dirjen Kebudayaan di Jakarta," kata Iskandar.

Obyek Wisata Muara Jambi merupakan destinasi wisata di Provinsi Jambi yang pengembangannya melibatkan pemerintah desa setempat serta komunitas penggerak wisata dari warga setempat.

Sebelumnya pihak BPCB Jambi telah melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi percandian tersebut sebagai upaya sterilisasi guna pencegahan COVID-19.






 

Pewarta : Syarif Abdullah
Editor : Samino Nugroho
Copyright © ANTARA 2024