Cileungsi, Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor menetapkan Pasar Cileungsi sebagai klaster baru penularan virus corona jenis baru atau COVID-19 setelah ada empat pedagan dinyatakan positif oleh tim dokter.
"Empat orang terkonfirmasi positif merupakan Klaster Pasar Cileungsi, satu pedagang daging, satu pedagang ikan asin dan dua orang pedagang buah," ujar Bupati Bogor Ade Yasin saat dihubungi Antara di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Menurutnya, keempat pedagang itu langsung diisolasi sesuai standar penanganan pasien COVID-19, dan akan dilakukan pemeriksaan swab kepada orang-orang yang kontak erat dengan empat pedagang tersebut.
Di samping itu, Ade Yasin menyebutkan bahwa akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di area pasar, juga melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test secara masal terhadap para pedagang Pasar Cileungsi.
"Ada pembatasan pengunjung untuk masuk pasar, wajib masker," kata perempuan yang juga Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Selain empat pedagang, Pemerintah Kabupaten Bogor juga mencatat ada tiga pasien positif COVID-19 lainnya pada Jumat (29/5), sehingga jumlahnya ada tujuh orang.
Sementara itu, pada periode yang sama ada enam pasien COVID-19 Kabupaten Bogor yang sembuh, yaitu laki-laki usia 43 tahun asal Kemang, laki-laki usia 50 tahun asal Kemang, laki-laki usia 54 tahun asal Kemang, perempuan usia 39 tahun asal Kemang, dan laki-laki usia 56 tahun asal Tajurhalang.
Hingga Jumat (29/5) malam, ada sebanyak 194 pasien COVID-19 di Kabupaten Bogor, sebanyak 47 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 13 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia.
Pemkab Bogor juga mencatat ada 1.570 orang dalam pemantauan (ODP), 1.301 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 1.567 pasien dalam pengawasan (PDP), 1.113 di antaranya sudah selesai diawasi.
"Empat orang terkonfirmasi positif merupakan Klaster Pasar Cileungsi, satu pedagang daging, satu pedagang ikan asin dan dua orang pedagang buah," ujar Bupati Bogor Ade Yasin saat dihubungi Antara di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Menurutnya, keempat pedagang itu langsung diisolasi sesuai standar penanganan pasien COVID-19, dan akan dilakukan pemeriksaan swab kepada orang-orang yang kontak erat dengan empat pedagang tersebut.
Di samping itu, Ade Yasin menyebutkan bahwa akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di area pasar, juga melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test secara masal terhadap para pedagang Pasar Cileungsi.
"Ada pembatasan pengunjung untuk masuk pasar, wajib masker," kata perempuan yang juga Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Selain empat pedagang, Pemerintah Kabupaten Bogor juga mencatat ada tiga pasien positif COVID-19 lainnya pada Jumat (29/5), sehingga jumlahnya ada tujuh orang.
Sementara itu, pada periode yang sama ada enam pasien COVID-19 Kabupaten Bogor yang sembuh, yaitu laki-laki usia 43 tahun asal Kemang, laki-laki usia 50 tahun asal Kemang, laki-laki usia 54 tahun asal Kemang, perempuan usia 39 tahun asal Kemang, dan laki-laki usia 56 tahun asal Tajurhalang.
Hingga Jumat (29/5) malam, ada sebanyak 194 pasien COVID-19 di Kabupaten Bogor, sebanyak 47 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 13 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia.
Pemkab Bogor juga mencatat ada 1.570 orang dalam pemantauan (ODP), 1.301 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 1.567 pasien dalam pengawasan (PDP), 1.113 di antaranya sudah selesai diawasi.