Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro di Provinsi Lampung menyiapkan anggaran sebesar Rp29 miliar untuk penanganan COVID-19 di kota ini, atau naik Rp2 miliar dari alokasi dana sebelumnya.
"Kemarin kan kami siapkan Rp27 miliar. Tetapi setelah dihitung lagi jumlahnya masih kurang. Jadi ditambah menjadi Rp29 miliar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro yang juga Ketua Gugus Tugas COVID-19 Metro, Nasir AT MM, Jumat.
Anggaran tersebut, kata dia, nantinya akan dialokasikan untuk penanganan COVID-19 di RSUD Jenderal Ahmad Yani, Dinas Kesehatan, OPD, dan juga setiap kelurahan.
"Dana ini dikucurkan untuk sesuatu yang bersifat urgen guna mengantisipasi penyebaran COVID-19. Jadi bukan diberikan untuk digunakan tidak sesuai, dan itu hanya disiapkan jika dibutuhkan akan dikeluarkan," katanya lagi.
Baca juga: Pemkot Metro akan bangun posko COVID-19 di setiap pintu masuk kota
Menurutnya, jumlah anggaran yang disiapkan tersebut akan bisa naik jika ada warga Kota Metro yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Pasalnya, biaya untuk PDP kurang lebih sebesar Rp78 juta.
Nasir menambahkan, selain untuk pencegahan COVID-19, Pemkot Metro juga mengalokasikan Rp4,4 miliar dari anggaran tersebut untuk memberikan bantuan sembako kepada 3094 KK warga yang kurang mampu.
"Paket sembako ini akan diberikan jika terjadi pengetatan. Masing-masing KK akan menerima bantuan sembako senilai Rp474 ribu selama satu bulan. Bantuan ini akan kami berikan hingga tiga bulan," ujarnya lagi.
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Metro semprot disinfektan bus AKAP
"Kemarin kan kami siapkan Rp27 miliar. Tetapi setelah dihitung lagi jumlahnya masih kurang. Jadi ditambah menjadi Rp29 miliar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro yang juga Ketua Gugus Tugas COVID-19 Metro, Nasir AT MM, Jumat.
Anggaran tersebut, kata dia, nantinya akan dialokasikan untuk penanganan COVID-19 di RSUD Jenderal Ahmad Yani, Dinas Kesehatan, OPD, dan juga setiap kelurahan.
"Dana ini dikucurkan untuk sesuatu yang bersifat urgen guna mengantisipasi penyebaran COVID-19. Jadi bukan diberikan untuk digunakan tidak sesuai, dan itu hanya disiapkan jika dibutuhkan akan dikeluarkan," katanya lagi.
Baca juga: Pemkot Metro akan bangun posko COVID-19 di setiap pintu masuk kota
Menurutnya, jumlah anggaran yang disiapkan tersebut akan bisa naik jika ada warga Kota Metro yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Pasalnya, biaya untuk PDP kurang lebih sebesar Rp78 juta.
Nasir menambahkan, selain untuk pencegahan COVID-19, Pemkot Metro juga mengalokasikan Rp4,4 miliar dari anggaran tersebut untuk memberikan bantuan sembako kepada 3094 KK warga yang kurang mampu.
"Paket sembako ini akan diberikan jika terjadi pengetatan. Masing-masing KK akan menerima bantuan sembako senilai Rp474 ribu selama satu bulan. Bantuan ini akan kami berikan hingga tiga bulan," ujarnya lagi.
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Metro semprot disinfektan bus AKAP