Bondowoso (ANTARA) - Banjir bandang kembali menerjang ratusan rumah warga di dua desa di Kawasan lereng Gunung Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu siang, setelah beberapa saat sebelumnya wilayah itu diguyur hujan deras.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso Kukuh Triyatmoko saat dihubungi di Bondowoso mengatakan banjir bandang kembali terjadi dan menerjang permukiman warga di Desa Sempol dan Kalisat, Kecamatan Ijen.
"Petugas kami sudah geser ke lokasi, banjir bandang terjadi Sabtu siang sekitar pukul 14:00 WIB, dan informasi terakhir pada pukul 16:00 WIB air sudah mulai surut," katanya.
Baca juga: Banjir lumpur terjang rumah warga di kawasan perkebunan kopi Bondowoso
Ia menyebutkan, akibat banjir bandang yang kembali melanda Kecamatan Ijen ini diperkirakan sekitar 300 rumah warga yang terdampak.
"Sementara rumah terdampak banjir bandang kami perkirakan ada sekitar 300, tapi itu data sementara, karena kami bersama petugas lainnya masih akan melakukan pendataan," ujar Kukuh.
Sebelum terjadi banjir bandang yang menerjang permukiman warga di Desa Sempol dan Kalisat itu terjadi hujan deras di hulu Gunung Suket, kemudian tiba-tiba air bercampur lumpur menerjang permukiman warga.
Baca juga: Murid korban banjir menangis soal kelanjutan sekolah mereka
Sebelumnya, pada 29 Januari 2020, banjir bandang juga telah menerjang dua desa di lereng Gunung Ijen itu dan mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir lumpur serta material lainnya.*
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso Kukuh Triyatmoko saat dihubungi di Bondowoso mengatakan banjir bandang kembali terjadi dan menerjang permukiman warga di Desa Sempol dan Kalisat, Kecamatan Ijen.
"Petugas kami sudah geser ke lokasi, banjir bandang terjadi Sabtu siang sekitar pukul 14:00 WIB, dan informasi terakhir pada pukul 16:00 WIB air sudah mulai surut," katanya.
Baca juga: Banjir lumpur terjang rumah warga di kawasan perkebunan kopi Bondowoso
Ia menyebutkan, akibat banjir bandang yang kembali melanda Kecamatan Ijen ini diperkirakan sekitar 300 rumah warga yang terdampak.
"Sementara rumah terdampak banjir bandang kami perkirakan ada sekitar 300, tapi itu data sementara, karena kami bersama petugas lainnya masih akan melakukan pendataan," ujar Kukuh.
Sebelum terjadi banjir bandang yang menerjang permukiman warga di Desa Sempol dan Kalisat itu terjadi hujan deras di hulu Gunung Suket, kemudian tiba-tiba air bercampur lumpur menerjang permukiman warga.
Baca juga: Murid korban banjir menangis soal kelanjutan sekolah mereka
Sebelumnya, pada 29 Januari 2020, banjir bandang juga telah menerjang dua desa di lereng Gunung Ijen itu dan mengakibatkan ratusan rumah terendam banjir lumpur serta material lainnya.*