Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso telah menerima seorang pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pada Minggu (8/3) sehingga menambah jumlah pasien yang dipantau terkait virus corona atau COVID-19 di RS tersebut menjadi 10 orang.
"Pasien berjenis kelamin laki-laki, masuk ke RSPI pada jam sebelas malam (23.00 WIB) melalui rujukan salah satu rumah sakit swasta setelah tiga hari dirawat. Dia ada riwayat perjalanan ke Jepang dan ada latar belakang kontak seperti pasien kasus 1," kata Direktur Utama RS{I Sulianti Saroso Mohammad Syahril menjelaskan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi pasien nomor 10 ini secara umum baik meski dengan suhu tubuh yang sedikit panas dan disertai batuk, namun pasien tersebut masih bisa berkomunikasi dan sudah dirawat di dalam ruang isolasi.
"Gejalanya kurang lebih sama, seperti influenza ya. Batuk, demam, sudah tiga hari dia mengalami (kondisi) itu dari rumah sakit yang mengirim," katanya menjelaskan.
Dengan tambahan ini, total pasien berstatus PDP yang dirawat di RSPI sejauh ini menjadi enam orang, serta empat orang sudah dinyatakan positif COVID-19, ujar Syahril.
Lebih lanjut Syahril menjelaskan, untuk penanganan PDP ke-10, rumah sakit akan memberikan perawatan yang disesuaikan dengan kondisi klinis dan standar tata laksana penyakit infeksi saluran pernapasan. Jika ditemukan infeksi bakteri (gejala sekunder) yang menyertai gejala COVID-19 maka pasien akan diberikan antibiotik atau infus.
Selain memaparkan situasi dan jumlah pasien di RSPI SS, Syahril juga menyebutkan terjadi penambahan jumlah pasien Orang Dengan Pemantauan (ODP) di tingkat nasional. Sebelumnya pada hari Minggu terdapat 585 ODP, namun pada Senin pagi jumlah tersebut melonjak menjadi 606 pasien ODP.
Saat ini enam orang telah dinyatakan positif COVID-19 di Indonesia setelah kasus 1 dan 2 diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Maret 2020. Seluruh pasien tersebut saat ini menjalani perawatan dan kondisinya cukup baik.
"Pasien berjenis kelamin laki-laki, masuk ke RSPI pada jam sebelas malam (23.00 WIB) melalui rujukan salah satu rumah sakit swasta setelah tiga hari dirawat. Dia ada riwayat perjalanan ke Jepang dan ada latar belakang kontak seperti pasien kasus 1," kata Direktur Utama RS{I Sulianti Saroso Mohammad Syahril menjelaskan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi pasien nomor 10 ini secara umum baik meski dengan suhu tubuh yang sedikit panas dan disertai batuk, namun pasien tersebut masih bisa berkomunikasi dan sudah dirawat di dalam ruang isolasi.
"Gejalanya kurang lebih sama, seperti influenza ya. Batuk, demam, sudah tiga hari dia mengalami (kondisi) itu dari rumah sakit yang mengirim," katanya menjelaskan.
Dengan tambahan ini, total pasien berstatus PDP yang dirawat di RSPI sejauh ini menjadi enam orang, serta empat orang sudah dinyatakan positif COVID-19, ujar Syahril.
Lebih lanjut Syahril menjelaskan, untuk penanganan PDP ke-10, rumah sakit akan memberikan perawatan yang disesuaikan dengan kondisi klinis dan standar tata laksana penyakit infeksi saluran pernapasan. Jika ditemukan infeksi bakteri (gejala sekunder) yang menyertai gejala COVID-19 maka pasien akan diberikan antibiotik atau infus.
Selain memaparkan situasi dan jumlah pasien di RSPI SS, Syahril juga menyebutkan terjadi penambahan jumlah pasien Orang Dengan Pemantauan (ODP) di tingkat nasional. Sebelumnya pada hari Minggu terdapat 585 ODP, namun pada Senin pagi jumlah tersebut melonjak menjadi 606 pasien ODP.
Saat ini enam orang telah dinyatakan positif COVID-19 di Indonesia setelah kasus 1 dan 2 diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Maret 2020. Seluruh pasien tersebut saat ini menjalani perawatan dan kondisinya cukup baik.