Denpasar (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra meraih penghargaan "Indonesia Travel and Tourism Award (ITTA) Foundation" dan sekaligus penghargaan "Suksma Bali".
"Saya bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan) dan berterima kasih kepada tim, komunitas, dan seluruh relasi yang selama ini memberikan dukungan dan bekerja sama dengan baik untuk sejumlah kegiatan serta penghargaan tersebut," kata Ida Bagus Gede Sidharta Putra, di Denpasar, Minggu.
Menurut pria yang akrab dipanggil Gusde itu, dengan mendapatkan dua penghargaan bergengsi di bidang kepariwisataan tersebut, memberikan dorongan lebih besar bagi dirinya untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Baca juga: Wagub Bali optimistis kunjungan wisman ke Pulau Dewata tembus 6,4 juta
Dari ITTA, Gusde mendapatkan "Top Hospitality Leader Awards 2019/2020" yang diserahkan di Jakarta, 17 Desember 2019. Seperti disampaikan President ITTA Foundation Panca Sarungu, sesuai arahan Menteri Pariwisata agar industri pariwisata mampu mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan bukan hanya mengejar angka kunjungan wisatawan.
Sedangkan "Suksma Bali Award 2019" kategori bidang pariwisata yang diterima Gusde pada 18 Desember 2019. Seperti disampaikan Ketua Suksma Bali I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa, "Suksma Bali Award" merupakan penghargaan kepada figur masyarakat yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi Pulau Dewata.
Suksma Bali dirancang sebagai wujud syukur terhadap elemen kehidupan sesuai filosofi Trihita Karana yang didukung Pemprov Bali. Gerakan Suksma Bali juga merupakan dukungan bagi terwujudnya pariwisata berkualitas.
Sebanyak 12 tokoh yang mendapat Suksma Bali Award tahun ini diharapkan senantiasa dapat menginspirasi masyarakat lainnya sehingga gerakan terima kasih (suksma) kepada alam Bali bisa berkelanjutan dan menciptakan objek wisata Bali yang semakin berkualitas.
Menurut Gusde, penghargaan bukan tujuan dari aktivitas dan pengabdian untuk membesarkan kepariwisataan di daerah ini yang telah dilakukan sekitar lebih dari 20 tahun. Ia selalu berupaya dengan baik untuk mengelola seluruh potensi dalam lingkup usaha, lembaga, atau organisasi yang dipimpin dengan pola kepemimpinan yang merangkul semua pihak.
"Kalaupun ada keberhasilan dan penghargaan, semoga kebanggaan ini bisa dirasakan pula oleh semua pihak terkait dan mendorong kami untuk bekerja lebih baik lagi," ujarnya.
Baca juga: Jokowi berharap infrastruktur "Bali Baru" selesai 2020
Gusde, selain mengelola lini bisnis Santrian Group dan sebagai GM Griya Santrian Beach Resort & Spa, saat ini juga menjadi Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar dan Ketua PATA Bali & Nusa Tenggara Chapter.
Pada akhir 2019 ini juga telah merampungkan serangkaian promosi pariwisata untuk menggarap pasar wisatawan dari China, di antaranya misi penjualan paket wedding dan promosi festival di Beijing, Hangzhou dan Shanghai.
Kegiatan promosi yang belum lama ini dilakukan bersama sejumlah pelaku pariwisata dari Bali ke China juga dalam rangka membidik wisatawan berkualitas dari Negeri Tirai Bambu. Upaya tersebut melengkapi langkah promosi yang dilakukan BPPD tahun ini di Berlin, Stuttgart, London, India, dan Surabaya (domestik).
Ia menambahkan, pariwisata berkualitas berkaitan erat dengan keberlanjutan atau kesinambungan di bidang sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi yang selama ini ia lakukan sesuai konsep pariwisata budaya yang berlandaskan Tri Hita Karana.
Gusde yang Ketua Umum Yayasan Pembangunan Sanur ini juga menorehkan prestasi yang ikut menandai kepiawaian kepemimpinan yakni menggelar kegiatan tahunan Sanur Village Festival telah dilaksanakan 14 kali dan mengantar acara ini masuk lima besar kegiatan Nasional di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Seluruh aktivitas yang dilakukan Gusde di bidang kepariwisataan tersebut juga mencakup kepemimpinan untuk mengelola potensi warga dalam berbagai bidang, seperti seni, budaya, olahraga, lingkungan, bahari, kewirausahaan, bisnis, dan terkait pelayanan/jasa.
"Menjelang masuk tahun 2020, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk menghadapi persaingan yang kian ketat dan menyikapi secara cermat dampak ekonomi global yang ikut berimbas terhadap Bali," ucapnya.
"Saya bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan) dan berterima kasih kepada tim, komunitas, dan seluruh relasi yang selama ini memberikan dukungan dan bekerja sama dengan baik untuk sejumlah kegiatan serta penghargaan tersebut," kata Ida Bagus Gede Sidharta Putra, di Denpasar, Minggu.
Menurut pria yang akrab dipanggil Gusde itu, dengan mendapatkan dua penghargaan bergengsi di bidang kepariwisataan tersebut, memberikan dorongan lebih besar bagi dirinya untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Baca juga: Wagub Bali optimistis kunjungan wisman ke Pulau Dewata tembus 6,4 juta
Dari ITTA, Gusde mendapatkan "Top Hospitality Leader Awards 2019/2020" yang diserahkan di Jakarta, 17 Desember 2019. Seperti disampaikan President ITTA Foundation Panca Sarungu, sesuai arahan Menteri Pariwisata agar industri pariwisata mampu mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan bukan hanya mengejar angka kunjungan wisatawan.
Sedangkan "Suksma Bali Award 2019" kategori bidang pariwisata yang diterima Gusde pada 18 Desember 2019. Seperti disampaikan Ketua Suksma Bali I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa, "Suksma Bali Award" merupakan penghargaan kepada figur masyarakat yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi Pulau Dewata.
Suksma Bali dirancang sebagai wujud syukur terhadap elemen kehidupan sesuai filosofi Trihita Karana yang didukung Pemprov Bali. Gerakan Suksma Bali juga merupakan dukungan bagi terwujudnya pariwisata berkualitas.
Sebanyak 12 tokoh yang mendapat Suksma Bali Award tahun ini diharapkan senantiasa dapat menginspirasi masyarakat lainnya sehingga gerakan terima kasih (suksma) kepada alam Bali bisa berkelanjutan dan menciptakan objek wisata Bali yang semakin berkualitas.
Menurut Gusde, penghargaan bukan tujuan dari aktivitas dan pengabdian untuk membesarkan kepariwisataan di daerah ini yang telah dilakukan sekitar lebih dari 20 tahun. Ia selalu berupaya dengan baik untuk mengelola seluruh potensi dalam lingkup usaha, lembaga, atau organisasi yang dipimpin dengan pola kepemimpinan yang merangkul semua pihak.
"Kalaupun ada keberhasilan dan penghargaan, semoga kebanggaan ini bisa dirasakan pula oleh semua pihak terkait dan mendorong kami untuk bekerja lebih baik lagi," ujarnya.
Baca juga: Jokowi berharap infrastruktur "Bali Baru" selesai 2020
Gusde, selain mengelola lini bisnis Santrian Group dan sebagai GM Griya Santrian Beach Resort & Spa, saat ini juga menjadi Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar dan Ketua PATA Bali & Nusa Tenggara Chapter.
Pada akhir 2019 ini juga telah merampungkan serangkaian promosi pariwisata untuk menggarap pasar wisatawan dari China, di antaranya misi penjualan paket wedding dan promosi festival di Beijing, Hangzhou dan Shanghai.
Kegiatan promosi yang belum lama ini dilakukan bersama sejumlah pelaku pariwisata dari Bali ke China juga dalam rangka membidik wisatawan berkualitas dari Negeri Tirai Bambu. Upaya tersebut melengkapi langkah promosi yang dilakukan BPPD tahun ini di Berlin, Stuttgart, London, India, dan Surabaya (domestik).
Ia menambahkan, pariwisata berkualitas berkaitan erat dengan keberlanjutan atau kesinambungan di bidang sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi yang selama ini ia lakukan sesuai konsep pariwisata budaya yang berlandaskan Tri Hita Karana.
Gusde yang Ketua Umum Yayasan Pembangunan Sanur ini juga menorehkan prestasi yang ikut menandai kepiawaian kepemimpinan yakni menggelar kegiatan tahunan Sanur Village Festival telah dilaksanakan 14 kali dan mengantar acara ini masuk lima besar kegiatan Nasional di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Seluruh aktivitas yang dilakukan Gusde di bidang kepariwisataan tersebut juga mencakup kepemimpinan untuk mengelola potensi warga dalam berbagai bidang, seperti seni, budaya, olahraga, lingkungan, bahari, kewirausahaan, bisnis, dan terkait pelayanan/jasa.
"Menjelang masuk tahun 2020, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk menghadapi persaingan yang kian ketat dan menyikapi secara cermat dampak ekonomi global yang ikut berimbas terhadap Bali," ucapnya.