Waykanan (ANTARA) - Bupati Waykanan Raden Adipati Surya mengatakan bahwa sampai saat ini masih dalam tahap penjajakan ke masing-masing maskapai untuk melayani penerbangan Waykanan -Jakarta atau Waykanan-Palembang.
“Sampai saat ini terus kita lakukan sosialisasi ke seluruh pihak maskapai, tetapi inginnya sistem carter, sedang Pemkab Waykanan hanya sanggup sistem ''blocking',” 'katanya di Blambangan Umpu, Rabu.
Menurutnya, sistem carter yang diinginkan oleh maskapai, dinilai sangat memberatkan Pemkab Waykanan karena biaya yang dikeluarkan mencapai ratusan juta rupiah.
Selain itu, Pemkab Waykanan hanya menyanggupi dengan sisten blocking seat karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
“Yang terbaru kita sudah berkomunikasi dengan maskapai Nam Air, tetapi mereka tetap pingin carter, dan kami dari Waykanan tetap ingin sistem blocking seat,” katanya
Adipati menjelaskan, pesawat yang digunakan untuk penerbangan dari Jakarta-Waykanan-Palembang dan Palembang-Waykanan-Jakarta adalah ATR 72 .
“Bandara ini intinya sudah siap di buka, tetapi tinggal menunggu maskapai saja untuk bisa melayani penerbangan dari Waykanan,” katanya
Baca juga: Pengembangan Bandara Gatot Subroto tahun 2020 dapat kucuran Rp20 miliar
“Sampai saat ini terus kita lakukan sosialisasi ke seluruh pihak maskapai, tetapi inginnya sistem carter, sedang Pemkab Waykanan hanya sanggup sistem ''blocking',” 'katanya di Blambangan Umpu, Rabu.
Menurutnya, sistem carter yang diinginkan oleh maskapai, dinilai sangat memberatkan Pemkab Waykanan karena biaya yang dikeluarkan mencapai ratusan juta rupiah.
Selain itu, Pemkab Waykanan hanya menyanggupi dengan sisten blocking seat karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
“Yang terbaru kita sudah berkomunikasi dengan maskapai Nam Air, tetapi mereka tetap pingin carter, dan kami dari Waykanan tetap ingin sistem blocking seat,” katanya
Adipati menjelaskan, pesawat yang digunakan untuk penerbangan dari Jakarta-Waykanan-Palembang dan Palembang-Waykanan-Jakarta adalah ATR 72 .
“Bandara ini intinya sudah siap di buka, tetapi tinggal menunggu maskapai saja untuk bisa melayani penerbangan dari Waykanan,” katanya
Baca juga: Pengembangan Bandara Gatot Subroto tahun 2020 dapat kucuran Rp20 miliar