Jakarta (ANTARA) - Serangan jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi. Terkait itu, seorang dokter ahli menyebutkan penderita penyakit hipertensi harus mengendalikan tekanan darah untuk menurunkan lebih dari 50 persen risiko gagal jantung.
 
Ketua Indonesia Society of Hypertension (InaSH) dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH, FINASIM, mengatakan menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi bisa memangkas risiko penyakit stroke hingga 40 persen, serangan jantung sampai 25 persen, dan gagal jantung lebih dari 50 persen.

Ia menyebutkan jumlah kasus hipertensi sudah pada level mengkhawatirkan di mana 34,1 persen dari seluruh penduduk Indonesia memiliki penyakit tekanan darah tinggi.

Jika tidak dikendalikan sejak dini, hipertensi merupakan penyakit awalan sebelum menuju penyakit lain seperti gagal ginjal, diabetes, stroke, dan gangguan jantung.

Baca juga: Jus Cranberi Turunkan Tekanan Darah

“Gagal ginjal penyebab utamanya hipertensi, kemudian juga diabetes. Penyakit jantung dan gagal ginjal menjadi penyakit yang menyerap biaya tertinggi, biang keladinya hipertensi,” ujar Tunggul.

Padahal hipertensi merupakan penyakit yang dapat dicegah dan dikendalikan dengan cara mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Ia menerangkan pola hidup yang paling utama dalam upaya menurunkan tekanan darah adalah mengurangi asupan garam.

Selain itu juga dengan mengonsumsi makanan yang sehat, olahraga teratur, jaga berat badan ideal serta mengukur lingkar pinggang setiap hari, batasi alkohol, berhenti merokok, batasi kafein, kelola stres, dan cek kesehatan secara berkala.

Baca juga: Sepertiga Warga AS Menderita Hipertensi  


Pewarta : Aditya Ramadhan
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024