Bandarlampung (ANTARA) - Kabut asap yang melanda pulau Kalimantan, termasuk wilayah Kalimantan Barat, tak menghambat tim seni daerah itu untuk mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2019 yang dilaksanakan di Bandarlampung, Lampung.
 
"Kami tetap ikut serta dalam FLS2N 2019 di Bandarlampung meskipun banyak terjadi kendala saat pemberangkatan rombongan peserta dari Kalimantan menuju Bandarlampung", ujar Fabiola, peserta gitar solo asal Kalimantan Barat, di Bandarlampung, Rabu.

Menurut Fabiola, keberangkatan rombongan peserta dari Kalimantan Barat ke FLS2N 2019 di Bandarlampung seharusnya telah dilakukan sejak hari Senin, namun karena cuaca buruk dan adanya bencana kabut asap, menyebabkan penerbangan di tunda hingga hari Selasa.

"Meskipun di tunda saya dan seorang peserta lain mencari jalan ke luar agar kami dapat berangkat tepat waktu dan tidak mengganggu jalannya kegiatan FLS2N 2019 di Bandarlampung, dengan cara mengalihkan penerbangan ke maskapai lain," katanya.

Menurut Fabiola dirinya bersama dengan seorang peserta lain memberanikan diri berangkat ke Bandarlampung terlebih dahulu dari rombongan peserta lain, dengan cara menempuh rute perjalanan yang sedikit lebih lama dari rute biasanya untuk menghindari bencana kabut asap.

Hal yang sama juga dikatakan Kaleb salah seorang peserta asal Kalimantan Barat.

"Kami berdua menempuh rute yang sedikit lebih jauh dari rute normal untuk menghindari kabut asap, kami transit pesawat hingga tiga kali untuk sampai Bandarlampung," ujar Kaleb salah seorang peserta solo song asal Kalimantan Barat.

Menurutnya, bila keberangkatan ditunda hingga hari Selasa dirinya akan terlambat menghadiri lomba yang dilaksanakan pada hari itu juga meski telah mendapatkan dispensasi dari pihak panitia.

"Untuk mengantisipasi adanya keterlambatan kami mencoba berangkat lebih awal, bila tidak berangkat terlebih dahulu mungkin kami akan terlambat menghadiri lomba meskipun ada dispensasi, namun kami tidak mau menghambat jalannya lomba," ujarnya.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024