Bandarlampung (ANTARA) - Puncak kemarau di wilayah Lampung akan terjadi di bulan September 2019 yang menyebabkan peluang kekeringan akan lebih tinggi demikian prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 

"Sebenarnya puncak kekeringan di Lampung secara umum ada di Bulan Agustus dan September 2019 tapi pada bulan ini tingkat kekeringan akan lebih tinggi dibandingkan bulan kemarin hingga 80 persen," kata Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi BMKG, Rudi Harianto ditemui di Bandarlampung, Selasa.

Menurut dia, pada bulan September peluang untuk hujan turun di Lampung sangat kecil yakni kurang dari 20 mm sehingga dapat diperkirakan bulan ini ketersediaan air tanah dan air hujan sedikit sekali.

Dia mengatakan, yang perlu diketahui pada musim kemarau ini bukan tidak ada hujan sama sekali ada hujan tapi curahnya sangat sedikit dan itu pun dikarenakan adanya gangguan cuaca.

"Bila kita ambil per sepuluh hari curah hujan yang turun kita prediksi tidak kurang dari 50 mm," kata dia.

Ia pun menyebutkan bahwa secara umum Provinsi Lampung akan memasuki musim hujan pada awal November namun beberapa wilayah sudah ada yang turun hujan pada bulan Oktober akhir.

"Menurut prediksi dan data kami wilayah seperti Lampung Barat dan Pesisir Barat akan terlebih dahulu turun hujan," kata dia.

Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Samino Nugroho
Copyright © ANTARA 2024