Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Republik Demokratik Kongo, Florent Ibenge, berempati kepada para pemainnya usai menelan kekalahan 0-2 dari tuan rumah Mesir dalam laga kedua penyisihan Grup A Piala Afrika 2019 di Stadion Internasional Kairo, Kamis dini hari WIB, di mana dua peluang emas mereka hanya membentur mistar gawang saja.
"Sayang sekali kami gagal mencetak gol setelah dua peluang membentur mistar gawang. Saya turut merasakan kecewanya para pemain," kata Ibenge dalam komentar purnalaga dilansir Reuters.
Kongo tampil agresif sejak sepak mula lawan Mesir namun hal itu tak cukup untuk membuka kran gol mereka di putaran final Piala Afrika 2019, setelah sebelumnya kalah 0-2 dari Uganda di laga pertama. Baca juga: Pelatih Mesir yakin pencoretan Warda tak berdampak pada kiprah Mesir
Agresivitas Kongo hampir berbuah gol saat laga baru berjalan 10 menit dan bek Marcel Tisserand sempat membuat seisi stadion, yang didominasi suporter tuan rumah, terdiam lantaran tembakan jarak dekatnya, namun mistar gawang menggagalkan peluang tersebut.
Setelah tertinggal akibat gol kapten Mesir Ahmed El Mohamady, Kongo kembali berpeluang mencetak gol lewat situasi tendangan bebas pada menit ke-40 yang berakhir dengan sundulan Jonathan Bolingi, namun bola lagi-lagi ditolak oleh mistar gawang.
Luka Kongo yang menganga ditaburi garam oleh Dewi Fortuna ketika serangan cepat Mesir berakhir dengan situasi nyaman Mohamed Salah di kotak penalti demi menggandakan keunggulan tuan rumah hanya tiga menit kemudian.
Kongo meningkatkan agresivitas pada babak kedua dengan melepaskan 13 percobaan tembakan, namun hal itu tak berbanding lurus dengan efektivitas serangan Gerombolan Leopard di muka gawang Mesir.
Hingga laga usai tak satupun peluang itu berakhir dengan adegan bola masuk ke dalam gawang Mesir.
"Ada perasaan yang campur aduk ketika Anda menyelesaikan pertandingan semacam ini. Sayangnya kami kalah sehingga perasaan sakit lebih terasa, terutama untuk para pemain saya," kata Ibenge dalam komentar purnalaga dilansir AFP.
"Mereka sudah berjuang begitu keras namun di akhir laga tak mendapatkan apa-apa," ujarnya menambahkan. Baca juga: PIALA AFRIKA - Buang banyak peluang, Zimbabwe hanya bisa imbangi Uganda
Kongo kini terancam untuk pertama kalinya gagal lolos dari fase penyisihan grup dalam tiga putaran final Piala Afrika terakhir karena terdampar di dasar klasemen Grup A dalam kondisi nirpoin.
Meski sangat tipis, mereka masih punya peluang untuk lolos ke babak 16 besar memperebutkan satu dari empat tiket peringkat ketiga terbaik fase penyisihan grup.
Syaratnya, Kongo harus bisa menang ketika bertemu Zimbabwe dalam laga pamungkas di Stadion 30 Juni, Kairo, pada Senin (1/7) dini hari WIB.
"Kami masih punya satu pertandingan tersisa melawan Zimbabwe dan bisa berharap menjadi peringkat ketiga. Kami akan bertarung hingga tetes keringat terakhir," pungkas Ibenge.
Tiga poin dari laga pamungkas tidak serta merta memastikan Kongo lolos, mereka juga harus mengharapkan setidaknya klasemen dua grup lain bakal memberikan keuntungan.
"Sayang sekali kami gagal mencetak gol setelah dua peluang membentur mistar gawang. Saya turut merasakan kecewanya para pemain," kata Ibenge dalam komentar purnalaga dilansir Reuters.
Kongo tampil agresif sejak sepak mula lawan Mesir namun hal itu tak cukup untuk membuka kran gol mereka di putaran final Piala Afrika 2019, setelah sebelumnya kalah 0-2 dari Uganda di laga pertama. Baca juga: Pelatih Mesir yakin pencoretan Warda tak berdampak pada kiprah Mesir
Agresivitas Kongo hampir berbuah gol saat laga baru berjalan 10 menit dan bek Marcel Tisserand sempat membuat seisi stadion, yang didominasi suporter tuan rumah, terdiam lantaran tembakan jarak dekatnya, namun mistar gawang menggagalkan peluang tersebut.
Setelah tertinggal akibat gol kapten Mesir Ahmed El Mohamady, Kongo kembali berpeluang mencetak gol lewat situasi tendangan bebas pada menit ke-40 yang berakhir dengan sundulan Jonathan Bolingi, namun bola lagi-lagi ditolak oleh mistar gawang.
Luka Kongo yang menganga ditaburi garam oleh Dewi Fortuna ketika serangan cepat Mesir berakhir dengan situasi nyaman Mohamed Salah di kotak penalti demi menggandakan keunggulan tuan rumah hanya tiga menit kemudian.
Kongo meningkatkan agresivitas pada babak kedua dengan melepaskan 13 percobaan tembakan, namun hal itu tak berbanding lurus dengan efektivitas serangan Gerombolan Leopard di muka gawang Mesir.
Hingga laga usai tak satupun peluang itu berakhir dengan adegan bola masuk ke dalam gawang Mesir.
"Ada perasaan yang campur aduk ketika Anda menyelesaikan pertandingan semacam ini. Sayangnya kami kalah sehingga perasaan sakit lebih terasa, terutama untuk para pemain saya," kata Ibenge dalam komentar purnalaga dilansir AFP.
"Mereka sudah berjuang begitu keras namun di akhir laga tak mendapatkan apa-apa," ujarnya menambahkan. Baca juga: PIALA AFRIKA - Buang banyak peluang, Zimbabwe hanya bisa imbangi Uganda
Kongo kini terancam untuk pertama kalinya gagal lolos dari fase penyisihan grup dalam tiga putaran final Piala Afrika terakhir karena terdampar di dasar klasemen Grup A dalam kondisi nirpoin.
Meski sangat tipis, mereka masih punya peluang untuk lolos ke babak 16 besar memperebutkan satu dari empat tiket peringkat ketiga terbaik fase penyisihan grup.
Syaratnya, Kongo harus bisa menang ketika bertemu Zimbabwe dalam laga pamungkas di Stadion 30 Juni, Kairo, pada Senin (1/7) dini hari WIB.
"Kami masih punya satu pertandingan tersisa melawan Zimbabwe dan bisa berharap menjadi peringkat ketiga. Kami akan bertarung hingga tetes keringat terakhir," pungkas Ibenge.
Tiga poin dari laga pamungkas tidak serta merta memastikan Kongo lolos, mereka juga harus mengharapkan setidaknya klasemen dua grup lain bakal memberikan keuntungan.