Tulang Bawang (ANTARA) - Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat, Lampung sejak beberapa bulan terakhir rusak sehingga pengendara harus ekstra hati-hati untuk melintas.
Berdasarkan pantauan di ruas Jalintim Sumatera, ruas Buruk Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat , Kamis , menunjukkan kendaraan yang melintas, baik mobil pribadi maupun bus dan truk harus ekstra hati-hati karena banyak jalan berlubang sedalam 20-25 cm. Kerusakan jalan tersebut juga menimbulkan kemacetan cukup panjang.
"Hingga sekarang belum terlihat adanya perbaikan atau penambalan jalan rusak tersebut oleh pemerintah daerah setempat," kata Baroto (35) warga Tulangbawang ,
Kerusakan jalan tersebut dikeluhan sejumlah sopir truk, selain menyita waktu perjalanan juga membuat ongkos yang dikeluarkan pengemudi selama perjalanan bertambah besar.
Udin (42) warga Bandung , Jawa Barat, mengeluhkan kondisi kerusakan ruas Jalintim Sumatera.
"Kondisi jalan rusak kayak ini menyebabkan uang operasional sudah pasti bertambah. Untuk menutupinya, ya terpaksa uang jalan saya terpakai," ujarnya.
Ia menambahkan, uang perjalanan ke Pulau Jawa mencapai Rp5 juta, sementara pemilik kendaraan memberikan ongkos jalan sekitar Rp6 juta.
Berdasarkan pantauan di ruas Jalintim Sumatera, ruas Buruk Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat , Kamis , menunjukkan kendaraan yang melintas, baik mobil pribadi maupun bus dan truk harus ekstra hati-hati karena banyak jalan berlubang sedalam 20-25 cm. Kerusakan jalan tersebut juga menimbulkan kemacetan cukup panjang.
"Hingga sekarang belum terlihat adanya perbaikan atau penambalan jalan rusak tersebut oleh pemerintah daerah setempat," kata Baroto (35) warga Tulangbawang ,
Kerusakan jalan tersebut dikeluhan sejumlah sopir truk, selain menyita waktu perjalanan juga membuat ongkos yang dikeluarkan pengemudi selama perjalanan bertambah besar.
Udin (42) warga Bandung , Jawa Barat, mengeluhkan kondisi kerusakan ruas Jalintim Sumatera.
"Kondisi jalan rusak kayak ini menyebabkan uang operasional sudah pasti bertambah. Untuk menutupinya, ya terpaksa uang jalan saya terpakai," ujarnya.
Ia menambahkan, uang perjalanan ke Pulau Jawa mencapai Rp5 juta, sementara pemilik kendaraan memberikan ongkos jalan sekitar Rp6 juta.