Jakarta (Antaranews Lampung) - Volkswagen mencetak rekor pada 2018 dengan menjual 6,24 juta kendaraan bermerek VW, terlepas dari masalah pengiriman yang disebabkan oleh aturan anti-polusi baru, Reuters, Kamis (10/1).
Masih berjuang untuk pulih dari skandal kecurangan uji emisi tahun 2015 dan menghadapi peraturan lingkungan Eropa yang lebih ketat, produsen mobil Jerman Italia telah berusaha untuk meningkatkan penjualan dan memotong biaya untuk mendanai pergeseran ambisius menuju mobil listrik dan swakemudi
Pada saat yang sama, perselisihan dagang dengan China yang didorong oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyebabkan ketidakpastian dalam industri otomotif global.
"2019 sekali lagi akan menjadi tahun tantangan besar bagi merek, selain dari pertumbuhan volume yang akan lebih fokus pada profitabilitas kami," kata Chief Operating Officer Ralf Brandstaetter.
Penjualan merek VW naik 0,2 persen pada tahun lalu berkat pertumbuhan di Amerika Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa, mengimbangi penurunan di China dan kesulitan mendaftarkan mobil setelah diperkenalkannya standar emisi Uji Harmonisasi Kendaraan Ringan di Seluruh Dunia (WTLP).
Angka-angka tersebut tidak termasuk penjualan di bawah merek Audi, Porsche, Skoda, Bentley, Bugatti, Lamborghini dan Seat, yang juga dimiliki oleh Volkswagen.
Merek VW meningkatkan pangsa pasar di China pada 2018, tetapi penjualan kendaraannya turun 2,1 persen. Untuk wilayah Asia-Pasifik yang lebih luas, penjualan mengalami penurunan menjadi 1,7 persen.
"Penurunan ini terutama disebabkan oleh perkembangan di China, di mana pengekangan konsumen berlanjut di lingkungan ekonomi makro yang tidak pasti," kata perusahaan itu.
Meskipun naik 3,6 persen untuk tahun ini, penjualan di Eropa terhantam setelah aturan anti-polusi yang lebih ketat diperkenalkan pada bulan September.
"2018 ditandai oleh ketidakpastian yang signifikan di beberapa daerah, terutama di paruh kedua," kata kepala penjualan merek VW Juergen Stackmann dalam sebuah pernyataan, tetapi dia menambahkan bahwa produk baru telah membantu mengimbangi itu.
Perusahaan menjual sekitar 50.000 mobil listrik dan hibrida, meningkat 13 persen dibandingkan dengan 2017.
Masih berjuang untuk pulih dari skandal kecurangan uji emisi tahun 2015 dan menghadapi peraturan lingkungan Eropa yang lebih ketat, produsen mobil Jerman Italia telah berusaha untuk meningkatkan penjualan dan memotong biaya untuk mendanai pergeseran ambisius menuju mobil listrik dan swakemudi
Pada saat yang sama, perselisihan dagang dengan China yang didorong oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyebabkan ketidakpastian dalam industri otomotif global.
"2019 sekali lagi akan menjadi tahun tantangan besar bagi merek, selain dari pertumbuhan volume yang akan lebih fokus pada profitabilitas kami," kata Chief Operating Officer Ralf Brandstaetter.
Penjualan merek VW naik 0,2 persen pada tahun lalu berkat pertumbuhan di Amerika Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa, mengimbangi penurunan di China dan kesulitan mendaftarkan mobil setelah diperkenalkannya standar emisi Uji Harmonisasi Kendaraan Ringan di Seluruh Dunia (WTLP).
Angka-angka tersebut tidak termasuk penjualan di bawah merek Audi, Porsche, Skoda, Bentley, Bugatti, Lamborghini dan Seat, yang juga dimiliki oleh Volkswagen.
Merek VW meningkatkan pangsa pasar di China pada 2018, tetapi penjualan kendaraannya turun 2,1 persen. Untuk wilayah Asia-Pasifik yang lebih luas, penjualan mengalami penurunan menjadi 1,7 persen.
"Penurunan ini terutama disebabkan oleh perkembangan di China, di mana pengekangan konsumen berlanjut di lingkungan ekonomi makro yang tidak pasti," kata perusahaan itu.
Meskipun naik 3,6 persen untuk tahun ini, penjualan di Eropa terhantam setelah aturan anti-polusi yang lebih ketat diperkenalkan pada bulan September.
"2018 ditandai oleh ketidakpastian yang signifikan di beberapa daerah, terutama di paruh kedua," kata kepala penjualan merek VW Juergen Stackmann dalam sebuah pernyataan, tetapi dia menambahkan bahwa produk baru telah membantu mengimbangi itu.
Perusahaan menjual sekitar 50.000 mobil listrik dan hibrida, meningkat 13 persen dibandingkan dengan 2017.