Bandarlampung (Antaranews Lampung) -Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi jajaran Universitas Lampung yang mengembangkan Program Pendidikan Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Apresiasi itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Lampung Hery Suliyanto saat membuka acara visitasi dalam rangka Pendirian PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, di Bandarlampung, Rabu (4/7)
"Pemprov Lampung begitu mendukung adanya program studi baru ini, karena mempunyai tujuan yang sangat strategis dalam menghasilkan sumber daya manusia di bidang kedokteran yang berkualitas dan bermartabat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran," ujar Hery.
Menurutnya, ilmu kedokteran di era globalisasi dewasa ini telah memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.
Ia menjelaskan, dengan berkembangnya ilmu kedokteran yang didukung dengan teknologi yang canggih, membuat masyarakat semakin tercukupi akan kebutuhan kesehatan.
Perkembangan ilmu kedokteran tersebut juga telah mempengaruhi kualitas dokter dengan Iahirnya berbagai jenis keahlian.
"Untuk saat ini masih ada beberapa kabupaten di Provinsi yang masih kekurangan dokter spesialis, untuk itu ?Pemprov Lampung akan berupaya meyakinkan Komisi DPRD memberikan dana beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis," ujarnya.
Hery menjelaskan, apabila tak didukung kemungkinkan sekian tahun ke depan semakin banyak kekurangan dokter spesialis atau tenaga medis profesional di Provinsi Lampung ini.
Ia menjelaskan dengan program pendidikan spesialis ini diharapkan mampu menjawab tantangan dan kebutuhan pembaruan keilmuan serta profesionalisme dokter untuk dapat tetap menjadi salah satu ujung tombak dunia kesehatan di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung.
Sementara itu, Ketua Kolesium Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Indonesia Prof. Dr. Faisal Yunus meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk bisa mendukung dana bagi para dokter yang akan mengambil spesialis ini mengingat bahwa biaya yang dikeluarkan selama empat tahun untuk menjadi Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi cukup besar.
Apresiasi itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Lampung Hery Suliyanto saat membuka acara visitasi dalam rangka Pendirian PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, di Bandarlampung, Rabu (4/7)
"Pemprov Lampung begitu mendukung adanya program studi baru ini, karena mempunyai tujuan yang sangat strategis dalam menghasilkan sumber daya manusia di bidang kedokteran yang berkualitas dan bermartabat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran," ujar Hery.
Menurutnya, ilmu kedokteran di era globalisasi dewasa ini telah memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.
Ia menjelaskan, dengan berkembangnya ilmu kedokteran yang didukung dengan teknologi yang canggih, membuat masyarakat semakin tercukupi akan kebutuhan kesehatan.
Perkembangan ilmu kedokteran tersebut juga telah mempengaruhi kualitas dokter dengan Iahirnya berbagai jenis keahlian.
"Untuk saat ini masih ada beberapa kabupaten di Provinsi yang masih kekurangan dokter spesialis, untuk itu ?Pemprov Lampung akan berupaya meyakinkan Komisi DPRD memberikan dana beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis," ujarnya.
Hery menjelaskan, apabila tak didukung kemungkinkan sekian tahun ke depan semakin banyak kekurangan dokter spesialis atau tenaga medis profesional di Provinsi Lampung ini.
Ia menjelaskan dengan program pendidikan spesialis ini diharapkan mampu menjawab tantangan dan kebutuhan pembaruan keilmuan serta profesionalisme dokter untuk dapat tetap menjadi salah satu ujung tombak dunia kesehatan di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung.
Sementara itu, Ketua Kolesium Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Indonesia Prof. Dr. Faisal Yunus meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk bisa mendukung dana bagi para dokter yang akan mengambil spesialis ini mengingat bahwa biaya yang dikeluarkan selama empat tahun untuk menjadi Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi cukup besar.