Bandarlampung  (Antaranews Lampung) - World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia sebagai organisasi bergerak di bidang konservasi lingkungan kembali mengkampanyekan Gerakan Earth Hour Day 2018 antara lain mengajak semua pihak untuk menghemat energi.

Yob Charles, Project Leader Bukit Barisan Selatan (BBS) WWF Indonesia, di Bandarlampung, Sabtu, menegaskan tujuan utama keberadaan WWF adalah untuk menghentikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi serta membangun masa depan, dimana manusia hidup selaras dengan alam.

Karena itu, katanya lagi, WWF mendukung Gerakan Earth Hour Day yang merupakan kampanye inisiasi publik untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama satu jam.

"Earth Hour bertujuan untuk mendorong individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan yang saling berhubungan untuk menjadi bagian dari perubahan untuk dunia yang berkelanjutan," katanya lagi.

Dalam rangka memperingati Earth Hour Day 2018, WWF Indonesia mengadakan ceremony Earth Hour Day, dengan salah satu rangkaian kegiatannya adalah melakukan seremoni mematikan lampu dan talkshow tentang konservasi yang siap digelar Sabtu petang hingga malam hari, dipusatkan di Lapangan Korpri kantor gubernur Provinsi Lampung, di Bandarlampung.

"Kami mengajak semua pihak bersedia untuk berpartisipasi dalam acara Earth Hour Day 2018 sebagai bentuk dukungan terhadap kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini," ujar Yob pula.

Ia menjelaskan latar belakang Earth Hour merupakan kampanye publik yang pertama kali diiniasi oleh WWF untuk menyatukan masyarakat dari seluruh dunia agar dapat merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama satu jam.

Earth Hour diperingati pada akhir Maret setiap tahun, dan tahun ini Earth Hour 2018 diselenggarakan pada 24 Maret 2018.

Earth Hour bertujuan untuk mendorong individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan yang saling berhubungan untuk menjadi bagian dari perubahan untuk dunia yang berkelanjutan. Dimulai dengan langkah awal semudah mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai sebagai komitmen hemat energi untuk bumi, dan juga merupakan momentum menampilkan kepada dunia tentang perilaku hemat energi.

Yob menyebutkan tujuan kampanye Earth Hour Indonesia, yaitu menjaring sebanyak-banyaknya individu, rumah tangga, dan pemerintahan untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadap perubahan iklim.

WWF juga mengajak dan mengedukasi masyarakat mengenai pemanasan global dan apa yang bisa dilakukan setiap individu untuk menjadi bagian dari perubahan untuk mengurangi penggunaan emisi mereka, serta menjaring partisipasi korporasi untuk mengkomunikasikan Earth Hour, baik staf mau pun jejaring eksternal untuk berkomitmen mematikan lampunya dan melakukan perubahan kebijakan dalam pengunaan energi.

WWF mendorong terbentuk kegiatan komunitas hijau masyarakat di berbagai kota di Indonesia.

Dia menjelaskan, Earth Hour 2018-2020 secara global kali ini akan fokus pada pencapaian Convention on Biodiversity Aichi Target 1 yang menyatakan bahwa pada tahun 2020, terbangun sebuah kesadaran publik akan nilai keanekaragaman hayati sekaligus mengambil tindakan untuk menjaga kelestariannya dengan pesan utama #Connect2Earth.

Melalui pesan yang sama di Indonesia, fokus Earth Hour 2018-2020 adalah menjadikan perubahan iklim dan keanekaragaman hayati sebagai isu utama, dengan menggerakkan jutaan anak muda dalam aksi perubahan gaya hidup dan pola konsumsi yang bertanggung jawab.

Ia menyampaikan pula hasil pertemuan tahunan Komunitas Earth Hour Indonesia 2018 menghasilkan sebuah komitmen utama yaitu menggerakkan kesadaran lebih dari 2 juta anak muda dalam aksi perubahan gaya hidup hijau.

Selain itu pola konsumsi yang bertanggung jawab serta berkelanjutan di 2020, melalui lima rencana aksi nasional: mendorong komitmen aksi sembilan kampus di sembilan kota untuk mengimplementasi gerakan #beliyangbaik; melanjutkan gerakan #sejuta aksi sekaligus mendorong tercipta kawasan bebas sampah di 31 Kota di Indonesia.

Melakukan program penanaman mangrove di 10 titik di Indonesia, menginisiasi program lingkungan di 310 sekolah di seluruh Indonesia, dan menggerakkan 100 kota untuk mendukung Earth Hour pada 24 Maret 2018

Pada perayaan Earth Hour 2018 ini, WWF Indonesia bekerja sama dengan volunteer dari mahasiswa Universitas Lampung mengadakan rangkaian kegiatan di Bandarlampung, yaitu penanaman pohon mangrove di Kabupaten Pesawaran dan Bandarlampung, roadshow ke sekolah-sekolah untuk menginisiasi program lingkungan di sekolah.

Demikian pula melakukan upaya pengelolaan sampah, kampanye publik ke komunitas perempuan untuk mendorong gerakan #sejutaaksi sekaligus mendorong tercipta kawasan bebas sampah.

Perayaan puncak acara Earth Hour 2018 dengan talkshow dan mematikan lampu secara simbolis di Kota Bandarlampung dan melakukan kampanye Earth Hour kepada publik untuk mendorong gerakan #sejutaaksi dalam acara Car Free Day Bandarlampung.

(T.B014)





(T.B014/B/I006/I006) 24-03-2018 09:35:30

Pewarta : Budisantoso Budiman
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024