Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Bupati Lampung Tengah Mustafa optimistis daerahnya bisa menjadi sentra pembudidayaan ikan air tawar di Provinsi Lampung karena ditopang sumber daya alam dan sumber daya manusianya yang handal.
"Lampung Tengah bisa menjadi sentra budidaya ikan air tawar di Lampung. Diharapkan ini bisa membangkitkan roda perekonomian masyarakat khususnya petani-petani ikan di Lampung Tengah," kata dia, dalam keterangan diterima di Bandarlampung, Minggu (3/12).
Ia menjelaskan, produksi ikan air tawar untuk tahun 2017 sebanyak 30.858,10 ton dengan luas areal kolam 1.836,68 Ha, yang melibatkan 8.119 KK.
Dalam panen raya ikan gurame di Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah beberapa hari lalu, Mustafa menyambut baik program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mengenai budidaya ikan air tawar. Untuk itu, pengembangan usaha dan dukungan terus dilakukan untuk memperbesar jumlah produksi ikan air tawar di Lampung Tengah.
Saat ini, di Lampung Tengah sendiri terdapat tiga kawasan minapolitan dengan tiga komoditas unggulan. Yakni kawasan minapolitan gurame dengan produksi sebesar 7.488 ton dengan daerah sentral di Kecamatan Kalirejo, kawasan minapolitan patin dengan produksi sebesar 9.783 ton dengan daerah sentral di Kecamatan Kotagajah, dan kawasan minapolitan pesisir Kecamatan Bandarsurabaya.
"Kalirejo merupakan salah satu daerah minapolitan di Kabupaten Lampung Tengah dengan komoditas unggulan ikan gurame," kata dia.
Guna memaksimalkan potensi ikan air tawar, Mustafa berjanji akan terus melakukan pembinaan terhadap para petani. Pihaknya juga berjanji akan memberikan bantuan yang dapat menunjang pertumbuhan budidaya ikan tawar, seperti bantuan benih gurame, terpal, dan mesin sedot air.
Sementara itu, Kadis Perikanan Lampung Tengah Kuswadi Swardi mengatakan, di kecamatan Kalirejo terdapat 33 kelompok pembudidayaan ikan (Pokdakan) yang memiliki 632 anggota dengan luas kolam 96,6 ha. Produksi ikan gurame konsumsi sekitar 36 ton/tahun, sedangkan untuk produksi benih sekitar 60.503.500 ekor/tahun.
(ANTARA)
"Lampung Tengah bisa menjadi sentra budidaya ikan air tawar di Lampung. Diharapkan ini bisa membangkitkan roda perekonomian masyarakat khususnya petani-petani ikan di Lampung Tengah," kata dia, dalam keterangan diterima di Bandarlampung, Minggu (3/12).
Ia menjelaskan, produksi ikan air tawar untuk tahun 2017 sebanyak 30.858,10 ton dengan luas areal kolam 1.836,68 Ha, yang melibatkan 8.119 KK.
Dalam panen raya ikan gurame di Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah beberapa hari lalu, Mustafa menyambut baik program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mengenai budidaya ikan air tawar. Untuk itu, pengembangan usaha dan dukungan terus dilakukan untuk memperbesar jumlah produksi ikan air tawar di Lampung Tengah.
Saat ini, di Lampung Tengah sendiri terdapat tiga kawasan minapolitan dengan tiga komoditas unggulan. Yakni kawasan minapolitan gurame dengan produksi sebesar 7.488 ton dengan daerah sentral di Kecamatan Kalirejo, kawasan minapolitan patin dengan produksi sebesar 9.783 ton dengan daerah sentral di Kecamatan Kotagajah, dan kawasan minapolitan pesisir Kecamatan Bandarsurabaya.
"Kalirejo merupakan salah satu daerah minapolitan di Kabupaten Lampung Tengah dengan komoditas unggulan ikan gurame," kata dia.
Guna memaksimalkan potensi ikan air tawar, Mustafa berjanji akan terus melakukan pembinaan terhadap para petani. Pihaknya juga berjanji akan memberikan bantuan yang dapat menunjang pertumbuhan budidaya ikan tawar, seperti bantuan benih gurame, terpal, dan mesin sedot air.
Sementara itu, Kadis Perikanan Lampung Tengah Kuswadi Swardi mengatakan, di kecamatan Kalirejo terdapat 33 kelompok pembudidayaan ikan (Pokdakan) yang memiliki 632 anggota dengan luas kolam 96,6 ha. Produksi ikan gurame konsumsi sekitar 36 ton/tahun, sedangkan untuk produksi benih sekitar 60.503.500 ekor/tahun.
(ANTARA)