Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Kampung Indra Putra Subing, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah dicanangkan sebagai sentra pengembangan dan budidaya jamur, pencanangan ini juga bagian dari program "one zone ane product".
Dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu, pencanangan tersebut dilakukan oleh Bupati Lampung Tengah Mustafa, Selasa (31/10), karena potensi jamur dan budidaya jamur di Kampung Indra Putra Subing cukup besar.
Tidak hanya menjaga stabilitas harga, pengembangan budidaya jamur juga dimaksudkan untuk memerangi peredaran narkoba di kampung tersebut, kata Bupati.
Sebelumnya, Mustafa juga telah mencanangkan sentra kencur di Seputih Agung, sentra pisang rajabulu di Kampung Gunung Batin dan nanas di Kecamatan Punggur.
Belum lama ini Kampung Indra Putra Subing didaulat menjadi kampung percontohan bebas narkoba oleh Polda Lampung.
Seiring dengan itu, Bupati menginisiasi kampung tersebut sebagai "kampung entrepreneur creative" (KECe) dengan mengembangkan budidaya jamur sebagai komoditas unggulan.
"Berbicara narkoba maupun kriminalitas, kita harus pahami akarnya. Faktor ekonomi bisa menjadi penyebabnya. Ronda dan pengawasan dari kepolisian telah dilakukan, tentu harus diimbangi dengan langkah peningkatan ekonomi sebagai solusi akar permasalahan," katanya.
Dengan dicanangkan Kampung KECe di Indra Putra Subing, diharapkan mampu meningkatkan daya saing pemuda, serta terciptanya kemandirian. Budidaya jamur bisa menjadi alternatif pilihan pemuda untuk mandiri dan berkarya.
Pemkab Lampung Tengah siap memberikan dukungan untuk pengembangan budidaya jamur mulai dari tingkat produksi hingga pemasaran. Pemberdayaan kepada pemuda juga siap dilakukan untuk melahirkan SDM-SDM yang berkualitas, kata Mustafa.
"Indra Putra Subing salah satu penghasil jamur terbesar. Bahkan dalam hal pembibitan sudah terbesar di Sumatera. Targetnya kita bisa ekspor ke Singapura dan Thailand. Insya Allah kita akan dukung hingga target ini terealisasi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan SITU secara gratis kepada ratusan pengusaha, baik industri kecil maupun UMKM di Lampung Tengah.
Pemberian izin gratis juga menjadi langkah pemerintah dalam menyukseskan program KECe. Diharapkan pemberian izin gratis akan semakin meningkatkan pertumbuhan usaha-usaha khususnya di tiap kampung.
Sementara itu, Eko Prasetyo, salah satu petani jamur mengatakan, budidaya jamur sangat menjanjikan, dia juga mengembangkan pembibitan jamur dan saat ini sudah terbesar di Sumatera.
Dalam sehari Eko bisa memproduksi 3.200-4.000 polibag bibit jamur. Sementara untuk jamurnya per hari bisa dipanen 400-600 kg per hari dengan pemasaran hampir di seluruh wilayah Lampung dan beberapa provinsi lainnya di Sumatera.
"Pemasaran kami tersebar luas di kabupaten/kota di Lampung. Sementara di luar daerah kami sudah ke Bengkulu dan Palembang. Dengan adanya dukungan Bupati, khusus pembibitan jamur, kami targetkan bisa ekspor ke Thailand dan Singapura," katanya. (ANTARA)
Dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu, pencanangan tersebut dilakukan oleh Bupati Lampung Tengah Mustafa, Selasa (31/10), karena potensi jamur dan budidaya jamur di Kampung Indra Putra Subing cukup besar.
Tidak hanya menjaga stabilitas harga, pengembangan budidaya jamur juga dimaksudkan untuk memerangi peredaran narkoba di kampung tersebut, kata Bupati.
Sebelumnya, Mustafa juga telah mencanangkan sentra kencur di Seputih Agung, sentra pisang rajabulu di Kampung Gunung Batin dan nanas di Kecamatan Punggur.
Belum lama ini Kampung Indra Putra Subing didaulat menjadi kampung percontohan bebas narkoba oleh Polda Lampung.
Seiring dengan itu, Bupati menginisiasi kampung tersebut sebagai "kampung entrepreneur creative" (KECe) dengan mengembangkan budidaya jamur sebagai komoditas unggulan.
"Berbicara narkoba maupun kriminalitas, kita harus pahami akarnya. Faktor ekonomi bisa menjadi penyebabnya. Ronda dan pengawasan dari kepolisian telah dilakukan, tentu harus diimbangi dengan langkah peningkatan ekonomi sebagai solusi akar permasalahan," katanya.
Dengan dicanangkan Kampung KECe di Indra Putra Subing, diharapkan mampu meningkatkan daya saing pemuda, serta terciptanya kemandirian. Budidaya jamur bisa menjadi alternatif pilihan pemuda untuk mandiri dan berkarya.
Pemkab Lampung Tengah siap memberikan dukungan untuk pengembangan budidaya jamur mulai dari tingkat produksi hingga pemasaran. Pemberdayaan kepada pemuda juga siap dilakukan untuk melahirkan SDM-SDM yang berkualitas, kata Mustafa.
"Indra Putra Subing salah satu penghasil jamur terbesar. Bahkan dalam hal pembibitan sudah terbesar di Sumatera. Targetnya kita bisa ekspor ke Singapura dan Thailand. Insya Allah kita akan dukung hingga target ini terealisasi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan SITU secara gratis kepada ratusan pengusaha, baik industri kecil maupun UMKM di Lampung Tengah.
Pemberian izin gratis juga menjadi langkah pemerintah dalam menyukseskan program KECe. Diharapkan pemberian izin gratis akan semakin meningkatkan pertumbuhan usaha-usaha khususnya di tiap kampung.
Sementara itu, Eko Prasetyo, salah satu petani jamur mengatakan, budidaya jamur sangat menjanjikan, dia juga mengembangkan pembibitan jamur dan saat ini sudah terbesar di Sumatera.
Dalam sehari Eko bisa memproduksi 3.200-4.000 polibag bibit jamur. Sementara untuk jamurnya per hari bisa dipanen 400-600 kg per hari dengan pemasaran hampir di seluruh wilayah Lampung dan beberapa provinsi lainnya di Sumatera.
"Pemasaran kami tersebar luas di kabupaten/kota di Lampung. Sementara di luar daerah kami sudah ke Bengkulu dan Palembang. Dengan adanya dukungan Bupati, khusus pembibitan jamur, kami targetkan bisa ekspor ke Thailand dan Singapura," katanya. (ANTARA)