Washington (Antara/Xinhua-OANA) - Mantan menteri luar negeri AS Hillary Clinton pada Ahad (12/4) meluncurkan upaya keduanya, yang sudah lama dinantikan, sebagai calon presiden dan berjanji akan menjadi juara buat keluarga madani Amerika.
        
"Saya mencalonkan diri sebagai presiden," kata Hillary di dalam video yang disiarkan di jejaring kampanye resminya. "Setiap hari, orang Amerika memerlukan juara, dan saya mau menjadi juara itu."
   
"Rakyat Amerika telah berjuang untuk kembali dari masa ekonomi sulit, tapi lantai masih dipenuhi orang yang mendukung orang yang ada di atas," kata Hillary dalam video kampanye pertamanya untuk pemilihan presiden 2016.
        
Setelah kekalahannya dari Barack Obama pada 2008, Hillary dengan tegas berkata "tidak" ketika ditanya apakah ia akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Namun sikapnya telah berkembang dalam beberapa tahun belakangan.
        
Kubu Hillary sudah menandatangani sewa untuk ruang kantor baru di Brooklyn Heights, New York, sebagai markas kampanyenya.
        
"Saya ingin memastikan anda mendengarnya pertama dari saya --ini resmi: Hillary mencalonkan diri sebagai presiden," kata John Podesta, Manager Kampanye Hillary, pada Ahad pagi di dalam pernyataan yang dikirim melalui surel kepada donor dan anggota kampanye presiden Hillary Clinton 2008.
        
Podesta mengatakan Hillary sedang dalam perjalanan ke Iowa untuk bertemu dengan para pemilihnya, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin. Ia menambahkan pertemuan terbuka resmi akan diadakan pada Mei.
        
Di New York pada Sabtu, pendukung Hillary dengan antusias bergabung dengan para pejabat terpilih dan pemimpin partai lokal untuk merayakan peluncuran upaya Hillary.
        
Hillary Clinton adalah calon pertama Partai Demokrat yang "melemparkan topi ke arena bagi pencalonan diri untuk menjadi penghuni Gedung Putih 2016". Sejauh ini, Hillary diperkirakan memiliki jalur mudah ke pencalonan Partai Demokratik. Dukungan partai bagi calon yang berpotensi dari kubu Demokrat terutama berpusat pada Hillary Clinton dengan 62 persen dukungan, kata jajak pendapat CNN/ORC pada Maret. Tempat kedua diisi oleh Wakil Presiden Joe Biden dengan dukungan 15 persen.
        
Hillary juga diperkirakan bisa mengalahkan pesaing yang mungkin dari Partai Republik dalam pemilihan umum hipotesa dalam jajak pendapat yang sama.
        
Namun, bukannya secara mulus meluncurkan kampanye keduanya dan diperkirakan yang terakhir bagi pemilihan presiden 2016, Hillary malah memasuki persaingan bagi pemilihan presiden 2016 di tengah pertanyaan mengenai mengapa ia secara ketat menjaga surelnya dengan menggunakan server dan alamat surel pribadi  saat ia menjabat di Departemen Luar Negeri.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024