Beijing, 15/7 (Antara/Xinhua) - Badan Kelautan Tiongkok memperkirakan satu topan kuat mendekati Laut Tiongkok Selatan pada Rabu pagi setelah menghantam Filipina bagian timur.
Topan Rammasun, yang berada sekitar 510 kilometer di timur Manila pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat, telah memaksa ribuan orang di Filipina untuk tinggal di tenda-tenda.
Topan itu diperkirakan akan memicu gelombang setinggi lima hingga tujuh meter di timur Laut Tiongkok Selatan sejak Rabu siang hingga Kamis siang waktu setempat menyusul peringatan warna kuning oleh Pusat Prakiraan Lingkungan Laut Nasional di Tiongkok.
Tiongkok mempunyai sebuah sistem peringatan cuaca empat lapis dengan peringatan warna merah sebagai peringatan yang paling parah, yang diikuti peringatan warna jingga, kuning, dan biru.
Sementara itu gelombang-gelombang dengan ketinggian mencapai sembilan meter diperkirakan ada di utara Laut Tiongkok Selatan dan gelombang-gelombang antara 3,5 hingga 4,5 meter diperkirakan akan mencapai perairan timur Hainan sejak Kamis hingga Jumat.
Sebelumnya, tiga nelayan dilaporkan hilang di utara Provinsi Catanduanes Filipina ketika topan Rammasun, atau yang disebut di Filipina sebagai Glenda, mencapai Provinsi Albay, Selasa sekitar pukul lima sore waktu setempat.
Kantor cuaca Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA) melaporkan topan Rammasun mencapai daratan Filipina dengan angin berkecepatan maksimum 130 kilomter per jam.
Presiden Filipina Benigno Aquino III mengikuti rapat Dewan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina di Camp Aguinaldo di Quezon City, Metro Manila, Selasa petang.
"Kita harus memastikan masyarakat akan mendapatkan informasi ini, sehingga mereka dapat mengambil tindakan tepat," ujar Presiden Aquino III dalam rapat itu.
Aquino III mengingatkan pihak berwenang untuk memastikan korban jiwa diminimalisasi dan hanya sedikit kendala bagi masyarakat di lintasan topan Rammasun.
Penerjemah: I. Santoso/M. Anthoni.
Topan Rammasun, yang berada sekitar 510 kilometer di timur Manila pada Selasa pukul 08.00 waktu setempat, telah memaksa ribuan orang di Filipina untuk tinggal di tenda-tenda.
Topan itu diperkirakan akan memicu gelombang setinggi lima hingga tujuh meter di timur Laut Tiongkok Selatan sejak Rabu siang hingga Kamis siang waktu setempat menyusul peringatan warna kuning oleh Pusat Prakiraan Lingkungan Laut Nasional di Tiongkok.
Tiongkok mempunyai sebuah sistem peringatan cuaca empat lapis dengan peringatan warna merah sebagai peringatan yang paling parah, yang diikuti peringatan warna jingga, kuning, dan biru.
Sementara itu gelombang-gelombang dengan ketinggian mencapai sembilan meter diperkirakan ada di utara Laut Tiongkok Selatan dan gelombang-gelombang antara 3,5 hingga 4,5 meter diperkirakan akan mencapai perairan timur Hainan sejak Kamis hingga Jumat.
Sebelumnya, tiga nelayan dilaporkan hilang di utara Provinsi Catanduanes Filipina ketika topan Rammasun, atau yang disebut di Filipina sebagai Glenda, mencapai Provinsi Albay, Selasa sekitar pukul lima sore waktu setempat.
Kantor cuaca Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA) melaporkan topan Rammasun mencapai daratan Filipina dengan angin berkecepatan maksimum 130 kilomter per jam.
Presiden Filipina Benigno Aquino III mengikuti rapat Dewan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina di Camp Aguinaldo di Quezon City, Metro Manila, Selasa petang.
"Kita harus memastikan masyarakat akan mendapatkan informasi ini, sehingga mereka dapat mengambil tindakan tepat," ujar Presiden Aquino III dalam rapat itu.
Aquino III mengingatkan pihak berwenang untuk memastikan korban jiwa diminimalisasi dan hanya sedikit kendala bagi masyarakat di lintasan topan Rammasun.
Penerjemah: I. Santoso/M. Anthoni.