Menhan Sjafrie tinjau proses pendidikan SPPI

id Menteri Pertahanan ,Sjafrie Sjamsoeddin,SPPI,Rindam Jaya/V Magelang,TNI

Menhan Sjafrie tinjau proses pendidikan SPPI

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin meninjau proses pelatihan dan pendidikan bela negara Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang sedang berlangsung di Dodikjur Rindam V/Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur. Senin (26/5/2025) (ANTARA/Ho-Humas Kemhan)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin meninjau proses pelatihan dan pendidikan bela negara Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang sedang berlangsung di Dodikjur Rindam V/Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/5).

Dalam siaran pers Kemhan yang diterima Antara Selasa, dijelaskan bahwa kunjungan itu dilakukan dalam rangka memastikan proses pendidikan peserta berjalan dengan baik.

Dalam kunjungan itu, Sjafrie menyempatkan diri memberi arahan kepada siswa agar tetap semangat dalam menempuh pendidikan.

Dalam arahannya, Sjafrie memastikan para peserta akan dibekali etos kerja dan kedisiplinan, serta kemampuan bela negara.

"Bukan untuk dijadikan prajurit TNI, melainkan sebagai komponen cadangan yang dipersiapkan apabila negara memerlukan, baik dalam mendukung pembangunan nasional maupun menjaga kedaulatan negara bersama TNI," katanya.

Tidak hanya memberikan arahan, Sjafrie juga menyempatkan diri untuk melihat beberapa fasilitas pelatihan seperti kamar, ruang pertemuan hingga alat-alat pendukung latihan lainnya.

Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin yang turut mendampingi Sjafrie meninjau fasilitas Rindam, mengatakan pihaknya akan mendidik para peserta SPPI dengan maksimal.

"Kami siap melatih, membina, dan mendampingi para anggota SPPI agar mereka mampu menjadi bagian penting dalam sistem pertahanan negara,” ujar Pangdam V/Brawijaya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menhan Sjafrie tinjau proses pendidikan SPPI di Rindam V/Brawijaya

Pewarta :
Editor : Hisar Sitanggang
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.